Status Keputihan, Sufrah, dan Kudrah: Apakah Termasuk Darah Haid?

oleh Redaksi

11 Maret 2025 | 06:58

Status Keputihan, Sufrah, dan Kudrah: Apakah Termasuk Darah Haid?

Apakah keputihan, sufrah/kudrah sebelum haid itu dianggap sebagai darah haid?


Jawaban:


Dalam masalah ini perlu dijelaskan terlebih dahulu perbedaan keputihan, sufrah dan kudrah. 


Keputihan ialah penyakit tentang kelamin wanita yang ditandai dengan keluar lendir putih yang menyebabkan rasa gatal. (Lihat, KBBI). Keputihan ini tidak berkaitan dengan haid.


Darah haid adalah darah hitam yang sudah dikenal. Sebagaimana diterangkan dalam hadis:


عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ أَبِيْ حُبَيشٍ ر.ع: أَنَّهَا كَانَتْ تُستَحَاضُ، فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا كَانَ دَمُ الْحَيْضَةِ فَإِنَّهُ دَمٌ أَسْوَدُ يُعْرَفُ، فَإِذَا كَانَ ذَالِكَ فَامْسِكِيْ عَنِ الصَّلَاةِ، فَإِذَا كَانَ الآخَرُ فَتَوَضَّئِي وَصَلِّي، فَإِنَّمَا هُوَ عِرْقٌ 


Dari Urwah bin Zubair dari Fatimah binti Hubaisy r.a: Bahwasanya ia mengalami istihadloh, kemudian Nabi Saw bersabda kepadanya: “Apabila darah itu adalah darah haid, maka sesungguhnya darah haid itu berwarna hitam yang sudah dikenal, maka apabila hal itu terjadi hendaklah kamu meninggalkan shalat, tetapi jika yang lain maka hendaklah kamu berwudlu dan shalat, karena hal itu hanyalah (darah) penyakit”. (HR. Abu Daud, no 286, bab idza aqbalat al haidhatu tuda’u shalata, an Nasa’i no 215 dan 216, bab al farqi baina damil haidhi wal istihadhati)


Sufrah adalah darah yang kekuning-kuningan. Kudrah adalah darah yang kecoklat-coklatan. Baik sufrah atau kudrah biasanya keluar setelah haid atau pada masa proses berhentinya haid.


Jika sufrah atau kudrah keluar setelah haid maka tidak termasuk darah haid. Berdasarkan hadis:


عَنْ اُمِّيْ عَطِيَّةَ ر.ع قَالَتْ: "كُنَّا لَا نَعُدُّ الصُّفْرَةَ وَالْكُدْرَةَ بَعْدَ الطُّهْرِ شَيْئًا". (رواه أبو داود والبخاري ولم يذكر بعد الطهر، نيل الاوطار: 1/294)


Dari Ummi ‘Atiyah r.a berkata: “Kami tidak menganggap yang berwarna kuning dan yang berwarna suram setelah suci sebagai sesuatu (termasuk darah haidl)”. (HR. Abu Dawud dan al-Bukhari, dan ia tidak menyebutkan ‘setelah suci’. Lihat, Nailul Authar, I: 294)


Adapun jika sufrah atau kudrah keluar dalam masa haid maka itu termasuk darah haid. Berdasarkan hadis: 


عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ أبِي عَلْقَمَةَ، عَنْ أُمِّهِ مَوْلاَةِ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ، أَنَّهَا قَالَتْ : كَانَ النِّسَاءُ يَبْعَثْنَ إِلَى عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ بِالدِّرَجَةِ، فِيهَا الْكُرْسُفُ، فِيهِ الصُّفْرَةُ مِنْ دَمِ الْحَيْضَةِ، يَسْأَلْنَهَا عَنِ الصَّلاَةِ، فَتَقُولُ لَهُنَّ : لاَ تَعْجَلْنَ حَتَّى تَرَيْنَ الْقَصَّةَ الْبَيْضَاءَ. تُرِيدُ بِذَلِكَ الطُّهْرَ مِنَ الْحَيْضَةِ.


Dari 'Alqamah bin Abu 'Alqamah dari Ibunya mantan budak Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata: "Para wanita mengirimkan sebuah kotak kepada 'Aisyah Ummul Mukminin, dalam kotak tersebut terdapat kapas yang telah bercampur dengan cairan kuning dari darah haid. Mereka bertanya bagaimana dengan hukum shalat yang dilakukannya?" Maka 'Aisyah pun berkata kepada mereka: "Jangan terburu-buru hingga kalian melihat cairan putih." Maksudnya adalah suci dari haid. (HR. Malik, al-Muwaththa: 42, no. 152)


Kesimpulan


  1. Sufrah atau kudrah yang keluar setelah bersih dari haid, tidak termasuk haid. 
  2. Sufrah atau kudrah yang keluar setelah darah hitam dalam masa haid termasuk darah haid


BACA JUGA:

Bagaimana Hukum Perempuan Yang Sedang Haid Menyentuh Dan Membaca Mushaf Al-Quran?

Reporter: Redaksi Editor: Ismail Fajar Romdhon