Pesantren Persis 259 Firdaus Pangalengan yang dipimpin oleh DR. KH. Komarudin Shaleh, M.Ag (Mantan Sekretaris Bidang Hubungan Masyarakat dan Kelembagaan PP Persis, Dekan Fakultas Dakwah Universitas Islam Bandung) pada Sabtu-Ahad, 20-21 Juni 2020 M/ 28-29 Syawal 1441 H telah melaksanakan berbagai rangkaian acara bertajuk HAFLAH IMTIHAN DAN PENGGALANGAN DANA AMAL JARIYAH disingkat HIPDAJ dengan tema "Dengan HIPDAJ Kita Maksimalkan Transformasi Pendidikan Pesantren di Era New Normal dalam Menghadapi Tantangan Industri 4.0 dan Society 5.0".
Optimalisasi potensi jangan terhenti karena pandemi, semangat dakwah jangan musnah karena wabah. Demikian di antara pesan tersirat yang hendak disampaikan oleh acara akhir tahun pelajaran 2019-2020 M/ 1440-1441H yang digawangi oleh Al-Ustadz Endar Pratama Sopian, S.Kom.I (Mudir Madrasah Ibtidaiyah Perstuan Islam 259 Firdaus Pangalengan) ini.
Sabtu, 20 Juni 2020 M/ 28 Syawal 1441 H Panitia menyuguhkan agenda acara yang sarat edukasi. Sekitar pukul 10.00 acara dibuka oleh pembawa acara secara virtual, via youtube PPI 259 Firdaus Channel dan fb Lensa Firdaus. Dilanjutkan dengan penayangan atraksi beladiri santri persembahan para tamid Syufu Tae Syukhan binaan Al-Ustadz Rofiqi Nugraha (Bidang Jam'iyyah PC Pemuda Persis Pangalengan). Lompatan demi lompatan, gerakan demi gerakan, dan jurus demi jurus begitu mengagumkan. Saksikan edisi offline dari keseluruhan acara di youtube PPI 259 Firdaus Channel, Halaman Facebook Lensa Firdaus.
Setelah penanyangan atraksi, acara dilanjutkan dengan pentas kreasi seni santri dibarengi dengan "give away" atau kuis berhadiah dari panitia untuk para penonton setia Haflah Imtihan edisi online ini.
Sekitar pukul 13.00 WIB, tibalah saatnya acara SEMINAR MOTIVASI ONLINE bersama Al-Ustadz Tatang Muttaqin, Ph.D (Penekun Pendidikan, Anggota James Coleman Associations, Alumni Groningen University Belanda, Executive Education Harvard University) dan Al-Ustadz DR. Uus Rustiman, Lc., M.Hum (Alumni Timur Tengah -Libya Tripoli-, Dosen Tetap Sastra Arab Departemen Sejarah dan Filologi Fakultas Ilmu Budaya UNPAD). Acara tersebut dimoderatori oleh Al-Ustadz Hanafi Anshory, S.Pd.I (Tasykil Bidang Pendidikan PD Pemuda Persis Kabupaten Bandung).
Al-Ustadz Tatang Muttaqin, Ph.D pada seminar tersebut mengangkat judul "PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT" menyampaikan empat sub judul, yakni [1]Haflah Imtihan: Setelah lulus?, [2]Bekerja atau Berwirausaha, [3]Kuliah Era Industri 4.0, dan [4]Manfaat berorganisasi.
Pada sub judul pertama, Al-Ustadz menyampaikan di antaranya bahwa setelah lulus dari Mu'allimien, seorang santri itu jika hendak bekerja, ia mesti memiliki keterampilan dan perilaku serta mentalitas yang baik. Demikian pula saat memutuskan untuk berwirausaha, alumni Mu'allimien tidak boleh tidak mesti memiliki perilaku, mentalitas, keterampilan, jejaring dan jaringan modal yang baik dan sehat.
Saat alumni Mu'allimien memutuskan untuk melanjutkan studinya pun, sebagaimana perkataan Imam Asy-Syafi'i, perlu memiliki kecerdasan, semangat, mujahadah [kesungguhan], biaya, bersahabat dengan guru, siap menempuh waktu yang lama.
