Tgk Yusran Hadi: Umat Islam Wajib Membantu Saudara-Saudara Seiman di Gaza Palestina

oleh Reporter

28 Maret 2024 | 01:36

Banda Aceh, persis.or.id - Ketua Bidgar Dakwah PW Persis Aceh Dr. Tgk. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA. menjelaskan salah satu hikmah dari  puasa, ukhuwah Islamiyah dan pengamalannya dalam konteks saat ini terkait dengan kondisi penderitaan umat  Islam di Gaza Palestina.

Hal ini disampaikan oleh Doktor Yusran Hadi dalam ceramah Tarawih pada malam Ke 14 Ramadhan 1445 H (Senin malam, 25/3/24) ba'da Isya di  Masjid Fathun Qarib, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

"Di antara hikmah disyariatkan puasa  atau maqashid syari'ah dalam ibadah puasa yaitu menumbuhkan rasa empati dan  kasih sayang kepada saudara seiman yang menderita karena kelaparan dan kehausan serta peduli terhadap mereka dengan cara membantu mereka untuk menghilangkan atau meringankan penderittaan mereka."

"Dengan puasa, kita bisa merasakan penderitaan orang yang lapar dan haus karena kita tidak makan dan tidak minum selama sehari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari . Jika dalam dalan puasa kita menderita kelaparan dan kehausan selama satu hari karena tidak makan dan minum, bagaimana lagi jika kita tidak makan dan tidak minum selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan kecuali hanya makan dan minum sedikit sehari sekali atau dua hari sekali?."

"Maka, kita bisa merasakan penderitaan saudara saudara kita yang mengalami kelaparan dan kehausan karena kekurangan makanan dan minuman selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Tentu mereka sangat menderita melebihan penderitaan kita dalam puasa ini. Bahkan mereka sudah memulai puasa dalam arti tidak makan dan minum karena kekurangan makan makanan dan air jauh-jauh hari sebelum kita berpuasa Ramadhan yaitu perang Israel dan Hamas dimulai pada tanggal 7 oktober 2023."

Doktor Yusran Hadi yang juga dosen Fiqh dan Ushul Fiqh pada Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Ar-Raniry ini mengingatkan dan mengajak umat Islam untuk peduli dengan penderitaan saudara-saudara seiman di Gaza Palestina saat ini.

"Dalam konteks saat ini, saudara-saudara kita di Gaza Palestina sedang mengalami kelaparan dan kehausan yang mematikan. Mereka kehabisan makanan, air, listrik, pakaian, obat-obatan, bahan bakar dan internet akibat pemboman dan blokade Israel. Mereka mengalami krisis makanan dan minuman serta obat-obatan. Bencana kelaparan dan kematian setiap harinya menimpa mereka. Mereka sangat memerlukan bantuan dari dunia internasional khususnya umat Islam sebagai saudara mereka. "

"Sebelum terjadi perang Israel dan Hamas, selama sepuluh tahun lebih warga Gaza bergantung pada bantuan internasional  Setiap hari diperlukan 100 truk bantuan ke Gaza untuk memenuhi kebutuhan warga Gaza sebanyak 2,9 Juta jiwa. Namun sejak perang, bantuan tersebut tidak bisa .asuk ke Gaza karena dihalangi oleh Israel. Kalaupun ada masuk hanya beberapa truk saja. Ini tidak mencukupi.."

"Selain itu, mereka mengalami penderitaan berupa pembantaain terhadap mereka yang dilakukan oleh Israel dengan nrutal dan kejam. Setiap hari Israrl melaccarkan serangan udara dan membombardir kota Gaza dengan ribuan rudal bom  yang dengan berat puluhan ribu ton melebihi kekuatan bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat di kota Hiroshima Jepang yang meluluh lantakkan Hisroshima sehingga Jepang menyerah.

"Demikian pula yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Gaza bahkan lebih dahsyar. Akibatnya, tejadi pembantaian dan genosida terhadap saudara-saudara kita di Gaza dengan korban mati syahid lebih dari 30 ribu orang dan luka-luka lebih 70 ribu orang. Namun para pemimpiin dunia khususnya para pemimpin muslim dan pemimpun Arab hanya diam atau mengecam saja tanpa ada aksi menghentikan kekejaman Israel dengan pengiriman tentara."

