سورة النساۤء
SURAT AN-NISA
(PEREMPUAN-PEREMPUAN)
Surah ke 4; 177 Ayat
Diwahyukan di Madinah
Ayat 71-87
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا خُذُوْا حِذْرَكُمْ فَانْفِرُوْا ثُبَاتٍ اَوِ انْفِرُوْا جَمِيْعًا ٧١ ﴾
71. Hai orang-orang yang beriman! Ambillah persediaan kamu,557) lantas majulah berpuak-puak atau majulah sama sekali.558)
﴿ وَاِنَّ مِنْكُمْ لَمَنْ لَّيُبَطِّئَنَّۚ فَاِنْ اَصَابَتْكُمْ مُّصِيْبَةٌ قَالَ قَدْ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيَّ اِذْ لَمْ اَكُنْ مَّعَهُمْ شَهِيْدًا ٧٢ ﴾
72. Dan sesungguhnya sebagian daripada kamu559) ada yang sungguh-sungguh terbelakang; lantas jika ada satu bahaya mengenai kamu,560) maka ia berkata:561) ”Sesungguhnya Allah telah beri nikmat atasku lantaran aku tiadk hadir bersama mereka itu”.562)
﴿ وَلَىِٕنْ اَصَابَكُمْ فَضْلٌ مِّنَ اللّٰهِ لَيَقُوْلَنَّ كَاَنْ لَّمْ تَكُنْۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهٗ مَوَدَّةٌ يّٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ مَعَهُمْ فَاَفُوْزَ فَوْزًا عَظِيْمًا ٧٣ ﴾
73. Tetapi jika kamu dapat satu kurnia dari Allah, sesungguhnya ia akan berkata - seoalah-olah tidak ada antara kamu dan antaranya (tali) percintaan – ”Alangkah baiknya jika aku telah (pergi) bersama-sama mereka, lalu aku pun dapat satu pendapatan yang besar!563)
﴿ ۞ فَلْيُقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يَشْرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا بِالْاٰخِرَةِ ۗ وَمَنْ يُّقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيُقْتَلْ اَوْ يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا ٧٤ ﴾
74. Lantaran itu, hendaklah mereka yang menjual Akhirat dengan penghidupan dunia, berperang di jalan Allah,564) karena barangsiapa berperang di jalan Allah, lalu terbunuh atau menang, maka Kami akan beri kepadanya ganjaran yang besar.
﴿ وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاۤءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا مِنْ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ اَهْلُهَاۚ وَاجْعَلْ لَّنَا مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّاۚ وَاجْعَلْ لَّنَا مِنْ لَّدُنْكَ نَصِيْرًا ٧٥ ﴾
75. Dan mengapakah kamu565) tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah dari laki-laki dan perempuan dan anak-anak yang berseru: ”Hai Tuhan kami! Keluarkanlah kami dari negeri yang penduduknya zhalim ini, dan jadikanlah bagi kami, dari pihak-Mua seorang ketua dan jadikanlah untuk kami dari pihakMu seorang pembantu!566)
﴿ اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۚ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ الطَّاغُوْتِ فَقَاتِلُوْٓا اَوْلِيَاۤءَ الشَّيْطٰنِ ۚ اِنَّ كَيْدَ الشَّيْطٰنِ كَانَ ضَعِيْفًا ۚ ࣖ ٧٦ ﴾
76. Orang-orang yang beriman itu berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kufur itu berperang di jalan sesuatu yang melewati batas. Lantaran itu, perangilah pengikut-pengikut setan, karena tipu daya setan itu adalah lemah.