Terkait sub judul kedua, Bekerja atau berwirausaha. Al-Ustadz menginformasikan faktor-faktor yang dibutuhkan oleh calon karyawan, yakni: kemampuan interpersonal yang baik, mampu bekerja sama, mempunyai motivasi kerja yang tinggi, bertanggung jawab, dapat memformulasikan dan mengatasi masalah dengan baik, jujur, keterampilan menggunakan komputer, mempunyai kepercayaan diri, mempunyai visi ke depan, penguasaan bahasa asing, keterampilan berkomunikasi, mengetahui pengetahuan, manajerial yang baik, loyal, disiplin, profesional, orientasi pada hasil, dan kemauan belajar tinggi.
Al-Ustadz pun menyampaikan beberapa kekurangan lulusan perguruan tinggi saat ini, yaitu: terlalu berorientasi pada teori, kurang pengalaman berorganisasi, kurang bisa beradaptasi, kemampuan komunikasi kurang baik, kurang percaya diri, kurang berpikir kritis, kurang visioner, kurang kreatif, kurang bisa berkompetisi, mudah menyerah, kurang wawasan mengenai pekerjaan, sering berpindah-pindah pekerjaan, dan enggan turun ke lapangan.
Baik bekerja ataupun berwirausaha, ada berbagai peluang yang bisa didapatkan, tergantung kepada kreativitas, kesiapan untuk inovatif, dinamis, produktif, dan berani mengambil resiko.
Tantangan yang sedang dan akan dihadapi adalah isu globalisasi dan perkembangan teknologi. Dan hambatan yang sedang dan akan dihadapi adalah keterbatasan modal dan kelemahan jaringan, maka poin-poin ini semua mesti disikapi dengan baik dan benar.
Pada sub judul ketiga, kuliah era industri 4.0. al-Ustadz menyampaikan bahwa kompetensi abad 21 adalah kemampuan kreatif dan kritis, wajib berkarakter kuat (tanggung jawab, sosial, toleran, produktif, dan adaptif), serta kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi.
Kuliah era industri 4.0 ini perlu memperhatikan 4 hal, yakni [1]Meningkatkan investasi di pengembangan digital skills dalam proses pembelajaran. [2]Memperkuat kolaborasi antara dunia industri, perguruan tinggi, dan masyarakat untuk mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan keterampilan bagi era digital di masa depan. [3]Reformasi kurikulum pembelajaran yang mencakup materi terkait human-digital skills. Dan [4]Menggali bentuk kolaborasi baru bagi model sertifikasi atau pendidikan dalam ranah peningkatan digital skill. Demikian diantara yang disampaikan Al-Ustadz.
Adapun terkait sub judul keempat, Al-Ustadz menyampaikan tentang manfaat berorganisasi. Di antaranya Al-Ustadz menyampaikan bahwa 90 % kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk (tidak bertanggung jawab, ketidak-jujuran, hubungan inter-personal buruk, dll), 30 % kegagalan bisnis disebabkan perilaku tidak jujur karyawannya, dan 80 % keberhasilan seseorang di masyarakat ditentukan oleh EQ (Emotional Quotient, kecerdasan emosianal) dan hanya 20 % oleh IQ (Intelectual Quotient, kecerdasan intelektual).
Tiba giliran Al-Ustadz DR. Uus Rustiman, Lc., M.Hum menyampaikan materi berjudul "MENYIAPKAN MASA DEPAN YANG GEMILANG", di antara yang Al-Ustadz sampaikan adalah perkataan Nelson Mandela, "Education is the most powerful weapon which you can use to change the world., Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk mengubah dunia."
Al-Ustadz menyampaikan beberapa sebab kegagalan menyiapkan masa depan yang gemilang, yakni: [1]Malas, [2]Motivasi rendah, dan [3]Lingkungan yang tidak mendukung; maka Al-Ustadz menekankan beberapa point, diantaranya: [1]Persaingan memaksa anda harus sukses. [2]hidup adalah sebuah perjalanan dari masa kini ke masa depan dengan berbagai hambatan yang membersamai garis perubahan, maka padanya perlu hadir motivasi dalam diri.
Al-Ustadz pun menyampaikan beberapa tips menyiapkan masa depan yang gemilang, yakni: [1]Open minded, niat untuk berubah. [2]Gaul, networking, shilaturahiem. [3]Buatlah target, [4]Atur waktu, [5]Fokus, [6]Berani mengambil resiko, dan [7]Berserah diri kepada Allah SWT.
Persiapan non teknis menyiapkan masa depan yang gemilang itu dengan DUIT, yakni DO'A, USAHA, IKHTIYAR, dan TAWAKKAL.
