Tafsir Al-Furqan Surat Al-Qasas Ayat 1-19

oleh Asep Sofyan Nurdin

14 Desember 2025 | 05:18

Tafsir Al-Furqan Surat Al-Qasas Ayat 1-19

القصص

AL-QA-SHASH

(CERITERA)

Surat ke 28: 88 Ayat

Diwahyukan di MAKKAH

JUZ 20

Ayat 1-19


بسم الله الرحمن الرحيم


﴿ طٰسۤمّۤ ١ ﴾


1. Ṭā Sīn Mīm.*)

*) Yang amat halus, Yang mendengar, Yang mengetahui.


﴿ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْمُبِيْنِ ٢ ﴾


2. Yang demikian itu2806) Ayat-ayat bagi Kitab yang terang.

2806) Apa-apa yang Kami telah turunkan kepadamu itu adalah Ayat-ayat dari Al-Qur’an


﴿ نَتْلُوْا عَلَيْكَ مِنْ نَّبَاِ مُوْسٰى وَفِرْعَوْنَ بِالْحَقِّ لِقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ٣ ﴾


3. Kami bacakan kepadamu sebahagian dari Khabar Musa dan Fir’aun dengan benar2807) bagi kamu yang beriman.2808)

2807) Dengan benar: Dengan mengandung kebenaran; dengan sebenarnya sebagaimana kejadian.

2808) Bagi kaum yang beriman: Buat engkau sampaikan kepada kaum Mukminin.


﴿ اِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِى الْاَرْضِ وَجَعَلَ اَهْلَهَا شِيَعًا يَّسْتَضْعِفُ طَاۤىِٕفَةً مِّنْهُمْ يُذَبِّحُ اَبْنَاۤءَهُمْ وَيَسْتَحْيٖ نِسَاۤءَهُمْ ۗاِنَّهٗ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِيْنَ ٤ ﴾


4. Sesungguhnya Fir’aun telah melewati batas di bumi, dan ia jadikan penduduknya beberapa golongan. Ia tindas segolongan dari mereka;2809) ia sembelih anak laki-laki mereka ini,2810) dan ia biarkan hidup perempuan-perempuan mereka ini;2811) sesungguhnya adalah ia dari orang-orang yang berbuat kerusakan.


2809) Segolongan dari mereka: Segolongan dari Bani Israil.

2810) ia bunuh anak laki-laki lantaran ahli nujum mengkhabarkan kepadanya bahwa telah diperanakkan seorang dari Bani Israil yang akan menjatuhkan kerajannya.

2811) Ia biarkan perempuan-perempuan atau anak-anak perempuan Bani Israil hidup itu adalah satu kerusakan lain pula, karena di umat yang lebih banyak perempuan dari laki-laki akan tersiar perzinaan sedang perzinaan itu satu dari pada maksiat yang sangat merendahkan derajat satu kaum.


﴿ وَنُرِيْدُ اَنْ نَّمُنَّ عَلَى الَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا فِى الْاَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ اَىِٕمَّةً وَّنَجْعَلَهُمُ الْوٰرِثِيْنَ ۙ ٥ ﴾


5. Dan Kami hendak menumpahkan budi atas mereka yang ditindas di bumi2812) itu; dan Kami hendak jadikan mereka pemimpin-pemimpin; dan Kami hendak jadikan mereka mewarisi (bumi)

2812) “Bumi” di sini, di ayat yang telah lalu dan di ayat yang akan datang, berhubung dengan Fir’aun ialah negeri Mesir dan desa-desanya.


﴿ وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِى الْاَرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامٰنَ وَجُنُوْدَهُمَا مِنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَحْذَرُوْنَ ٦ ﴾


6. Dan Kami (hendak) teguhkan (kekuasaan) untuk mereka di bumi; dan Kami (hendak) tunjukkan kepada Fir’aun dan Haman dan tentara mereka apa yang mereka khawatiri dari mereka itu.2813)

2813) Kami hendak tunjukkan kepada Fir’aun dan golongannya, bahwa orang yang mereka khawatirkan dari Bani Israil itu ialah Musa, dan Ia akan berkuasa atas mereka.


