Oleh: Dr. K.H. Jeje Zaenudin, M.Ag (Ketua Umum PP PERSIS)
Kita dipersiapkan Allah sebagai Umat Terbaik, Umat Penengah, dan Umat yang Satu.
"Kalian adalah umat terbaik, dikeluarkan ke tengah-tengah umat manusia untuk menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran.."
"Demikianlah Kami jadikan kalian sebagai umat pertengahan..."
"Sesungguhnya umatmu ini adalah umat yang satu.."
Maka karakter yang dimintakan kepada kita adalah sifat-sifat percaya diri, terbuka, kepeloporan, keteladanan, memengaruhi, dan membawa perubahan.
Sayang sekali, dalam prakteknya kita sering melakukan sebaliknya.
Akibat, ketidakmampuan menunaikan amanah ilahiyah yang besar itu, kita jadi merubah karakter diri kita sendiri.
Menanamkan ketidak percayaan diri, tertutup, mengekor, takut dipengaruhi, dan takut perubahan.
Tanpa sadar, kita telah memposisikan kebenaran.
'Dien ilahi' yang dahsyat menjadi lemah dan kerdil karena ulah kita sendiri.
Tidak lagi berjuang membuka wacana bagaimana bisa memengaruhi, merubah, mangajak, dan memelopori kebajikan kepada pihak luar; melainkan mengembangkan karakter tidak percaya diri, menutup diri, takut dipengaruhi dan dirubah, pasif dan depensif.
Karakter Umat dakwah telah berubah menjadi umat mad'u, dari fa'il menjadi maf'ul , dari subjek menjadi objek.
اللهم انا نعوذ بك من الهم والحزن ونعوذ بك من العجز والكسل ونعوذبك من الجبن والبخل ونعوذ بك من غلبة الدين وقهر الرجال ..
Wallahul musta'an.
[]