Bijak Menyikapi Virus Corona

oleh Reporter

03 Maret 2020 | 14:38

Oleh: Imas Karyamah, M.Pd [ Wakil Ketua IV STAIPI Bandung ]

 

Beberapa bulan belakangan berita munculnha VIRUS CORONA membuat panik semua negara, bahkan dinyatakan sebagai wabah global karena "menyerang" hampir seluruh belahan dunia, sehingga Kerajaan Saudi Arabia pun menghentikan  sementara kegiatan ibadah umroh untuk beberapa negara termasuk Indonesia.

Tercatat virus corona ini menimpa lebih dari 50 negara, dengan kasus 80.000 orang, dan mencapai kematian di atas 3.000 orang, terutama di Wuhan Cina sebagai penyebar pertama kemunculannya.

Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, mengatakan dan menetapkan siaga satu terhadap (COVID-19) atau yang lebih dikenal dengan virus corona untuk mencegah penyebaran di Indonesia khususnya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan darurat kesehatan global terkait dengan merebaknya penyakit saluran pernapasan atau 2019-n-COV alias virus corona atau corronavirus yang semakin masif penyebarannya.

Redaksi Medis Klikdokter,  dr. Jessica Florencia, mengatakan, bahwa virus ini bernama novel coronavirus (2019-nCoV) pertama kali dicetuskan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Namun, ada juga peneliti yang menyebut virus ini sebagai wuhan coronavirus 2019, mengingat infeksi virus tersebut pertama kali terjadi di Wuhan, Cina.

Meski telah menyebabkan wabah di seluruh penjuru negeri, belum banyak pakar kesehatan yang tahu secara spesifik soal novel coronavirus. Hingga saat ini, para pakar hanya mengetahui sifat dari keluarga virus corona secara umum.

Berdasarkan pengetahuan mengenai keluarga besar virus corona secara umum, jenis virus ini banyak ditemukan pada hewan, seperti unta, hewan ternak, kucing, dan kelelawar.

Pada beberapa keadaan, keluarga virus corona juga dapat menginfeksi manusia. Contohnya pada kasus MERS-CoV, SARS, dan yang terbaru ini adalah novel coronavirus (2019-nCoV).

Terkait gejala, virus corona secara umum dapat menyebabkan keluhan-keluhan sebagai berikut:

Demam, bahkan bisa sampai menggigil

  • Batuk
  • Sesak napas
  • Nyeri tenggorokan
  • Pilek
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Mudah lelah
  • Sesak napas

Pada beberapa kasus, infeksi virus corona bahkan tidak menyebabkan gejala yang signifikan pada penderita. Namun, di saat yang sama, penderita dapat secara tidak sengaja menyebarkan virus tersebut ke orang-orang di sekitarnya melalui percikan liur (droplet) saat batuk atau bersin.

Kejadian ini harus kita sikapi dengan 'arif dan bijak, bahkan mengajak serta menghimbau kepada masyarakat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah sambil terus berusaha melakukan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa hal yang ril harus kita lakukan bersama :
1. Sabar menerima musibah
2. Berdo'a dengan khusyu'
3. Menjaga wudhu
4. Mencuci tangan dengan antiseptik atau hand sanitizer
6. Minum air bening
7. Makan makanan sehat dan bergizi sesuai kebutuhan terutama buah dan sayur
8. Berolah raga secara teratur
9. Terkena sinar matahari pagi
10. Hindari tempat keramaian
11. Gunakan masker sesuai standar kesehatan.
12. Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
13. Tidak meludah atau membuang dahak sembarangan.
14. Tidak membuang sampah sembarangan.
15. Tidak merokok

Daripada panik lebik baik kita solutif, dan melakukan do'a ini, memohon kepada Allah agar selalu diberikan kesehatan juga 'afiatan tubuh, pendengaran, penglihatan, sekaligus memohon perlindungan diri dari kekufuran dan kefakiran, serta adzab kubur.

Diriwayatkan  dari Abdurrahman bin Abi Bakrah, ia bekata kepada ayahnya, "Wahai Ayah, mengapa aku selalu mendengar Ayah membaca sebuah do'a dan mengulang-ulangnya sampai tiga kali setiap pagi dan sore?"

اَللَّهُمَّ عَافِنِى فِى بَدَنِى اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى سَمْعِى اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى بَصَرِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

"Allahumma 'afini fi badani, allahumma 'afini fi sam'i, allahumma 'afini fi bashari, la ilaha illa atna, allahumma inni a'udzubika minal kufri wal faqri, allahumma inni a'udzubika min 'adzabil qabri la ilaha illa anta".

“Ya Allah, sehatkanlah tubuhku, sehatkanlah pendengaranku, sehatkanlah penglihatanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu dari kekafiran dan kemiskinan. Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu dari siksa kubur, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau."

Abu Bakrah menjawab,

إِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَدْعُو بِهِنَّ فَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَسْتَنَّ بِسُنَّتِهِ

“Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berdoa dengan doa itu, maka aku suka mengikuti sunnahnya.” (HR. Abu Dawud, no. 5090. Syaikh Al-Albani menilainya sebagai “hasanul Isnad”. Syaikh Al-‘Allamavvh Ibnu Bazza menghassankan isnadnya di Tuhfah al-Akhyar: 26

Semoga bermanfaaf. [*]

 

sumber foto: iStock

-----------------------------------------------------------------------------------
KULIAH ? STAIPI BANDUNG AJA
BUKA PENDAFTARAN MAHASISWA BARU
KLIK WHATSSAPP  /  KLIK WEBSITE KAMI
-----------------------------------------------------------------------------------

Reporter: Reporter Editor: admin