Soal Temuan IBP, PERSIS Desak Hentikan Penggunaan Alat Makan Haram dalam Program MBG

oleh Henri Lukmanul Hakim

26 Agustus 2025 | 10:07

Ketum PERSIS, Dr. KH. Jeje Zaenudin, Desak Hentikan Penggunaan Alat Makan Haram dalam Program MBG

Lebih lanjut, Kiai Jeje menjelaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sejatinya tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah, pelajar, santri, ibu hamil, dan menyusui, tetapi juga membawa misi pendidikan karakter dan moral melalui aktivitas makan yang sehat, adil, dan beradab.


“Saya menilai, makan dalam Islam bukan hanya untuk memenuhi selera atau kesenangan, tetapi sebagai bentuk ibadah dan penghargaan terhadap tubuh. Karenanya, aspek kehalalan dalam makanan maupun peralatannya adalah hal yang tidak bisa dikompromikan," ujarnya.


Ketum PP PERSIS menekankan bahwa penggunaan alat makan seperti nampan atau piring yang terkontaminasi unsur haram, apalagi berasal dari bahan haram seperti minyak babi, sangat melukai rasa kepercayaan umat sekaligus mencederai tujuan mulia dari program MBG.


Ia pun meminta pemerintah, dalam hal ini Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), agar bertindak cepat dan tegas terhadap pabrik atau produsen yang terbukti menggunakan bahan-bahan nonhalal dalam proses produksinya. PERSIS juga menyerukan agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap rantai pasokan peralatan makan untuk program MBG.


"PP PERSIS mendesak pemerintah agar menegakkan hukum sesuai peraturan yang berlaku dan memastikan bahwa semua aspek dalam program MBG, baik makanannya maupun alat konsumsinya, memenuhi standar halalan thayyiban," tutupnya.


Diketahui, investigasi International Business Post (IBP) di beberapa pabrik Chaoshan juga menemukan indikasi penggunaan minyak babi (lard oil) sebagai campuran pelumas industri dalam proses pembuatan nampan stainless steel.


Jika terbukti, hal ini menimbulkan persoalan serius terkait kehalalan produk yang digunakan dalam program MBG. []

BACA JUGA:

Ketum PERSIS: Mana yang Lebih Penting, Lapangan Kerja untuk Orangtua atau Makanan Bergizi untuk Anak?