Bahas LGBT Perspektif Psikologi dan Neurosains, Isman: Secara Tujuan, Perilaku Seksualnya Sudah Tidak Sesuai

oleh Reporter

22 Mei 2022 | 05:48

Kab. Bandung, persis.or.id – Akhir-akhir ini kembali marak pembahasan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) serta pelakunya yang muncul terang-terangan. Terbaru, pembahasan LGBT viral dipicu konten di akun YouTube Deddy Corbuzier yang mengundang pasangan gay, meskipun konten tersebut kini sudah dihapus.

Ustaz Isman R. Yusron (Asatiz PPI 31 Banjaran dan Magister Mind, Brain & Performance – Psikologi UGM) memberikan pendapatnya dari sudut pandang psikologis dan neurosains. Ia mengungkapkan bahwa terdapat argument-argumen yang biasa digunakan oleh para pelaku LGBT, di antaranya bahwa mereka mengeklaim sudah terlahir seperti itu.

“Sehingga mereka mengungkapkan tidak boleh ada yang mengatakan bahwa mereka tidak normal, tidak boleh ada yang mendiskreditkan, karena mereka terlahir sebagai LGBT dan itulah ‘fitrah’ mereka,” tutur Isman yang juga dosen di Universitas Muhammadiyah Bandung.

Pernyataan tersebut Isman ungkapkan ketika menjadi pembicara di Kajian Ahad ke-4 Pimpinan Daerah Pemuda Persatuan Islam (PD Pemuda PERSIS) Kab. Bandung "Menyoroti Fenomeda LGBT", Ahad (22/05/22), di Aula Kantor Bersama PD PERSIS Kab. Bandung.

Untuk menjawab hal tersebut, ia merunut perkembangan seksual yang sudah terjadi bahkan sejak masa prenatal. Ia mengungkapkan, secara biologis hanya ada dua jenis manusia yang dilahirkan, yaitu laki-laki dan perempuan.

Meskipun ada kasus khusus orang yang lahir dengan memilki penis dan vagina. Menurutnya, itu adalah kelainan yang bersifat genetis, tetapi tidak ada kaitannya dengan orientasi seksual. Sedangkan LGBT ini adalah orientasi seksual.

"Orientasi seksual itu tidak fix, tetapi didorong oleh pilihan individu," jelasnya.

Selanjutnya, Ia menerangkan bahwa ada dua fungsi seksual, yaitu untuk reproduksi dan rekreasi. Secara fungsi, yang dicapai oleh LGBT adalah fungsi rekresi atau syahwat semata.

“Secara tujuan utama dari perilaku seksual saja, itu sudah tidak sesuai,” tuturnya.

Perkembangan seksual dimulai sejak masa konsepsi, di mana bertemunya sperma dengan ovum dan terjadi sharing kromosom. Di antara kromosom-kromosom tersebut, terdapat satu pasang kromosom seks: laki-laki dan perempuan. Pada perkembangannya, proses menjadi kelelaki-lelakian atau keperempuan-perembuanan ada pada usia bulan ketiga dalam kandungan.

“Tidak ada hormon yang menghasilkan sesuatu yang tidak biner. Tidak ada hormon yang menghasilkan bahwa seseorang lahirnya laki-laki tetapi secara genital suka ke sesama jenis,” lanjutnya.

Ia pun mengungkapkan, hormon yang sudah terjadi pada masa prenatal itu aktif pasa saat pubertas. Hal itulah yang memengaruhi ciri-ciri dan fungsi seksual individu, baik primer maupun sekunder.

Ciri-ciri seksual primer di antaranya adalah genitas penis atau vagina, payudara, jakun, dan bulu. Sedangkan ciri sekunder seperti suara menjadi besar dan otot padat pada laki-laki, kulit dan suara lebih halus pada perempuan.

“Itu yg terjadi secata biologis. Tidak ada kegiatan atau proses lain,” jelasnya.

Namun, pada faktanya, Ia menyebut kita tidak menyangkal bahwa ada yang menyukai sesama jenis. Hal itu kemungkinan terjadi akibat dari adanya pengalaman buruk yang merusak amigdala.

Terdapat kasus di mana homoseksual itu muncul akibat dari kekerasan. Misalnya, terjadi di keluarga mengalami perundungan kekerasa seksual. Sehingga, orientasinya menjadi gay atau lesbian. Kekerasan seksual itu akan mengubah struktur amigdala yang memberikan sinyal-sinyal kebutuhan kopulasi.

“Amigdala yang memproses rasa takut mengirimkan sinyal-sinyal yang abnormal, hingga ketertarikan seseorang menjadi berbeda, dan menghasilkan dorongan seksual yang menyimpang,” tuturnya.

PD Pemuda PERSIS Kab. Bandung, selaku penyelenggara kegiatan ini menyajikan pembahasan LGBT dari sudut pandang hukum agama dan psikologi. Ada dua pembicara yang dihadirkan, selain Ustaz Isman R. Yusron (Asatiz PPI 31 Banjaran dan Magister Mind, Brain & Performance – Psikologi UGM) hadir pula Ustaz Amin Muchtar (Anggota Dewan Hisbah PP PERSIS).

Para peserta yang hadir pada acara ini adalah perwakilan dari setiap Pimpinan Cabang (PC) se-Kab. Bandung. Selain dilaksanakan secara luring, acara juga dapat disaksikan secara daring melalui kanal YouTube Tajdid TV.

 

Kontributor: Kominfo PD Pemuda PERSIS Kab. Bandung
Editor: Dhanyawan

Reporter: Reporter Editor: admin