Bogor - persis.or.id, Wakil Ketua Umum PP Persis Dr. Jeje Zaenudin dan Ketua Majlis Penasehat PP Persis Prof. Maman Abdurrahman hadiri acara Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendikiawan Muslim Dunia di Bogor Jawa Barat.
Acara yang berlangsung di Bogor dari tanggal 1-3 Mei 2018 dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo.
Dalam sambutan pembukaannya, Presiden Joko Widodo menjelaskan tentang upaya dan keberhasilan Indonesia dalam membangun kesatuan dan persatuan nasional di tengah bermacam perbedaan dalam segala hal.
“Salahsatunya karena muslim Indonesia berpegang kepada ajaran Islam garis tengah yaitu washatiyah”.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan 50 tokoh ulama dan cendekiawan nasional serta 45 ulama dan cendekiawan dari mancanegara. Diantaranya dari Saudi, Mesir, Iran, Siria, Kuwait, Iraq, bahkan dari Jerman dan China.
Sedangkan dari Tokoh-tokoh ormas di Indonesia yang nampak hadir dari MUI, NU, Muhammadiyah, Al Wasliyah. Matlaul Anwar, dan lainnya.
Utusan Khusus Presiden dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamdudin mengatakan bahwa KTT ini mengambil tajuk utama "High Level Consultazion of World Moslem Scholars on Wasatiyat al Islam".
Lebih jelasnya Din syamsudin mengatakan bahwa Washatiyah Islam Memiliki terminologi sebagai wawasan Islam yang mengutamakan keseimbangan dan harmoni, penuh toleransi, menghindari kekerasan dan menegakkan syariat, ujar Din.
Sementara itu, Grand Syekh Al Azhar Prof Ahmad Muhammad at Thayyib, dalam pidato kunci yang disampaikannya, mengupas dengan mendalam konsep Washatiyah Islam dari berbagai tinjauan dan perbandingannya dengan konsep moderasi aristoteles maupun pemikiran dan prakteknya di negara negara Barat.
Akhirnya beliau menyerukan bahwa sekarang saatnya Washatiyah Islam bukan hanya dikupas dan disempurnakan tetapi dilaksanakan secara nyata untuk mewujudkan masyarakat Islam yang menjadi teladan bangsa yang lain.