﴿ وَاَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اُمِّ مُوْسٰٓى اَنْ اَرْضِعِيْهِۚ فَاِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَاَلْقِيْهِ فِى الْيَمِّ وَلَا تَخَافِيْ وَلَا تَحْزَنِيْ ۚاِنَّا رَاۤدُّوْهُ اِلَيْكِ وَجَاعِلُوْهُ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ ٧ ﴾


7. Dan Kami wahyukan kepada ibu Musa: “Bahwa susuilah dia, tetapi apabila engkau khawatir (bahaya) atasnya, maka campakkanlah dia di sungai itu,2814) dan janganlah engkau takut, dan janganlah engkau duka cita. Sesungguhnya Kami akan kembalikan dia kepada-mu, dan akan jadikan dia (seorang) dari mereka yang diutus.”

2814) Tuhan wahyukan kepada ibu nabi Musa dengan wahyu ilham atau dalam mimpi. Ini bukan wahyu kenabian atau kerasulan.

Tuhan perintah dia memelihara Musa, kecuali kalau takut akan ketahuan dan akan dibunuh oleh Fir’aun, bolehlah ia campakkan dia di sungai Nil.


﴿ فَالْتَقَطَهٗٓ اٰلُ فِرْعَوْنَ لِيَكُوْنَ لَهُمْ عَدُوًّا وَّحَزَنًاۗ اِنَّ فِرْعَوْنَ وَهَامٰنَ وَجُنُوْدَهُمَا كَانُوْا خٰطِـِٕيْنَ ٨ ﴾


8. Maka keluarga Fir’aun pungut dia yang berakibat ia jadi musuh dan duka cita bagi mereka. Sesungguhnya Fir’aun dan Haman dan tentara mereka adalah orang-orang yang salah.2815)


2815) Ibu Nabi Musa masukkan nabi Musa dalam satu peti, lalu ia hanyutkan di sungai Nil. Anak ini dapat dipungut oleh keluarga Fir’aun, dan mereka pelihara dia yang berarti dan berakibat bahwa mereka pelihara musuh yang akan menghancurkan mereka. Perbuatan mereka ini salah. Mestinya tidak pungut, bahkan bunuh anak itu.


﴿ وَقَالَتِ امْرَاَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّيْ وَلَكَۗ لَا تَقْتُلُوْهُ ۖعَسٰٓى اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ٩ ﴾


9. Dan istri Fir’aun berkata: “Kedinginan mata untukku dan untukmu2816) janganlah kamu bunuh dia; mudah-mudahan ia memberi faedah bagi kita atau kita jadikan dia anak kita”; padahal mereka tidak sadar.2817)

2816) Ketika dapat memungut Musa, istri Fir’aun ucapkan perkataan tersebut yang berarti bahwa anak ini akan jadi penghibur bagi kita.

2817) Mereka tidak sadar, bahwa inilah anak yang mereka takuti dan ialah yang akan menghancurkan mereka.


﴿ وَاَصْبَحَ فُؤَادُ اُمِّ مُوْسٰى فٰرِغًاۗ اِنْ كَادَتْ لَتُبْدِيْ بِهٖ لَوْلَآ اَنْ رَّبَطْنَا عَلٰى قَلْبِهَا لِتَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ ١٠ ﴾


10. Dan jadilah hati ibu Musa kosong. Sesungguhnya hampir ia bukakan rahasia (Musa) itu jika tidak Kami teguhkan hatinya supaya jadilah ia dari orang-orang beriman.2818)


2818) Setelah menghanyutkan anaknya, jadi hampalah hati ibu Musa, lantaran sayang dan khawatir kebinasaan atas anaknya hingga hampir ia berteriak minta diambilkan kembali anaknya sekiranya tidak Kami beri keteguhan hati supaya ia jadi seorang Mukminin.


