Bandung, persis.or.id - Pada Jumat, 20 Desember 2024, pukul 14.50 WIB, Kepala Bidang Organisasi dan Kelembagaan PW. IPP Jawa Barat, Chairul Ismet, mengadakan pembicaraan melalui telepon WhatsApp dengan Zahra Putri, Kepala Bidang Organisasi PW. IPPi Jawa Barat. Pembahasan tersebut mengenai pendirian IPP Cimahi yang hingga kini belum terealisasi.
Dalam percakapan tersebut, Chairul mengungkapkan keresahannya terkait lamanya proses pendirian IPP Cimahi.
“Melihat kondisi lapangan di PERSIS Cimahi dan berbagai usulan dari PD PERSIS, tentu kita harus segera merealisasikan pendirian ini,” tegas Chairul.
Awalnya, IPP/i Cimahi direncanakan akan didirikan pada 26 Desember 2024. Namun, karena adanya pemberangkatan PKKJ (Program Khidmat Kuliah Jam’iyyah) bagi santri kelas 12 PPI Nurul Iman, pendirian ini diundur menjadi 11 atau 12 Januari 2025, bersifat tentatif dan kondisional.
Menimbang perubahan jadwal tersebut, para pengurus PW IPP/i Jawa Barat memutar otak untuk mengisi waktu luang antara 26 Desember 2024 hingga 6 Januari 2025. Hal ini mempertimbangkan bahwa santri kelas 12, yang menjadi bagian dari deklarasi, memiliki kewajiban untuk mengabdi kepada Jam’iyyah.
“Sepertinya untuk tanggal 26 Desember kami tidak bisa, terutama untuk kelas 12, karena ada kegiatan PKKJ pada 26 Desember hingga 8 Januari,” ujar Naufal, Ketua Pelaksana Musda I (Pendirian IPP/i Cimahi), melalui pesan WhatsApp.
Sebagai langkah awal, PW IPP/i Jawa Barat akan mengadakan penguatan pra-deklarasi untuk calon kader di PPI Nurul Iman Cimahi. Setelah kegiatan ini, pembekalan akan terus ditingkatkan melalui platform digital sebagai bagian dari persiapan pendirian atau Musda pertama.
“Biar calon kader siap bertempur, perlu ada pembekalan pra-deklarasi. Untuk IPPi sendiri, Rofi 1 harus dilaksanakan secara optimal selama dua hari penuh,” ungkap Zahra, Kepala Bidang PW IPPi Jawa Barat.
Chairul menyepakati usulan tersebut, mengingat Rofi 1 merupakan tahapan yang harus dilaksanakan setelah deklarasi. Ketua Umum PW IPP Jawa Barat, Fiqi Fathurrochman, menambahkan pentingnya Rofi 1 dilakukan setelah deklarasi karena aspek struktural dan filosofis dalam IPP itu sendiri.
“Logikanya sederhana, perlu ada wadah untuk menghasilkan suatu isi. Artinya, untuk membentuk IPP diperlukan individu-individunya terlebih dahulu, yang kemudian dihimpun dalam struktur IPP dan disahkan melalui Rofi 1 sebagai gerbang legal menjadi anggota IPP,” jelas Fiqi.
Semoga Allah mempermudah setiap langkah dakwah keorganisasian yang mulia ini. Aamiin.
الراسخون في العلم
BACA JUGA: Ketum IPP : Bangga Pelajar Persis Miliki Karya di Bidang Literasi