﴿ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ قِيْلَ لَهُمْ كُفُّوْٓا اَيْدِيَكُمْ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۚ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللّٰهِ اَوْ اَشَدَّ خَشْيَةً ۚ وَقَالُوْا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَۚ لَوْلَآ اَخَّرْتَنَآ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۗ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيْلٌۚ وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقٰىۗ وَلَا تُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا ٧٧ ﴾
77. Tidakkah engkau pikirkan orang-orang yang (pernah) dikatak kepada mereka; ”Tahanlah tangan-tangan kamu567) dan dirikanlah sembahyang dan berilah zakat” tetapi tatkala diwajibkan mereka berperang, tiba-tiba segolongan dari mereka, takut kepada manusia sebagaimana takut kepada Allah, atau lebih sangat takut, dan mereka berkata: “Hai Tuhan kami! Mengapakah Engkau wajibkan kami berperang? Mengapakah tidak engkau biarkan kami hingga ajal (kami) yang hampir?” katakanlah: ”Benda dunia itu sedikit,568) dan Akhirat itu lebih baik buat orang yang berbakti; dan kamu tidak akan dianiaya (walaupun) sediki”.*)
﴿ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا ٧٨ ﴾
78. “Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapati kamu, walaupun kamu di maghligai-maghligai yang teduh”, dan jika kebaikan mengenai mereka, mereka berkata: ”Ini dari sisi Allah”, dan jika kesusahan mengenai mereka, mereka berkata: ”Ini dari sisimu”. Katakanlah: ”Semua itu dari sisi Allah”. Mengapakah kaum itu hampir tidak mengerti perkataan?
﴿ مَآ اَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ۖ وَمَآ اَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّفْسِكَ ۗ وَاَرْسَلْنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوْلًا ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا ٧٩ ﴾
79. Apa-apa keuntungan yang mengenaimu, maka (yaitu) dari Allah; dan apa-apa kerugian yang mengenaimu, maka (yaitu) dari dirimu, karena Kami utusmu kepada manusia sebagai seorang Rasul; dan cukuplah Allah sebagai saksi.569)
﴿ مَنْ يُّطِعِ الرَّسُوْلَ فَقَدْ اَطَاعَ اللّٰهَ ۚ وَمَنْ تَوَلّٰى فَمَآ اَرْسَلْنٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيْظًا ۗ ٨٠ ﴾
80. Barangsiapa ta’at kepada Rasul itu, maka sesungguhnya (berarti) ia ta’at kepada Allah; tetapi barangsiapa berpaling belakang, maka Kami tidak utusmu buat jadi pengawal atas mereka.570)
﴿ وَيَقُوْلُوْنَ طَاعَةٌ ۖ فَاِذَا بَرَزُوْا مِنْ عِنْدِكَ بَيَّتَ طَاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِيْ تَقُوْلُ ۗ وَاللّٰهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُوْنَ ۚ فَاَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًا ٨١ ﴾
81. Dan mereka571) itu berkata: “(Kami) ta’at”, tetapi apabila berpisah daripadamu, maka segolongan dari mereka, mereka-reka572) pada malam573) lain dari yang mereka katakan574) tetapi Allah menulis apa yang mereka reka-reka pada malam itu. Lantaran itu berpalinglah dari mereka dan berserah dirilah kepada Allah, karena Allah itu cukup sebagai pembela.575)
﴿ اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ ۗ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللّٰهِ لَوَجَدُوْا فِيْهِ اخْتِلَافًا كَثِيْرًا ٨٢ ﴾
82. Kalau begitu mereka tidak mau tadabbur*) akan Qur’an? Karena jika ia adalah dari sisi yang lain dari Allah, niscaya mereka dapati padanya perselisihan yang banyak.
﴿ وَاِذَا جَاۤءَهُمْ اَمْرٌ مِّنَ الْاَمْنِ اَوِ الْخَوْفِ اَذَاعُوْا بِهٖ ۗ وَلَوْ رَدُّوْهُ اِلَى الرَّسُوْلِ وَاِلٰٓى اُولِى الْاَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِيْنَ يَسْتَنْۢبِطُوْنَهٗ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطٰنَ اِلَّا قَلِيْلًا ٨٣ ﴾
83. Dan apabila sampai kepada mereka satu urusan dari keamanan atau ketakutan,576) maka mereka siar-siarkan dia, padahal jika mereka kembalikan dia kepada Rasul dan kepada orang-orang yang berkuasa dari mereka, niscaya (urusan) itu diketahui oleh sebagian dari orang-orang yang menyeledikinya577) dan jika tidak ada kurnia Allah atas kamu dan rahmat-Nya, niscaya kamu turut setan, kecuali sedikit (dari kamu).
