Dampak Regulasi Syarikah, PERSIS Minta Jemaah Calon Haji Fokus Ibadah dan Jaga Kesehatan

oleh Henri Lukmanul Hakim

19 Mei 2025 | 16:41

Kabid Dakwah PP PERSIS, Drs. KH. Uus Muhammad Ruhiat - Foto: Dok Pribadi

Makkah, persis.or.id - Ketua Bidang (Kabid) Dakwah Pimpinan Pusat Persatuan Islam, KH. Uus Muhammad Ruhiat meyampaikan pesan penting untuk Calon Jemaah Haji (CJH) Indonesia terkhusus Calon Jemaah haji yang berada dibawah naungan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Umrah (KBIHU) PP PERSIS untuk fokus ibadah. Selain itu, ia juga meminta Jemaah juga menjaga kesehatan jelang puncak pelaksanaan ibadah di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).


“Jangan terkecoh oleh beberapa kabar miring terkait pelaksanaan ibadah haji, apalagi tentang kabar regulasi baru yang dikeluarkan oleh pihak syarikah,” kata Kiai Uus ketika dimintai keterangannya dari Sisyah, Makkah, Ahad (18/5/2025).


Kiai Uus yang saat ini diamanahi PPIH Arab Saudi 2025 layanan Mustasyar Diny menjelaskan, sehubungan dengan kebijakan baru tentang pengaturan penempatan jemaah haji berbasis syarikah, pada ibadah haji tahun 1446 H memiliki beberapa dampak signifikan.


“Salah satu dampak utama adalah potensi terpisahnya jemaah dari kelompok terbang (kloter) mereka, karena penempatan jemaah tidak lagi sepenuhnya dikendalikan oleh Indonesia, melainkan oleh syarikah yang berbeda-beda,” paparnya.


Namun demikian, Kiai Uus menegaskan, pihak PPIH terus berkordinasi dengan seluruh pihak yang berwenang dengan sekuat tenaga dan pikiran berusaha agar pelaksanaan ibadah tahun ini berjalan sukses dan lancar.


“Terbukti, PPIH telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru untuk Jemaah haji yang terpisah dengan rombongan. Alhamdulillah, semua masalah bisa diselesaikan” ujar dia.


Kiai Uus pun senada dengan Ketua Bidang Garapan (Kabidgar) Bimbingan Haji dan Umroh (Bimhajum) PP PERSIS, Ustaz H. Asep Ihsan Taufiq, CAH, yang menyampaikan pesan untuk seluruh calon Jemaah haji yang berada di bawah KBIHU PP PERSIS agar sabar dan ikhlas menerima ketentuan inidalam rilisnya beberapa waktu lalu.


“Semua ini hanya bisa kita terima dengan ikhlas dan sabar serta tetap memohon doa kepada Allah SWT,” tambah dia.


Kiai Uus juga mengutip kisah tentang Yusuf, anak Nabi Yakub yang dikabarkan di makan serigala. Ketika mendengar kabar itu, Nabi Yakub tidak langsung percaya. Nabi Yakub tetap tabah dan tidak langsung percaya begitu saja, bahkan ia tetap berdoa untuk anak-anaknya. Meski sedih dan kehilangan, Nabi Yakub berusaha tetap tenang dan berserah diri kepada Allah SWT dengan meminta pertolongan.


Mari kita ambil pelajaran dari kisah ini. Kiai Uus juga meminta, kepada seluruh Jemaah haji agar ikhlas dan sabar menerima ketetapan ini. Dengan tetap berdoa, agar semua ibadah haji kita di Tanah Suci dimudahkan serta dilancarkan oleh Allah SWT.


"Terakhir, kembali saya mengingatkan, agar Jemaah fokus pada ibadah dan tetap menjaga kesehatan. Karena sebentar lagi kita akan memasuki fase ibadah di Armuzna,” pungkasnya.

BACA JUGA:

PPIH Terbitkan Edaran, Atur Mekanisme Penggabungan Pasangan Jemaah Terpisah dalam Penempatan di Makkah