Adanya Hari Santri Nasional, Waketum PERSIS: Perwarisan Spirit Perjuangan Santri

oleh Reporter

06 Desember 2021 | 23:13

[Arsip - 23/10/21]

Bandung, persis.or.id - Mulai ditetapkan sejak tahun 2015 melalui Keppres Nomor 22 Tahun 2015, 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional. Dipilihnya tanggal tersebut merujuk kepada “Resolusi Jihad” di kalangan kiai pesantren pada 22 Oktober 1945, yang perumusannya dipimpin KH Hasyim Asy'ari.

Waketum PERSIS Dr. Jeje Zaenudin memaknai ditetapkannya hari khusus santri tersebut sebagai perwarisan spirit perjuangan dan pengorbanan kaum santri dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa. 

“Karena itu, Hari Santri harus terus menginspirasi semangat jihad mengisi kemerdekaan,” ungkapnya kepada persis.or.id.

Selain menyoroti santri dan perjuangannya dalam mengisi kemerdekaan yang ikut mereka pejuangkan, Ustaz Jeje juga berharap pengelolaan pesantren dapat ditingkatkan.

“Pengelolaan pesantren terus diperbaiki dan dimordenisasi sesuai dengan perubahan zaman, dengan tidak mengurangi substansi visi dan misi pendidikan pesantren,” tandasnya.

Lebih lanjut Ia menyampaikan, karakter utama yang dibangun di pesantren adalah sifat kejujuran, kemandirian, zuhud, dan wara, sebagai karakter dasar bagi pembangunan umat dan bangsa. Dan diperlukan figur teladan untuk menanamkan karakter-karakter tersebut.

“Figur tauladan bagi santri tentu saja Rasulullah saw. dan para kiai, ustaz dan gurunya sendiri. Karena itulah, para asatizah harus menjadi teladan terlebih dahulu,” katanya.

Ustaz Jeje juga menyebut bahwa para santri bisa terus berkontribusi bagi NKRI. Saat ini, kontribusi mereka adalah mentransformasikan spirit jihad dan pengorbanan merebut kemerdekaan ke dalam perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.

“Untuk mempercepat proses pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara, yaitu kehidupan yang adil, makmur, damai, sentosa, dan sejahtera lahir batin. Mewujudkan Baldatun thayibatun wa rabbun ghafur.” Pungkasnya.

(HL/dh)

Reporter: Reporter Editor: admin