﴿ فَقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۚ لَا تُكَلَّفُ اِلَّا نَفْسَكَ وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِيْنَ ۚ عَسَى اللّٰهُ اَنْ يَّكُفَّ بَأْسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ۗوَاللّٰهُ اَشَدُّ بَأْسًا وَّاَشَدُّ تَنْكِيْلًا ٨٤ ﴾
84. Maka berperanglah di jalan Allah, tidak diberatkan atasmu melainkan dirimu, tetapi kerahkanlah578) Mu’minin, mudah-mudahan Allah menyingkirkan kegagahan orang-orang kafir, karena Allah itu terlebih sangat Gagah dan terlebih keras siksa-Nya yang menjadi contoh.
﴿ مَنْ يَّشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَّكُنْ لَّهٗ نَصِيْبٌ مِّنْهَا ۚ وَمَنْ يَّشْفَعْ شَفَاعَةً سَيِّئَةً يَّكُنْ لَّهٗ كِفْلٌ مِّنْهَا ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقِيْتًا ٨٥ ﴾
85. Barang siapa menggenapi satu kegenapan yang baik, niscaya adalah baginya bahagian dari itu; dan barang siapa menggenapi satu kegenapan yang jahat, niscaya adalah baginya tanggungan dari itu, karena adalah Allah jadi pengawal atas tiap-tiap suatu,579)
﴿ وَاِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَحْسَنَ مِنْهَآ اَوْ رُدُّوْهَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيْبًا ٨٦ ﴾
86. Dan apabila kamu diberi hormat dengan satu penghormatan, maka hendaklah kamu (balas) beri hormat dengan (cara) terlebih baik dari padanya, atau hendaklah kamu balas dia, karena sesungguhnya Allah itu adalah Pengira atas tiap-tiap suatu.580)
﴿ اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ لَيَجْمَعَنَّكُمْ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَا رَيْبَ فِيْهِ ۗ وَمَنْ اَصْدَقُ مِنَ اللّٰهِ حَدِيْثًا ࣖ ٨٧ ﴾
87. Allah itu tidak ada Tuhan melainkan Dia, Sesungguhnya Ia akan kumpulkan kamu ke hari Kiamat tidak ada syak padanya, karena siapakah yang terlebih benar omongannya dari pada Allah?
_____________________________________
557) Maksudnya, sediakanlah penjagaan.
558) Yaitu buat memerangi musuh-musuh kamu.
559) Yakni, kaum Muslimin yang bercampur munafikin.
560) Yaitu kaum Muslimin yang betul-betul Ikhlas.
561) Yang berkata itu ialah munafik.
562) Di dalam peperangan.
563) Tetapi di dalam peperangan, itu, jika kamu dapat harta rampasan dan keuntungan, maka orang yang tak suka turut itu, akan berkata di dalam hatinya: ”Hai nasibku! Alangkah baiknya jika aku telah pergi perang bersama mereka, lalu aku juga dapat rampasan perang yang banyak itu?” Ia berkata demikian seolah-olah dahulunya tidak pernah ada perhubungan antaranya dengan kamu, padahal ada berhubungan dan kamu juga sudah ajak dia, hanya ia tidak mau lantaran nifaknya sebab lemah imannya, atau karena ia penakut.
564) Orang-orang munafik, yang lemah iman atau penakut yang menjual Akhirat denagn dunia, yang tidak mau turut berperang itu, kalau mau bertaubat, maka hendaklah mereka turut kaum Muslimin pergi memerangi musuh Islam.
565) Yakni kamu mengaku beriman.
566) Yaitu ketua dan pembantu yang memimpin dan menolong kami.
567) Mereka ini sebelum tercampur kaum munafik pada mereka, pernah miinta izin buat memerangi musuh, hingga Tuhan berfirman: ”Tahanlah tangan-tangan kamu” yakni, janganlah kamu berperang.
568) Mereka takut berperang itu ialah lantaran kemasukan tama’ di hati-hati mereka pada harta dunia dengan sebab bercampur kaum munafik Yahudi dan lainnya.
