A. Pengertian
وَيَسْئَلُونَكَ عَنْ ذِي الْقَرْنَيْنِ قُلْ سَأَتْلُوا عَلَيْكُم مِّنْهُ ذِكْرًا {} إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي اْلأَرْضِ وَءَاتَيْنَاهُ مِن كُلِّ شَىْءٍ سَبَبًا. {الكهف : 83 – 84 }
“Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulqarnain. Katakanlah:"Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya. Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu”, (QS. 18: 83-84)
1.Nama Dzulkarnain
Para mufassir berbeda pendapat menyebutkan nama bagi Dzulkarnain, antara lain; Ibnu al-Jauzi (V:183) menyebutkan beberapa sumber tentang nama tersebut, yaitu menurut Ali As. Dzulkarnain namanya ‘Abdullah menurut Ibnu Abbas عبد الله ابن الضماك menurut Wahab الإسكندر, menurut Muhammad bin Ali عيَّاس, dan menurut Abi Khaetsamah الصعب بن جابر بن القلمس
Al-Maraghi (VI:12) menyebutkan, para ahli sejarah menyebutkan, Dzulkarnain itu namanya إسكندر بن فِيْلِبس الرومي murid Aristhoteles seorang Filosof yang mengajarkan Filsafat pada orang Islam sekitar 330 tahun SM. Ia dari Masedonia, Ia menundukan Persia menguasai Raja Dârâ dan menikahi anaknya lalu ke India dan memeranginya, selanjutnya memerintah Mesir dan membangun Iskandaria. Pendapat ini, menurut Al-Maraghi, tidak tahu sejarah, karena ada Raja yang telah menundukan Dunia pergi ke barat dan ke Timur. Selanjutnya Al-Maraghi menyebutkan pendapat Abu al-Raihan al-Baeruni yang menyebutkan Dzulkarnain itu dari Himyar namanya أبو بكر بن إفريقس Ia pergi dengan membawa tentaranya ke pinggiran Laut Putih bagian Tengah kemudian ke Tunisia dan Maroko dan mendirikan kota di Afrika. Himyar adalah nenek moyang arab kedua/العرب العارية kafilah yang bernasab kepada Himyar bin Saba kebanyakan kabilah mereka di Yaman. Pertama kali mereka mendiami daerah sebelah barat صنع/ibu kota Yaman.
Al-Wadih (II:434) menyebutkan Dzulkarnain adalah bukan Iskandsar al-Makdumi tapi dari Yaman, ia seorang hamba yang soleh diberi kerajaan yang luas oleh Allah, hikmat, karomah, ilmu yang manfaat. Iskandar al-Makduni tidak mungkin karena ia orang kafir. Pendapat ini memperkuat pendapatnya Al-Maraghi di atas.
Ali al-Shabuni (II:139) menyebutkan, Dzulkarnain ada dua yaitu;
- Iskandar al-Makduni.
- Raja muslim dari Yaman.
Yang benar adalah raja muslim dari antara raja-raja Yaman, ia raja yang soleh yang diberi ilmu dan hikmah.
Showi (III:29) menyebutkan Dzulkarnain namanya Iskandar, Iskandar adalah gelar. Dia anak dari Sâm bin Nuh. dia anak dari ‘Ajuz, warna kulitnya hitam, dia hidup berada pada syariat Nabi Ibrahim, dia Islam pada Ibrahim kemudian berdakwah dan berwasiat dengan ajaran Ibrahim, dia thawaf bersamanya dan Khidhir adalah menterinya. Ini berbeda dengan Dzulkarnain kecil, dia anak dari العيص بن إسحاق, Ia kafir dan hidup 1600 tahun, dia berada sekitar 300 SM.
Al-Suyuthi (V:435) mengutip pendapat Qatadah yang menjelaskan Iskandar adalah Dzulkarnain dari Ruum. Dia adalah anak يونن إبن يافث بن نوح.
M. Romli (531) menyebutkan Dzulkarnain adalah raja Iskandar Dzulkarnain. Pendapat Al-Qurthubi yang dikutip Romli menerangkan riwayat yang dohir dan jelas dalam sejarah Dulkarnain ada dua;
- Dzulkarnain di zaman Nabi Ibrahim as. Dia iman kepada Ibrahim, thaat, dan pernah thawaf dengan Ibrahim ke Baitullah di awal Ibrahim membangun Baitullah, Dzulkarnain ini namanya Iskandar, ia orang adil, Khidir adalah wajirnya.
- Dzulkarnain yang kedua adalah kafir, yang ada 300 tahun SM, wajirnya tokoh Filosof namanya Aristoteles. Menurut M. Romli yang dimaksud dalam Al-Qur’ân adalah Dzulkarnain ke satu di zaman Nabi Ibrahim.
BACA JUGA:Kemiskinan dan Ketakutan: Azab atas Kabilah Mudhar yang Kufur Nikmat