Alih Fungsi Wakaf dan Status Wakafnya
oleh Reporter
•
01 September 2015 | 08:29
KEPUTUSAN IX
SIDANG DEWAN HISBAH 25-26 AGUSTUS 2015
TENTANG
ALIH FUNGSI WAKAF DAN STATUS WAKAFNYA
بسم الله الرحمن الرحيم
Dewan Hisbah Persatuan Islam setelah:
MENGINGAT:
Hadis Nabi Saw.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: أَصَابَ عُمَرُ أَرْضًا بِخَيْبَرَ، فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَأْمِرُهُ فِيهَا، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنِّي أَصَبْتُ أَرْضًا بِخَيْبَرَ، لَمْ أُصِبْ مَالًا قَطُّ هُوَ أَنْفَسُ عِنْدِي مِنْهُ، فَمَا تَأْمُرُنِي بِهِ؟ قَالَ: «إِنْ شِئْتَ حَبَسْتَ أَصْلَهَا، وَتَصَدَّقْتَ بِهَا»، قَالَ: فَتَصَدَّقَ بِهَا عُمَرُ، أَنَّهُ لَا يُبَاعُ أَصْلُهَا، وَلَا يُبْتَاعُ، وَلَا يُورَثُ، وَلَا يُوهَبُ، قَالَ: فَتَصَدَّقَ عُمَرُ فِي الْفُقَرَاءِ، وَفِي الْقُرْبَى، وَفِي الرِّقَابِ، وَفِي سَبِيلِ اللهِ، وَابْنِ السَّبِيلِ، وَالضَّيْفِ، لَا جُنَاحَ عَلَى مَنْ وَلِيَهَا أَنْ يَأْكُلَ مِنْهَا بِالْمَعْرُوفِ، أَوْ يُطْعِمَ صَدِيقًا غَيْرَ مُتَمَوِّلٍ فِيهِ قَالَ: فَحَدَّثْتُ بِهَذَا الْحَدِيثِ مُحَمَّدًا، فَلَمَّا بَلَغْتُ هَذَا الْمَكَانَ: غَيْرَ مُتَمَوِّلٍ فِيهِ، قَالَ مُحَمَّدٌ: غَيْرَ مُتَأَثِّلٍ مَالًا، قَالَ ابْنُ عَوْنٍ: وَأَنْبَأَنِي مَنْ قَرَأَ هَذَا الْكِتَابَ أَنَّ فِيهِ: غَيْرَ مُتَأَثِّلٍ مَالًا. (متفق عليه واللفظ لمسلم)
Dari Ibnu ‘Umar r.a, ia berkata: “
’Umar telah mendapatkan sebidang tanah di Khaibar kemudian ia datang kepada Nabi untuk meminta nasihat darinya tentang tanah itu. Maka‘Umar berkata; Ya Rasulullah sesungguhnya aku mendapatkan sebidang tanah di Khaibar yangtidak pernah aku mendapatkan tanah sebaik itu menurutku, maka Nabi SAW bersabda: “Jikaengkau mau, waqafkanlah pokoknya dansedekahkanlah hasilnya. Ibnu ‘Umar berkata: “Maka‘Umar mewaqafkan tanah itu dengan syarat-syarat; tidak boleh diwariskan dan dihibahkan.”Lalu ‘Umar waqafkan tanah itu dan hasilnya untuk kepentingan orang yang fakir, kerabat dekat, hamba sahaya, sabilillâh, ibnu sabil dan tamu-tamu, tidak berdosa orang yang mengurusnya memakan darinya dengan cara yang baik dan memberi makan shahabat dengan syarat tidak menjualnya.” (H.R. al-Bukhâri dan Muslim, dan hadîts ini lafadz atau redaksi Muslim)
MEMPERHATIKAN :
- Sambutan dan pengarahan dari Ketua Dewan Hisbah KH.MuhammadRomli
- Sambutan dan pengantar dari Ketua Umum PP Persis yang diwakili oleh Ketua Bidang Tarbiyah KH. Aceng Zakaria
- Makalah dan pembahasan yang disampaikanoleh KH. Aceng Zakaria
- Pembahasan dan penilaian dari anggota Dewan Hisbah terhadap masalah tersebut di atas.
MENIMBANG :
- Wakaf termasuk shadaqah jariyah kepada Allah yang tidak boleh berubah statusnya (tidak boleh dijual, dihibahkan, dan diwariskan).
- Dewan Hisbah telah memutuskan bahwa wakaf tunai hukumnya mubah.
- Akad wakaf terdiri atas wakaf mutlak dan muqayyad.
- Penertiban administrasi wakaf hukumnya wajib.
- Fungsi wakaf untuk dimanfaatkan hasilnya dengans ebesar-besar kemanfaatan fi sabilillah.
- Perlu kejelasan dan ketegasan mengenai hukum mengubah status dan fungsi wakaf.
Dengan demikian Dewan Hisbah Persatuan Islam
MENGISTINBATH :
- Mengubah status wakaf hukumnya haram.
- Alih fungsi wakaf selama tidak mengurangi aslinya dan dapat memperbesar manfaat fi sabilillah dan kemaslahatan umum, hukumnya mubah.
- Wakaf muqayyad boleh dialihfungsikan berdasarkan kesepakatan dengan waqif.