Bidang Jamiyyah PP PERSIS Lakukan Pembinaan Tasykil di "Kota Cantik"

oleh Reporter

27 Oktober 2024 | 01:33

Palangkaraya.persis.or.id — Tim Bidang Jamiyyah melakukan lawatan ke PW PERSIS Kalimantan Tengah dalam rangka Musyawarah Wilayah II dan Pembinaan Kejamiyyahan. Kegiatan tersebut berlangsung pada 26-27 Oktober 2024 di Kompleks Pendidikan Ma'had Asy Syafii, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Pada lawatan pembinaan Kejamiyyahan ini, Kafilah Bidang Jamiyyah PP PERSIS terdiri atas KH. Salam Russyad, Lc (Ketua Bidang Jamiyyah), Ust. H. Erdian, S.Ag. (Sekretaris Bidang Jamiyyah), dan H. Muslim Nurdin, M.Hum (Ketua Bidang Garapan Pengembangan Jamiyyah).

Pembinaan Jamiyyah dilakukan kepada seluruh kader Jamiyyah di Kota Cantik, Kalimantan Tengah terutama kepada Tasykil PW yang baru terbentuk. Sesi pertama pembinaan dilakukan oleh Ust. Erdian. Beliau menyoroti tentang visi dan misi Jam'iyyah PERSIS terutama pasca Muktamar XVI di Soreang Bandung. 

"Transformasi gerakan dakwah menjadi identitas yang perlu diperhatikan oleh seluruh kader Jamiyyah terutama mengawali abad kedua perjalanan PERSIS", Tegas salah satu asatidzah PPI 24, Linggar Rancaekek, Kab. Bandung.

Sementara itu, Ust. Salam Russyad pada sesi berikutnya menekankan pada aspek filosofi dan strategi berjamiyyah yang harus dipahami dan diimplementasikan dalam menjalani jihad Jam'iyyah.

"Aktivitas dalam Jamiyyah adalah berjuang dan berjihad", tutur Mudir Mahad Tahfidz Al Farauk, Brebes, Jawa Tengah.

"Lakukan Perjuangan dengan Perkuat Shaf", Sambung Salam yang juga salah seorang anggota Dewan Hisbah PP PERSIS ini.

Pada bagian akhir, Bidang Garapan Pengembangan Jamiyyah berpesan bahwa tugas Jam'iyyah di Kalimantan Tengah cukup besar dan penuh tantangan. "Di Propinsi Kalimantan Tengah terdapat 1 kota dan 13 Kabupaten. Coba lakukan pengembangan Jamiyyah di daerah-daerah tersebut", tutur Muslim yang juga Warek I di Universitas Persatuan Islam ini.

"Intensifkan komunikasi dengan Pimpinan Pusat terutama ketika menghadapi hal-hal sensitif dan strategis", Sambung Muslim.

Sementara itu, pada sesi dialog muncul sejumlah hal dari peserta. Di antaranya persoalan pendirian LAZ  dan pendirian LBH PERSIS, dan proses pengurusan wakaf di sekitar Masjid Darut Taubah, Palangkaraya. (MN)

Reporter: Reporter Editor: admin