- Persis mengutuk kekerasan dan pembiaran yang dilakukan Pemerintah Junta Militer Myanmar terhadap pembantaian etnis Rohingya di negara bagian Arakan (Rakhine), Myanmar.
- Mengecam pernyataan Presiden Myanmar Thein Sein yang menganggap Etnis Rohingya bukan orang asli Myanmar, melainkan imigran gelap. Hal itu sangat bertentangan dengan sejarah karena Muslim Rohingya sudah tinggal di Arakan bahkan sebelum Burma yang sekarang jadi Myanmar merdeka dari Inggris pada 1948.
- Mendesak Pemerintah Indonesia agar segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menghentikan kekerasan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar.
- Meminta Pemerintah Indonesia untuk mendesak PBB melakukan langkah kongkrit terkait kekerasan dan pelanggaran HAM yang dialami Muslim Rohingya di Myanmar.
- Mendesak Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk bersikap tegas dan melakukan langkah-langkah strategis untuk segera menghentikan pembantaian dan kekejaman militer Myanmar terhadap etnis Muslim Rohingya.
Ja'miyyah
25 November 2024 | 07:53