سورة البقرة
SURAT AL-BAQARAH
(Sapi Betina)
Surah ke 2: 286 Ayat
Ayat 93-98
﴿ وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّوْرَۗ خُذُوْا مَآ اٰتَيْنٰكُمْ بِقُوَّةٍ وَّاسْمَعُوْا ۗ قَالُوْا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاُشْرِبُوْا فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ ۗ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهٖٓ اِيْمَانُكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ٩٣ ﴾
93. Dan (Ingatlah) tatkala kami bikin perjanjian dengan kamu, padahal Kami telah tinggikan gunung itu di atas kamu:101) “Peganglah dengan sungguh-sungguh apa yang Kami beri kepada kamu, dan turutlah”. Mereka berkata: “kami dengar dan kami durhaka”102) karena telah dimesrakan (ibadat) anak sapi itu di hati-hati mereka, dengan sebab kekufuran mereka. Katakanlah: “Alangkah busuknya (ibadat) yang agama kamu perintah kamu kerjakan dia, jika memang kamu itu orang-orang yang beriman!”103)
﴿ قُلْ اِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الْاٰخِرَةُ عِنْدَ اللّٰهِ خَالِصَةً مِّنْ دُوْنِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ٩٤ ﴾
94. Katakanlah: “jika memang (kesenangan) negeri Akhirat di sisi Allah itu, tertentu untuk kamu, tidak bagi orang-orang lain, maka (cobalah) kamu cita-cita kematian, jika memang kamu itu orang-orang yang benar”.104)
﴿ وَلَنْ يَّتَمَنَّوْهُ اَبَدًاۢ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْ ۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢ بِالظّٰلِمِيْنَ ٩٥ ﴾
95. Dan tidak bakal mereka cita-cita (kematian) itu sekali-kali dengan sebab apa yang telah dikerjakan oleh tangan-tangan mereka; dan Allah itu amat mengetahui orang-orang yang menganiaya.
﴿ وَلَتَجِدَنَّهُمْ اَحْرَصَ النَّاسِ عَلٰى حَيٰوةٍ ۛوَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا ۛيَوَدُّ اَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ اَلْفَ سَنَةٍۚ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهٖ مِنَ الْعَذَابِ اَنْ يُّعَمَّرَۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا يَعْمَلُوْنَ ࣖ ٩٦ ﴾
96. Dan sesungguhnya engkau akan dapati mereka itu setamak-tamak manusia atas (mau) hidup, dan (lebih tamak) daripada orang-orang yang musyrik; suka seorang daripada mereka itu supaya dipanjangkan umurnya seribu tahun, padahal panjang umurnya itu tidak akan menjauhkan dia dari (kena) siksa; dan Allah amat melihatapa yang mereka kerjakan.
﴿ قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ ٩٧ ﴾
97. Katakanlah: “Barang siapa yang menjadi musuh bagi Jibril,105) (maka celakalah ia), karena sesungguhnya ia turunkan Qur’an itu di hatimu dengan perintah Allah menyetuji (isi Kitab) yang ada di hadapanya, dan (sebagai) satu petunjuk dan satu (khabat) gembira bagi orang-orang Mukmin.”
﴿ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّلّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَرُسُلِهٖ وَجِبْرِيْلَ وَمِيْكٰىلَ فَاِنَّ اللّٰهَ عَدُوٌّ لِّلْكٰفِرِيْنَ ٩٨ ﴾
98. Barang siapa jadi musuh bagi Allah dan MalaikatNya dan Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah itu musuh bagi oragn-orang yang kafir.
______________________
101) Tentang Tuhan tinggikan gunung dan suruh berpegang itu, lihat ayat 63, Al-Baqarah.
102) “merela berkata” itu maksudnya, bahwa keadaan mereka berkata: “Kami dengar dan kami durhaka”. Jadi, bukan lidah mereka mengucapkan perkataan itu. Sebabpun dikatakan demikian, karena biasanya Bani Israil itu apabila dapat perintah dari Tuhan, lantas mereka sanggup, tetapi sudah itu, mereka durhaka kepada perintah itu. Maka kebiasaan yang begitu rupa, dianggap sebagai omongan yang terbit dari lidah mereka sendiri.
103) Di ayat 91, Al-Baqarah, mereka berkata bahwa mereka tidak mau beriman melainkan kepada agama mereka sendiri. Tuhan perintah Nabi Muhammad berkata: “Kalau betul begitu, apakah kamu menyembah anak sapi itu dengan perintah agama kamu? Jika betul agama kamu memerintah kamu menyembah begitu, alangkah busuknya agama kamu itu!”.
104) Tanyalah kepada Bani Israil itu, apakah betul kamu percaya dengan hati-hati kamu, bahwa kesenangan Akhirat itu, hanya untuk kamu saja? Kalau betul begitu, cobalah kamu cita-cita mati dengan perkataan: “hai Tuhan kami! Kalau kami dusta di dalam pengakuan kami itu, matikanlah kami sekarang juga!”.
105) Orang-orang Yahudi menganggap Jibril sebagai musuh mereka, karena ialah pembawa siksa atas kaum yang durhaka; dan adapula yang menganggap ia sebagai musuh, lantaran ia membawa wahyu yang mestinya –menurut kehendak mereka- Kepada Bani Israil itu, kepada orang dari Bani Ismail.
BACA JUGA:Tafsir Al-Furqon Surat Al-Baqoroh Ayat 87-92