"Tidak hanya itu, mereka juga kehilangan harta-harta, rumah-rumah, toko-toko dan swalayan-swalawan yang menjual kebutuhan sehari-hari, pasar-pasar dan bagunan pemtibtahan akibat pemboman oleh Israel. Bahkan masjid-masjid dan rumah-rumah sakit yang seharisnya menjadi zona aman dalam perang berdsarkan hukum internasional juga dibombatdir dan hancurkan oleh Israel."

"Penderitaan mereka ini sudah berlangsung 5 bulan sejak Israel membombardil kota Gaza mulai tgl 7 Oktober 2023 sampai hari ini."

Tgk Yusran Hadi yang juga doktor Fiqh dan Ushul Fiqh pada International Islamic University Malaysia (IIUM) ini mengingatkan kita bahwa umat Islam ini bersaudara sebagaimana ditegaskan dan diperintahkan dalam Al-Qur'an surat al-Hujurat ayat 10 dan hadits shahih.

*Persaudaran karena iman atau agama yg dikenal dengan sebutan ukhuwah islamiyah dihanya diucapan di mulut, namun harus diwujudkan dalam perbyatan yang nyata yaitu membantu rakyat Gaza dengan segala kemampuan, baik bdengan jiwa, harta maupun doa. Paling tidak,  dengan infak dana dan doa. Karena semua orang bisa melakukannya. Inilah bukti iman dan ukhuwah yang diwajibkan oleh Allah ta'ala dan Rasulnya.. Persaudaraan  ini lebih kuat dari persaudaraan nasab dan hukumnya wajib  bagi setiap muslim."

"Rasulullah saw menggambarkan perumpamaan orang-orang beriman bagaikan satu tubuh. Jika ada satu anggota tubuh merasakan sakit, maka seluruh anggota tubuh ikut merasakannya."

"Rasulullah saw juga  menegaskan bahwa iman seseorang belum sempurna jika belum mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri."

"Saat ini, Iman dan ukhuwah islamiyah memanggil dan mewajibkan kita untuk peduli terhadap penderitaan saudara-saudara kita di Gaza dan menolong mereka sesuai kemampuan. Paling tidak, membantu dengan infak terbaik kita dan berdoa agar Allah swt menolong mereka."

"Semua orang bisa membantu dengan dana (uang) sesuai dengan kemampuannya untuk menghilangkan atau meringankan penderitaan saudara-saidara kita di Gaza. Orang kaya bisa berinfak dengan harta yang banyak. Orang yang ekonominya menengah  juga bisa berinfak dengan harta yang banyak juga. Orang miskin dan fakirpun bisa berinfak meskipun  hanya sedikit. Jadi, tidak ada ada alasan tidak membantu Palestina dengan hartanya meskipun sedikit.."

"Begitu pula dengan berdoa. Semua orang bisa membantu dengan doa. Orang kaya, menengah, miskin dan fakir bisa berdoa. Tidak nenyulitkannya dan tidak pula merugikannya. Bahkan mendapat pahala karena mendoakan saudaranya. Ini kebaikan. Jadi tidak ada alasan tidak berdoa untuk saudara-saudaranya di Gaza Pakestina. Membantu dengan dana dan doa itu bukti iman yang sempurna dan ukhuwah islamiyah yang diwajibkan oleh Allah ta'ala dan Rasul-Nya.. "

"Terlebih lagi, di bulan Ramadhan ini, di mana infak merupakan salah satu amalan yang paling utama padanya  dan waktu berpuasa merupakan waktu mustajab doa. Maka manfaatkanlah momentum ini dengan sebaik mungkin. Semoga Allah swt menolong saudara-saudara kita di Gaza Palestina,." pungkas tgk Yusran yang juga anggota Ikatan Ulama dan Da'i Asia Tenggara. []

Reporter: Reporter Editor: admin