Khutbah Jumat: Jangan Mudah Menuduh Munafik

oleh Redaksi

07 Maret 2025 | 08:46

Oleh: Ustaz Wawa Suryana

Khutbah Kedua



الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً.أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَمَّا بَعْدُ.


Sidang jum’ah rohimakumullaah !


Dari peristiwa di atas kita dapat memetik pelajaran bahwa Nabi Muhammad saw. diundang oleh Itban bin Malik itu untuk meresmikan mushalla yang akan digunakan olehnya dalam setiap kali shalat pada sa'at tua, di mana kedua matanya mulai buta,.dan Nabi saw. melakukan shalat di suatu tempat atas pilihan dan kesukaan Itban bin Malik. 


Beliau tidak duduk dulu sebelum melakukan shalat, karena hal itulah yang menyebabkan Nabi saw. diundang. Setelah selesai shalat Itban bin Malik sebagai pribumi ingin pula menghormati dan memulyakan tetamunya, apalagi ini Rasulullah saw. yang disertai oleh Abu Bakar, Umar dan sahabat lainnya. Ia pun menyediakan jamuan makan untuk Nabi saw. dan para sahabatnya.


Kejadian di atas menjadi bukti betapa Rasulullah saw. sangat memperhatikan keinginan dan kepentingan umatnya. Terbukti dengan datangnya beliau akan undangan Itban bin Malik seorang imam shalat dan guru bagi kaumnya. Karena dari peristiwa datangnya Nabi saw. ke rumah Itban bin Malik telah melahirkan syari'at shalat mutlak yang diketahui dan diikuti orang yang hadir di sa'at itu. Begitu pula oleh generasi selanjutnya yang menerima berita tersebut hingga kita sa'at ini.


Dari peristiwa tuduhan seseorang kepada Malik bin Dukhsun yang sa'at itu tidak hadir di majlis itu dan diucapkan di hadapan beliau, Ternyata Rasulullah menetapkan hukum sesuatu atas zahirnya. Adapaun perkara batinnya di serahkan kepada Allah Yang Mahamengetahui apa yang ada di hati seseorang. Hal ini menjadi gambaran umum bahwa orang yang telah mengucapkan dua kalimah syahadat ditetapkan sebagai seorang muslim. Apalagi kalau orang tersebut mengamalkan ajaran Islam.


Malik bin Dukhsun yang dituduh munafik oleh sebagian sahabat adalah salah seorang sahabat yang ikut dalam menghancurkan dan membakar masjid dhirar bersama Ma'nun bin 'Adi dan Wahsyi. Rasulullah saw. bersabda mereka bertiga,'


Pergilah kamu ke mesjid yang penghuninya melakukan kelaliman, lalu hancurkan dan bakarlah

[ Muhammad Rasulullah : 431]


Layak untuk kita cermati dan resapi keterangan berikut :


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ 


Dari Abdullah bin 'Amru dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: "Seorang muslim adalah orang yang Kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, ". Hr. Al-Bukhari, Fathul Bari I:77 


أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَا أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ


Bahwa 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma mengabarkannya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, dia tidak menzhaliminya dan tidak membiarkannya untuk disakiti. Siapa yang membantu kebutuhan saudaranya maka Allah akan membantu kebutuhannya. Siapa yang menghilangkan satu kesusahan seorang muslim, maka Allah menghilangkan satu kesusahan baginya dari kesusahan-kesusahan hari qiyamat. Dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya pada hari qiyamat". Hr.Al-Bukhari, Fathul Bari V:386


عَنْ الْأَعْرَجِ قَالَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ يَأْثُرُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَكُونُوا إِخْوَانًا 


Dari Al A'raj ia berkata; Abu Hurairah berkata; Satu warisan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jauhilah oleh kalian perasangka, sebab perasangka itu adalah ungkapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian memata-matai, mencari-cari aib orang lain, jangan pula saling menebar kebencian dan jadilah kalian orang-orang yang bersaudara. "Hr.Al-Bukhari, Fathul Bari X:249


Ketika haji wada Rasulullah Saw. menegaskan :


فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ بَيْنَكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا لِيُبَلِّغ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَإِنَّ الشَّاهِدَ عَسَى أَنْ يُبَلِّغَ مَنْ هُوَ أَوْعَى لَهُ مِنْهُ


"Sesungguhnya darah kalian, harta kalian dan kehormatan kalian sesama kalian haram (suci) sebagaimana sucinya hari kalian ini, bulan kalian ini dan tanah kalian ini. (Maka) hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir, karena orang yang hadir semoga dapat menyampaikan kepada orang yang lebih paham darinya". Hr. Al-Bukhari, Fathul Bari I:213


رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ 

أَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِى وَلَكُمْ

والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


BACA JUGA:

Pendidikan Nilai Dalam Perspektif Islam

Reporter: Redaksi Editor: Ismail Fajar Romdhon