Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) M Jusuf Kalla dalam sambutannya pada muktamar Persis XV di gedung serba guna Asrama Haji di Jakarta sabtu 21 November 2015 menyinggung dua tokoh besar Persis dalam perannya membangun bangsa Indonesia. Mereka adalah Ahmad Hassan dan Muhammad Natsir.
“Tokoh guru besar Ahmad Hasan sangat terkenal dengan surat menyuratnya antara ia dengan Bung Karno. Dia memberikan landasan bagaimana pengetahuan dan toleransi umat Islam sangat penting untuk bangsa ini. Tentunya pandangan yang diberikan kepada bung Karno sebagai bapak bangsa sangat berarti juga terhadap sejarah membangun bangsa Indonesia” kata Jusuf Kalla dalam sambutannya.
Menurutnya tanpa pandangan ideoligi keislaman tentu akan berbeda kalau tidak disampiakan oleh Ahmad Hassan. Begitu juga dengan M. Natsir, Jusuf Kalla mengagumi sosok ini. Ia melihat jasa jasanya pada bangsa ini sampai ia menjadi perdana menteri pada era Bung Karno.
Namun yang menarik menurut Jusuf Kalla, pada saat M. Natsir mempunyai keyakinan bahwa Bung Karno harus dikoreksi, maka ia mengkoreksinya.
“Maka kita tau semua sejarah bangsa ini. M. Natsir mendukung pada yang benar tapi ia juga berani mengoreksi Soekarno, hal ini tentu menjadi pelajaran khususnya bagi generasi sekarang dalam hal membangun negeri ini dalam hal berpolitik dan berprilaku,” kata Jusuf Kalla dengan diiringi tepuk tangan para hadirin.
Persis menurutnya tetap harus kritis. Mendukung dan mengkoreksi itu menjadi landasan utama tokoh-tokoh Persis pada jaman lalu dan jadi tauladan sekarang ini.
“Tentu tugas utama adalah jihad yang disampikan Persis. Jihad pendidikan, dakwah, ekonomi, peradaban dan politik. Apalagi kalau kita melihat kondisi keumatan dewasa ini di banyak Negara. Kita merasa sedih bagaimana jutaan orang di syiria, irak, libya, suriah hijrah ke Eropa karena di negerinya sendiri mendapatkan ketakutan dan kehancuran,” tutur Jusuf Kalla.
Dilain pihak Jusuf Kalla merasa bersyukur bahwa umat Islam di Indonesia hidup damai dalam toleransi. Tentu ini juga menjadi jasa jasa Persis yang telah lalu.
Jusuf Kalla menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada persis yang dalam usianya hampir 100 tahun mengabdikan seluruh upaya amal ibadahnya untuk kemajuan agama dan bangsa . Perjuangan Persis tentu sebagai amar maruf nahi munkar. Hal ini tercermin dari penyampain program jihad serta apa yang dikorbankan oleh tokoh Persis selama ini.