Garut - persis.or.id, Santri-santri dari SMA Plus Muallimin Persis Rajapolah melakukan praktik rukyatul hilal pada hari Selasa, 29 Oktober 2019. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama yang baik antara lembaga sekolah dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Garut.
Praktik Rukyatul Hilal merupakan agenda rutin tahunan yang dilakukan untuk mempraktikkan teori dari pembelajaran ilmu Falak yang diajarkan di SMA. Kali ini praktik dilaksanakan di Komplek LAPAN jalan Cilauteureun Pameungpeuk, Pamalayan, Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Kegiatan ini sengaja kami lakukan agar para santri tidak hanya mengenal teori di kelas, tapi mesti juga melihat secara langsung proses rukyatul hilal". Kata Ustaz Dani Hidayat, S.Pd.I. selaku Wakasek Kurikulum SMA Plus Muallimin saat melakukan sambutan.
"Selain kegiatan inti proses observasi hilal, izinkan kami mengenalkan tentang LAPAN termasuk kalian akan kami ajak melihat-lihat roket", ujar Pak Jati Sujati Selaku Humas LAPAN Garut.
Praktik Rukyatul Hilal diikuti 46 santri dari kelas XI jurusan MIPA dan IPS. Pukul 04.00 WIB mereka berangkat bersama 9 pembimbing menggunakan 1 bis. Datang sekitar pukul 09.00 rombongan langsung disambut Pak Drs. Bambang Suhandi selaku kepala LAPAN kemudian dipersilahkan untuk beristirahat di tempat yang disediakan pihak LAPAN.
Pukul 10.00 para santri memanfaatkan waktu bebas untuk berjalan-jalan di Pantai Santolo sampai pukul 15.00. Selanjutnya mereka di arahkan ke gedung Control Room untuk mendapatkan materi Pengenalan Lapan dan Pengenalan Roket.
"Alhamdulillah sering ada sekolah-sekolah yang melakukan pembelajaran di sini. Kami sangat menyambut baik karena kegiatan ini bisa sekaligus sebagai sarana sosialisasi kegiatan kami di sini", ujar Dedi Wandidi selaku operator Control Room.
Selanjutnya para santri diajak ke gedung Dirgantara LAPAN sekitar pukul 17.20 untuk melakukan rukyatul hilal.
"Berdasarkan simulasi Stellarium, hilal akan terlihat dari pukul 17.45 s.d.18.57." Ujar Acep Catur Nugraha, S.T. selaku pengatur teleskop.
"Sayangnya sore ini mendung, kemungkinan hilal tidak terlihat secara kasat mata. Tapi kita akan coba dengan teknologi infra red", tambah Pak Bambang.
Pak Acep terus berusaha untuk menemukan hilal dengan menggunakan teleskop Long Perng 66 Ed + Ioptron AZ Mount Pro + QHY 5-II. Akhirnya hilal bisa berhasil diamati pukul 18.30 sampai 18.35 hilal kembali tertutup awan.
"Meskipun hanya sebagian santri dan asatiz yang dapat mengamati hilal, pembelajaran rukyarul hilal ini berhasil memberi banyak pemahaman baru bagi para santri dari aspek astronomi, geografi, fisika, dan ilmu pengetahuan lainnya terutama ilmu agama." Ucap Pak Nandang Eka Saputra, S.Pd. selaku wali kelas XI IPS yang ikut membimbing.
"Bukan hanya pengamatan hilal, mereka juga mengenal alat dan yang terpenting adalah proses tata cara pengamatannya. Jadi menurut saya kegiatan ini sangat positif plus plus plus", sambungnya.
"Alhamdulillah kami merasa senang bisa mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Ternyata dengan cara praktik, pembelajaran ilmu Falak sangat menyenangkan. Banyak hal-hal baru yang bisa kami ketahui tidak hanya ilmu Falak, tapi juga kaitannya dengan astronomi, antariksa, fisika, dan lain-lain. Termasuk fikih dalam penentuan awal bulan Hijriyyah", tutup Chaeranny Fuji Nurul Latifah selaku ketua UG sekaligus peserta dalam acara ini.
Bakda Isya para peserta mengakhiri rangkaian kegiatan dengan melanjutkan perjalanan menuju Rajapolah Tasikmalaya. (/MF)
Jam'iyyah
21 Januari 2025 | 10:45
Muskernas III PP Pemudi Persis Digelar di Bandung, Bahas Kemandirian Umat