Viaduct, Rabu, 03 Februari 2016. Didampingi Ketum PP. Pemuda Persis, Ust. H. Eka Permana Habibillah. Ketua I PP. Pemuda Persis Ust. Muslim Nurdin, beserta sekretaris Ketua I, Hikmat Ramdani dan jajaran bidang di bawah Ketua I; Bidang Jam`iyyah ust. Yayan Heryana, dan Bidang Dakwah Gugum Gunawan, melakukan audiensi ke PP. Persis. Hanya bidang Administrasi Pemuda Persis saja yang kebetulan tidak sempat hadir.
Rombongan PP. Pemuda Persis, diterima oleh Ketua Bidang Jam`iyyah, Ust. Ihsan Setiadi Latief, M.Si. Sekretaris Bidang Dakwah, H. Nana Supriatna,M.Pd.I. Bidgar Sumber Daya Dakwah, Ust. Drs. H. Uus M Ruhiat, Bidgar Sumber Daya Insani, ust. Sulwan Kosasih, SH. Bidgar Pembinaan Jam`iyyah, ust. H. Uu Suhendar, M.Ag dan Bidgar Siyasah, ust. H. Anwarudin, M.Ag.
Kunjungan ini diapresiasi oleh bidang Jam`iyyah PP. Persis. Ust. Ihsan mengatakan ini langkah awal yang baik, untuk menyatukan Visi dan Misi Jam`iyyah Persis berserta otonomnya, dan pertemuan ini insya Allah akan dilaksanakan secara berkala per tiga bulan, bersama otonom dan bidang yang lainnya.
Menurut ust. Supriatna, ini merupakan bagian dari birrul walidain seorang anak kepada orangtuanya. Karena secara non formal sebenarnya kita satu rumah, hanya beda kamar saja. Dan kita merupakan keluarga besar Persatuan Islam.
Sementara ust. Uus Ruhiat selaku mantan Ketua Umum Pemuda Persis, mengatakan pertemuan kali ini adalah hal yang luar biasa, karena pada masa beliau, untuk bertemu dengan pengurus Persis tidak gampang, dan hanya ketua umum saja yang diperkenankan bertemu. Hal ini terjadi, mungkin karena Persis dulu merasa masih mampu membina jam`iyyah secara lembaga, karena masih sekitar Jawabarat saja.
Sementara sekarang, Persis sudah mulai melebarkan sayapnya di berbagai daerah yang tidak mungkin diatasi oleh PP. Persis saja, tapi membutuhkan bantuan dari Pemuda Persis dan otonom yang lainnya.
Pertemuan ini membahas sinkronisasi QA-QD Persis dan Pemuda Persis. Program Jihad Bidang Dakwah dan bidang-bidang lainnya.
Rencana kedepan, data base Persis dan otonom akan disatupintukan, supaya teratur dan bisa diakses lebih mudah oleh jam`iyyah, tapi bersifat rahasia. Persis berharap, Pemuda bisa melakukan seleksi yang lebih ketat terhadap anggotanya, karena anggota Pemuda Persis adalah kader persis yang nyata. Sehingga baik tidaknya Persis kedepan, tergantung kader Permuda Persis saat ini.
Oleh karena itu, seluruh elemen yang ada di jam`iyyah, dari tingkat pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, harus dibina kejam`iyyahannya dan diarahkan untuk aktif mengembangkan jam`iyyah Persis. Saat ini, baru STAIPI Garut saja yang bersinergi dengan bidang Dakwah Persis dalam mengemban tugas dakwah dan membina jam`iyyah dai luar jawa.
Ke depan insya Allah, seluruh perguruan tinggi Persis, baik yang ada di Garut, Bandung, Tasik dan sekitarnya diupayakan bisa bersinergi bersama Persis, dalam rangka melaksanakan program jihad jam`iyyah.
Jika Persis dan otonom bisa bersinergi, maka program jihad yang diamanahkan di muktamar akan bisa direalisasikan dengan baik. Terlebih target Persis saat ini tidak hanya pengembangan dakwah lewat mimbar saja, tapi melalui sarana lainnya seperti internet, televisi, radio dan berbagai media lainnya.
Sehingga keperluan sarana prasarana sangat dibutuhkan. Jam`iyyah Persis memerlukan laboratorium dakwah untuk melakukan rekruitment dan pembinaan da`i. Perpustakaan yang lengkap dengan kitab-kitab, dan buku kajian keislaman akan membantu da`i dalam mengemban tugasnya.
Perluasan Persis saat ini tidak hanya berkutat di Jawabarat dan luar jawa saja. Tapi sudah merambah ke luar negeri, sesuai amanat muktamar yang lalu, saat ini Persis Membentuk Pimpinan Cabang Istimewa, yang keanggotaannya meliputi Persistri, dan otonom lainnya.
Oleh karena itu, pertemuan-pertemuan seperti ini perlu ditindaklanjuti untuk mengembangkan jam`iyyah.