Makan dan Minum: Apakah Membatalkan Wudhu?
Pembatal wudlu terdiri dari dua macam, yaitu hadas kecil dan hadas besar. Sebab hadas kecil yaitu kencing, buang air besar, kentut, keluar wadli dan madzi. Adapun hadas besar sebabnya keluar mani, berjima, keluar darah haid dan nifas. Thaharah dari hadas kecil dengan berwudlu adapun hadas besar mesti mandi janabat.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا...
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah... (QS. Al Maidah: 6)
Adapun makan minum tidak termasuk pembatal wudlu, berikut adalah dalilnya dari sahabat Abdullah bin Abbas
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَأْكُلُ عَرْقًا مِنْ شَاةٍ ثُمَّ صَلَّى وَلَمْ يُمَضْمِضْ وَلَمْ يَمَسَّ مَاءً
Aku pernah melihat Rasulullah ﷺ makan daging (yang masih tersisa di tulang) kambing, kemudian beliau mengerjakan shalat tanpa berkumur dan menyentuh air." (HR. Ahmad: 2414)
Hadis diatas menunjukan bahwa makan bukan pembatal wudlu, sekiranya membatalkan, tentunya Rasul Saw berwudlu kembali untuk salat.
Begitu juga minum bukan pembatal wudlu berdasarkan hadis dari Anas bin Malik
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ شَرِبَ لَبَنًا فَلَمْ يُمَضْمِضْ وَلَمْ يَتَوَضَّأْ وَصَلَّى
Sesungguhnya Rasulullah ﷺ pernah minum susu, lalu beliau tidak berkumur-kumur dan tidak berwudhu kemudian beliau shalat (HR. Abu Daud: 169)
Dengan demikian kesimpulanya makan dan minum bukan pembatal wudlu.
BACA JUGA:Bagaimana Hukumnya Seorang Anak yang Menggugat Harta Wakaf Orang Tuanya?