*) kerugian harta benda yang mengenai kamu lantaran berperang di jalan Allah itu tidak sia-sia, bahkan akan diganti, dan kamu tidak akan teraniaya.
569) Ya Muhammad apa-apa kebaikan, keuntungan atau kemenangan yang engkau dapat di alam peperangan dengan kaum kafir itu, pada lahirnya dan hakekatnya, adalah dari Allah, bukan darimu, karena pada adatnya engkau tidak bisa mengalahkan musuh-musuh yang berlipat ganda itu melainkan dengan sebab Allah tanam keberanian di hati kamu dan Allah tanam ketakutan di hati musuh kamu; dan apa-apa kekalahan atau kerusakan yang engkau dapat, sungguh pun pada hakekatnya dari Allah yang mengatur takdir, tetapi pada lahirnya adalah lantaran perbuatanmu dan ummatmu sendiri, karen asalah atur atau kurang siasat di dalam peperangan. Kami utusmu kepada manusia itu ialah sebagai seorang rasul, bukan sebagai seorang pengatur takdir. Oleh sebab itu, tidak patut mereka sandarkan kekalahan atau kerugian keapdamu; dan Allah itu cukup jadi saksi atas perbuatan-perbuatan dan omongan-omongan manusia.
570) Yaitu, engkau ya Muhammad! Tidak disalahkan kalau mereka tidak mau beriman.
571) Yaitu kaum yang mengaku beriman.
572) Mereka-reka atau reka-reka, artinya pikir-pikir atau atur-atur di dalam pikiran.
573) Yaitu mereka atur cara-cara kedurhakaan.
574) Yaitu mereka atur cara-cara kedurhakaan.
575) Yakni jangan engkau takut dan jangan perdulikan, karena Allah cukup buat membela agama-Nya.
*) Tadabbur: pikir-pikirkan, perhatikan.
576) Yaitu khabar keamanan atau ketakutan di dalam urusan negara.
577) Kalau khabar itu mereka serahkan kepada ketua-ketua negara, niscaya ketua-ketua itu bisa selidiki sendiri, atau dengan perantaraan ahli penyelidik.
578) Kerahkan mereka, artinya bangkitkan hati-hati mereka.
579) Di ayat yang dulu dari ini, diperintah Nabi saw. Berperang, dan perintah itu untuk dirinya sendiri. Jadi, seolah-olah Nabi kita tunggal dan ganjik, maka di Ayat ini Tuhan berkata: ”Barangsiapa menggenapkan satu kegenapan yang baik yakni, barangsiapa membantu Nabi saw, dan tidak meninggalkan dia dengan bersendirian, ”maka ia akan dapat ganjaran dari perbuatannya; dan barangsiapa menggenapkan satu kegenapan yang jahat, yakni, barangsiapa membantu satu bantuan yang jahat, yaitu berpihak kepada musuh Isla, ”maka ia akan dapat tanggungan” yakni, ia akan dapat ganjaran jahat atas perbuatannya, karena Allah itu Pengawal, Penjaga, Pengawas atas tiap-tiap sesuatu.
580) Jika kamu diberi salam oleh saudara kamu: ”Assalamu’alaikum” yang artinya ”mudah-mudahan (turun) kesejahteraan (atau selamat) atas kamu”, maka hendaklah kamu jawab dengan salam yang terlebih baik daripadanya, yaitu: ”Wa’alaikum salam warahmatullah” yang artinya: ”Mudah-mudahan atas kamu (pun) turun kesejahteraan dan rahmat Allah”, atay dengan tambahan lagi ”wabarakathu” yang artinya: ”dan kurnia-kurnia-Nya”, atau jawablah salam itu sebagaimana yang diberikan kepada kamu, yaitu jika dikata: ”Assalamu’alaikum” jawablah ”wa’alaikumsalam” saja, karena Allah itu Pengira yang mencatat sekalian perbuatan dan ucapan kamu buat diganjar, asal saja salam kamu itu dengan ikhlas dan sungguh-sungguh mendo’akan saudara kamu.
BACA JUGA:Tafsir Al-Furqon Surat An-Nisa Ayat 58-70