﴿ وَقَالَتْ لِاُخْتِهٖ قُصِّيْهِۗ فَبَصُرَتْ بِهٖ عَنْ جُنُبٍ وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ۙ ١١ ﴾


11. Dan ia berkata kepada kakaknya: “Ikutilah dia”, maka ia lihat dia dari jauh, sedang mereka tidak sadar.2819)


2819) Ibu Musa suruh saudara perempuan Musa turut dan perhatikan ke mana pergi peti yang berisi Musa itu. Maka saudara perempuannya pun melihat peti itu dari jauh, sedang orang-orang yang jadi kaki tangan Fir’aun tidak curiga.

Kakak Musa perhatikan dan turut peti itu hingga jatuh ke tangan keluarga Fir’aun. Adalah Musa tidak mau disusui oleh siapa pun.


﴿ ۞ وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ اَدُلُّكُمْ عَلٰٓى اَهْلِ بَيْتٍ يَّكْفُلُوْنَهٗ لَكُمْ وَهُمْ لَهٗ نٰصِحُوْنَ ١٢ ﴾


12. Dan Kami haramkan atasnya penyusu-penyusu lebih dahulu, lalu (kakaknya) itu berkata: “Maukah aku tunjukkan kepada kamu keluarga yang bisa memelihara dia buat kamu, sedang mereka orang-orang yang akan jujur kepadanya.?”2829)

2820) Di ketika itu kakak Musa yang dapat membikin perhubungan dengan mereka berkata: “Maukah aku tunjukkan seorang perempuan yang barangkali anak ini suka minum susunya, sedang perempuan itu bisa jujur dan berlaku baik kepada anak-anak?”


﴿ فَرَدَدْنٰهُ اِلٰٓى اُمِّهٖ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ اَنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ ࣖ ١٣ ﴾


13. Lalu kami kembalikan dia kepada ibunya supaya dingin matanya, dan tidak ia duka cita, dan supaya ia ketahui, bahwa perjanjian Allah itu benar; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.


﴿ وَلَمَّا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَاسْتَوٰىٓ اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا وَّعِلْمًاۗ وَكَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ ١٤ ﴾


14. Dan tatkala ia sampai kepada keadaan cukup umur dan sempurna, Kami beri kepadanya hukum dan ilmu, karena demikianlah Kami membalas orang-orang yang berbuat kebaikan.2821)

2821) Setelah Musa cukup umur dan akal pikirannya beres, maka Kami jadikan dia nabi yang diberi hukum dan pengetahuan tentang memimpin umat. Balasan Kami kepada ibu Musa dan Musa adalah salah satu cara pembalasan Kami kepada mereka yang berbuat kebaikan, yakni beriman dan taat.


﴿ وَدَخَلَ الْمَدِيْنَةَ عَلٰى حِيْنِ غَفْلَةٍ مِّنْ اَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيْهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلٰنِۖ هٰذَا مِنْ شِيْعَتِهٖ وَهٰذَا مِنْ عَدُوِّهٖۚ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِيْ مِنْ شِيْعَتِهٖ عَلَى الَّذِيْ مِنْ عَدُوِّهٖ ۙفَوَكَزَهٗ مُوْسٰى فَقَضٰى عَلَيْهِۖ قَالَ هٰذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ عَدُوٌّ مُّضِلٌّ مُّبِيْنٌ ١٥ ﴾


15. Dan ia masuk kota (Mesir) itu ketika orang-orangnya (yang berkuasa) tidak sadar.2822) lalu ia bertemu padanya dua orang berkelahi; seorang dari golongannya dan seorang dari musuhnya, lantas orang yang dari golongannya meminta pertolongan atas (mengalahkan) orang yang dari musuhnya, maka Musa pukul dia dengan tangannya, lalu mati ia. Maka ia berkata: “Ini sebahagian dari pekerjaan setan, karena sesungguhnya ia musuh yang nyata menyesatkan.”*)

2822) maksudnya bahwa sesudah Musa besar dan mencela berhala-berhala mereka dan ibadat mereka, jadilah ia musuh yang terancam. Oleh itu, ia masuk kota Mesir dengan bersembunyi.

