Bandung - persis.or.id, Berkenaan dengan kasus yang menimpa Asisten Operasi Brigade Persis Komando Pusat Ustadz R Prawoto SE, Humas Brigade Persis Wildan Fathurroji, SH., menghimbau kepada semua media yang memberitakan kasus beliau agar lebih sopan dalam menempatkan judul berita (05/02/2018).
Seperti yang kita lihat bersama banyak media online memberitakan bahwa Ust Prawoto tewas dianiaya, padahal hemat saya istilah "Tewas" kurang pas disampaikan kepada beliau, beliau sosok Ustadz yang menjadi korban penyerangan tak layak di katakan tewas, tewas ataupun mati saya ambil contoh, lebih pas kiranya jika disampaikan kepada pelaku pencurian ataupun begal yang dikeroyok masa, tutur Wildan
Kami sebagai rekan seperjuangan dengan beliau tahu persis bagaimana kemampuan beliau di bidang beladiri.
Istilah dianiyayapun lebih pas jika disampaikan kepada orang lemah, kami kira beliau tidak serta merta kalah begitu saja ketika berduel dengan pelaku, apalagi pelaku di klaim sebagian orang sebagai orang gila, penyerangan yang dialami kepada almarhum merupakan penyerangan brutal yang menyebabkan beliau gugur sebagai serang Syuhada yang mempertahankan diri dan melindungi keluarganya.
Wakil komandan Brigade Persis Mulyana mengharapkan agar semua media yang ada baik media cetak maupun media oline lebih sopan dalam menulis dan merilis informasi berkenaan dengam gugurnya Ustadz Prawoto, kasus beliau masih dalam pengembangan pihak kepolisian saya yakin media akan terus memantau perkembangan kasus almarhum. (*)