[Arsip - 12/10/21]
Bandung, persis.or.id - Atase Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia melakukan kunjungan resmi ke Kantor PP PERSIS di Bandung pada Selasa (12/10/2021). Lawatan tersebut merupakan lanjutan dari lawatan sebelumnya yang dilakukan Kedubes Malaysia dari atase Keagamaan.
Banyak hal yang dibicarakan antara dua belah pihak, di antaranya peluang-peluang kerja sama dalam pendidikan dan dakwah yang menjadi core dan khittah gerak perjuangan Persatuan Islam (PERSIS).
Tamu yang hadir ialah Profesor Madya Dr. Mior Haris bin Mior Harun mewakili Atase Pendidikan Kedubes Malaysia. Sementara dari PP PERSIS diwakili Ust. H. Yusuf Burhanudin, Lc., M.Pd.I sebagai Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PP PERSIS, disertai Sekretaris HMK Ust. Jejen Jaenudin, M.Pd. Walaupun kunjungan resmi, pertemuan berlangsung selama hampir dua jam dan penuh keakraban.
Dalam penuturannya Dr. Mior Haris, pihak Kerajaan Malaysia mengenal ormas Islam yang ada di Indonesia itu hanya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyyah. Sementara eksistensi PERSIS sebagai ormas sejenis kurang begitu dikenal.
"Kerja sama dengan dua ormas tersebut telah cukup baik terjalin baik dengan pemerintah maupun kerajaan. Mudah-mudahan ke depan PERSIS dapat berada pada posisi yang sama seperti kedua ormas tersebut." Lanjut beliau.
Dalam kesempatan tersebut, Ust. Yusuf menguraikan bagaimana peran dan kiprah PERSIS dalam membangun bangsa dan negara Indonesia. Keberadaannya sama tuanya dengan Muhammadiyyah dan NU. Hanya saja, kenapa PERSIS kemudian kurang begitu dikenal di antaranya karena memang PERSIS bersikap sangat hati-hati dengan politik praktis.
"PERSIS sangat concern dengan pembinaan ummat. Implementasi hal tersebut dibuktikan dengan ratusan pondok pesantren yang dikelolanya di berbagai provinsi di Indonesia", ungkap Ust. Yusuf Burhanudin.
Bahkan, jenjang pendidikan menengah atas atau Muallimin setiap tahunnya menelurkan ribuan santri untuk siap mengabdi kepada masyarakat. Tidak sedikit di antara mereka yang melanjutkan pendidikan sarjananya ke Timur Tengah.
Dalam pertemuan tersebut dibicarakan sejumlah program terkait pendidikan dan dakwah, di antaranya program sosialisasi universitas-universitas di Malaysia ke berbagai pesantren PERSIS; program pertukaran pelajar antara Malaysia dan PP PERSIS; wisata pelajar dan orang tua ke berbagai universitas di Malaysia, baik di Kuala Lumpur maupun di negeri bagian dibawah pengawasan kedubes kerajaan Malaysia di Indonesia; hingga program beasiswa pendidikan di Universitas Malaysia.
Selain itu, PP PERSIS diberikan kesempatan juga untuk sosialisasi sistem maupun model pendidikan pesantren PERSIS di seluruh Indonesia kepada kaum pelajar dan santri di Malaysia, terutama dalam pendidikan tinggi (antar bangsa). Semoga kerjasama ini memperkuat sinergi dan jaringan pendidikan antara PP PERSIS dan kerajaan Malaysia.
Kedua belah pihak berharap pertemuan yang telah terjadi dua kali tersebut dapat kemudian ditindaklanjuti dengan menjalin MoU yang lebih konkret antara PERSIS dan pemerintah atau Kerajaan Malaysia. Mudah-mudahan harap tersebut dapat terwujud.
(MN/dh)