Tafsir Al-Furqan Surat Asy-Syu'ara Ayat 123-140

oleh Asep Sofyan Nurdin

21 November 2025 | 06:30

Tafsir Al-Furqan Surat Asy-Syu'ara Ayat 123-140

الشعراۤء

ASY-SYU’ARA’

(AHLI-AHLI SYI’IR)

Surah ke 26: 227 Ayat

Diwahyukan di MAKKAH

Kecuali empat Ayat di Akhir sekali

Juz 19

Ayat 123-140



﴿ كَذَّبَتْ عَادُ ِۨالْمُرْسَلِيْنَ ۖ ١٢٣ ﴾


123. (Kaum) ‘Ad telah dustakan rasul-rasul.


﴿ اِذْ قَالَ لَهُمْ اَخُوْهُمْ هُوْدٌ اَلَا تَتَّقُوْنَ ۚ ١٢٤ ﴾


124. Tatkala berkata kepada mereka saudara2682) mereka, Hud: “Tidakkah (mau) kamu berbakti?”

2682) Saudara sebangsa atau segolongan.


﴿ اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ ۙ ١٢٥ ﴾


125. “Sesungguhnya aku, utusan yang dipercaya untuk kamu,”


﴿ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ ١٢٦ ﴾


126. “Lantaran itu, berbaktilah kepada Allah dan taatlah kepadaku.”


﴿ وَمَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍۚ اِنْ اَجْرِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ ١٢٧ ﴾


127. “Dan aku tidak minta upah dari kamu buat (ajakan) itu. Upahanku tidak lain melainkan atas (tanggungan) Tuhan bagi sekalian makhluk.”


﴿ اَتَبْنُوْنَ بِكُلِّ رِيْعٍ اٰيَةً تَعْبَثُوْنَ ۙ ١٢٨ ﴾


128. Adakah (patut) kamu dirikan di tiap-tiap tempat tinggi satu tanda yang (denganya) kamu berlaku sia-sia?”2683)

2683) Kaum nabi Hud, masing-masing golongan adakan satu-satu tanda di tempat yang tinggi untuk bersombong-sombong dan menunjukkan kekayaan mereka. Perbuatan ini nabi Hud cela dan namakan sia-sia.


﴿ وَتَتَّخِذُوْنَ مَصَانِعَ لَعَلَّكُمْ تَخْلُدُوْنَۚ ١٢٩ ﴾


129. “Dan (patutkah) kamu adakan mahligai-mahligai seolah-olah kamu akan kekal?”2684)

2684) Nabi Hud cela mereka lantaran mahligai-mahligai dan tempat-tempat tinggal itu sangat melewati batas, tambahan pula untuk bermegah-megah.


﴿ وَاِذَا بَطَشْتُمْ بَطَشْتُمْ جَبَّارِيْنَۚ ١٣٠ ﴾


130. “Dan (patutkah) apabila membalas, kamu membalas sebagai orang-orang yang kejam dan bengis?”


﴿ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِۚ ١٣١ ﴾


131. “oleh itu, takutlah kepada Allah dan taatlah kepadaku.”


﴿ وَاتَّقُوا الَّذِيْٓ اَمَدَّكُمْ بِمَا تَعْلَمُوْنَ ۚ ١٣٢ ﴾


132. “Dan berbaktilah kepada (Tuhan) Yang telah kurniakan kepada kamu (pemberian-pemberian) yang kamu (sendiri) tahu.”


﴿ اَمَدَّكُمْ بِاَنْعَامٍ وَّبَنِيْنَۙ ١٣٣ ﴾


133. (Yaitu) Ia kurniakan kepada kamu binatang-binatang ternak dan anak buah.2685)

2685) Buat kaum yang di padang pasir, binatang ternak adalah sebesar-besar nikmat; demikian juga anak buah yang akan jadi gembalanya dan tentaranya.


﴿ وَجَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۚ ١٣٤ ﴾


134. “Dan kebon-kebon dan mata air- mata air.”


﴿ اِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ ۗ ١٣٥ ﴾


135. “Sesungguhnya aku takut akan mengenai kamu adzab hari yang besar.”2686)

2686) Adzab hari Kiamat.


﴿ قَالُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْنَآ اَوَعَظْتَ اَمْ لَمْ تَكُنْ مِّنَ الْوٰعِظِيْنَ ۙ ١٣٦ ﴾


136. Mereka berkata: “sama saja buat kami; maupun engkau beri nasehat atau pun engkau tidak dari orang-orang yang menasehati.”2687)

2687) yakni maupun engkau beri nasehat atau pun tidak, kami tidak akan turut agamamu.


﴿ اِنْ هٰذَآ اِلَّا خُلُقُ الْاَوَّلِيْنَ ۙ ١٣٧ ﴾


137. “(Yang demikian) ini tidak lain melainkan perangai orang-orang yang dahulu.”2688)

2688) Apa-apa yang engkau cela dari perbuatan kami, tidak lain melainkan perbuatan datuk nenek kami yang kami pandang perlu diturut.


﴿ وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِيْنَ ۚ ١٣٨ ﴾


138. Dan kami tidak akan diadzab.”2689)

2689) Sebahagian besar dari mereka yang ditablighi oleh nabi Hud itu adalah orang-orang yang tidak percaya kepada hari kiamat. Jadi, perkataan “kami tidak akan disiksa” itu maknanya tidak akan ada hari pembalasan.


﴿ فَكَذَّبُوْهُ فَاَهْلَكْنٰهُمْۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ١٣٩ ﴾


139. Pendeknya mereka dustakan dia, lalu Kami binasakan mereka; sesungguhnya di tentang itu ada satu pelajaran, tetapi adalah kebanyakan mereka tidak (mau) beriman.2690)

2690) “Kebanyakan mereka” maksudnya, bisa jadi sisa-sisa kaum itu dan bisa jadi juga kafir-kafir di zaman nabi Muhammad.


﴿ وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ ١٤٠ ﴾


140. “Dan sesungguhnya Tuhanmu Ia-lah Yang gagah, Penyayang.”


BACA JUGA:

Tafsir Al-Furqan Surat Asy-Syu'ara Ayat 105-122