*) Musa menyesal setelah memukul seorang Qibthi hingga mati.


﴿ قَالَ رَبِّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَغَفَرَ لَهٗ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ١٦ ﴾


16. Ia berkata: “Hai Tuhanku! Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku. Lantaran itu ampunkanlah akan daku”. Maka Ia ampuni dia, karena sesungguhnya Ia-lah Pengampun, Penyayang.


﴿ قَالَ رَبِّ بِمَآ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ فَلَنْ اَكُوْنَ ظَهِيْرًا لِّلْمُجْرِمِيْنَ ١٧ ﴾


17. Ia berkata: “Hai Tuhanku! Dengan (kekuatan) yang Engkau telah kurniakan atasku, tidaklah aku akan jadi penolong orang-orang yang berdosa.”2823)


2823) Ayat ini menunjukkan bahwa Musa telah percaya atau dapat tahu orang yang ia tolong itulah yang bersalah. Lalu ia berjanji kepada Tuhan bahwa ia tidak akan gunakan kekuatan yang diberi oleh-Nya itu pada menolong orang yang salah, walau pun dari golongannya sendiri.


﴿ فَاَصْبَحَ فِى الْمَدِيْنَةِ خَاۤىِٕفًا يَّتَرَقَّبُ فَاِذَا الَّذِى اسْتَنْصَرَهٗ بِالْاَمْسِ يَسْتَصْرِخُهٗ ۗقَالَ لَهٗ مُوْسٰٓى اِنَّكَ لَغَوِيٌّ مُّبِيْنٌ ١٨ ﴾


18. Oleh yang demikian, jadilah Musa, di kota itu, dalam ketakutan, mengintip-mengintip, maka tiba-tiba orang yang minta tolong kepadanya kemarin, berteriak meminta bantuan. Musa berkata kepadanya: “Sesungguhnya engkau orang sesat yang nyata.”2824)

2824) Ketika Musa dalam keadaan takut bersembunyi di sana-sini, tiba-tiba orang yang berkelahi dengan golongan Fir’aun kemarin berkelahi lagi dan meminta pertolongan lagi kepada Musa. Oleh sebab sudah tahu bahwa ia orang jahat, maka Musa berkata: “Sesungguhnya engkau orang sesat yang nyata.”


﴿ فَلَمَّآ اَنْ اَرَادَ اَنْ يَّبْطِشَ بِالَّذِيْ هُوَ عَدُوٌّ لَّهُمَاۙ قَالَ يٰمُوْسٰٓى اَتُرِيْدُ اَنْ تَقْتُلَنِيْ كَمَا قَتَلْتَ نَفْسًاۢ بِالْاَمْسِۖ اِنْ تُرِيْدُ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ جَبَّارًا فِى الْاَرْضِ وَمَا تُرِيْدُ اَنْ تَكُوْنَ مِنَ الْمُصْلِحِيْنَ ١٩ ﴾


19. Maka tatkala Musa hendak pukul orang yang ia itu musuh bagi keduanya,2825) ia berkata: “Hai Musa! Apakah engkau hendak bunuhku sebagaimana engkau bunuh satu jiwa kemarin? Tidak engkau mau melainkan jadi penganiaya besar di bumi, dan tidak engkau mau jadi dari orang-orang yang berbuat perdamaian.”


2825) Yaitu orang-orang yang minta pertolongan kepadanya kemarin dan hari ini. Sungguh pun ia dari golongan Musa tetapi dinamakan musuhnya, karena tiap-tiap orang jahat bisa dinamakan musuh bagi orang baik, dan orang itu dikatakan musuh bagi seorang lain ialah karena mereka dalam perkelahian, dan sebenarnya orang itu tidak bersalah.




BACA JUGA:

Tafsir Al-Furqan Surat An-Naml Ayat 67-93