HARI KEDUA HIPDAJ, Panitia menyuguhkan agenda acara sebagai berikut: [1]Pembukaan, [2]Video Prestasi Santri Tahun 2019-2020, [3]Kreasi seni santri Virtual, [4]Pengumuman juara peringkat kelas Virtual, [5]Murottal Al-Qur'an, [6]Wisuda akbar virtual jenjang Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Diniyah Ula (DU), Tsanawiyah, dan Mu'allimien, [7]Dokumentasi Pesantren dari masa ke masa, [8]Tabligh Akbar Online, dan [9]Penutupan.
DR. KH. Komarudin Shaleh, M.Ag (Mudirul'Am PPI 259 Firdaus Pangalengan) pada acara tabligh akbar berjudul MEMBENTUK GENERASI SALIH, beliau menyampaikan beberapa poin di antaranya bahwa kenapa Al-Ustadz membahas ini, ada tiga alasan. Pertama, terlalu banyak orang cerdas tapi tidak salih. Kedua, banyak orangtua yang gagal mendidik. Ketiga, generasi salih lebih berharga daripada dunia dan seluruh isinya.
Jangankan orang baik, orang jahat saja berkeinginan anaknya agar salih. Terdapat 5 (lima) keuntungan memiliki keshalihan. Pertama, anak salih itu akan menentramkan hati orangtua, masyarakat, bangsa dan negaranya. Kedua, anak salih akan menimbulkan keridlaan dan kepuasan hati orangtua dalam hidup. Ketiga, anak salih adalah investasi termahal, generasi salih lebih mahal daripada dunia dan isinya. Keempat, anak salih akan mampu membangun peradaban baru. Hari ini, di berbagai lapisan dunia, tengah banyak diperbincangkan tentang character building. Seseorang akan sukses, dihargai, dihormati, jika ia memiliki karakter keshalihan. Kelima, anak salih akan dido'akan oleh seluruh muslim dunia dalam setiap shalat, tepatnya pada saat tahiyyat atau disebut juga tasyahhud.
Lantas, bagaimana acara mensalihkan anak tersebut? Ini persoalannya, demikian Al-Ustadz membuka sesi kedua dari materinya. Pertama, orangtua tidak boleh memberikan nafkah kepada anak kecuali yang halal. Kedua, orangtua perlu menjaga perkataan agar tetap baik kepada anak. Ketiga, orangtua jangan sekali-kali berburuk sangka kepada anak. Keempat, orangtua wajib memberi teladan yang baik kepada anak. Kelima, orangtua perlu merutinkan infaq shadaqah dan kebaikan lainnya, rutin walaupun sedikit. Keenam, jangan berhenti orangtua mendo'akan anak-anaknya. Ketujuh, orangtua yang ingin memiliki anak salih perlu memperhatikan di manakah anaknya sekolah. Video full-nya bisa disaksikan pada akun youtube PPI 259 Firdaus Channel, Lensa Firdaus, dan FB Lensa Firdaus. Acara tabligh akbar ini dipimpin oleh Al-Ustadz Usman Syamsudin (Bidang Kesantrian PPI 259 Firdaus Pangalengan).
Panitia HIPDAJ masih menerima titipan donasi dari Ikhwatu Iman untuk pembangunan ruang kelas baru sebagai program dana jariyah, sebagaimana sabda Rasulullah saw., "Apabila keturunan Adam meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga. Shadaqah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shalih yang mendo'akan."
Salurkan donasi Ikhwatu Iman via Bank Mandiri an. PPI 259 Al-Firdaus no. rek. 130-00-03259259, konfirmasi ke 082337224774 (Ust. Endar Pratama). Jazaakumullaahu khairan katsiiraa, semoga semakin berkah dunia dan akhirat, diganti oleh-Nya dengan yang lebih baik dan lebih banyak di dunia dan akhirat. Aamiin.
PPI 259 Firdaus Pangalengan pun hingga 13 Juli 2020, Insya Allah masih menerima pendaftaran santri baru untuk jenjang RA, MI, DU, MTs, dan MA. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi 085222921759 an. Usth. E. Ita Rosita, S.Pd.I (Mudiroh RA), 082337224774 an. Ust. Endar Pratama Sopian, S.Kom.I (Mudir MI), 085220228013 an. Ust. Odang Kurnia (DU), 082126661189 an. Ust. Cucu Supriadin, S.Pd.I., M.Ag (Tsn), dan 081320572784 an. Ust. H. Pipip Firmansyah, S.Sos.I (Mln).
***
Kontributor: Tim Publikasi HIPDAJ (Hanafi Anshory, S.Pd.I, dkk.).