Manggarai Timur, NTT — Dalam rangka memperluas dakwah dan penguatan kaderisasi, Ketua Pimpinan Daerah (PD) Pemuda Persatuan Islam (Persis) Purwakarta, Ustadz Yogie Ahmad Muhtadi saat ini berada di Desa Nampar Sepang, Kecamatan Sambirampas, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Sejak akhir April 2025 lalu, beliau membimbing kegiatan Program Kaderisasi Khidmat Jam'iyyah (PKKJ) santri dari PPI 373 Cinaya, Purwakarta yang berlangsung selama satu bulan hingga 22 Mei 2025.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat, khususnya para orang tua dan pemuda. Dalam waktu dekat, para orang tua berkomitmen untuk mendirikan Pimpinan Daerah (PD) PERSIS Kabupaten Manggarai Timur.
Selain itu, para pemuda yang telah mendapatkan pemahaman Al-Qur’an dan Sunnah dari para alumni pesantren PERSIS yang mengajar di sekolah-sekolah setempat juga menunjukkan semangat yang tinggi untuk bergabung, dan tentu akan tertuntut pula mendirikan PD Pemuda PERSIS di daerah tersebut.
“Alhamdulillah, para pemuda di sini sudah memiliki pemahaman yang sama terkait Qur'an dan Sunnah. Mudah-mudahan ini menjadi perhatian agar ke depan mereka bisa diproses sebagai anggota Pemuda PERSIS dan bahkan sampai mendirikan PD Pemuda PERSIS di Kabupaten Manggarai Timur,” ujar Ustadz Yogie.
Untuk mendukung proses ma'ruf dan pembentukan kepengurusan yang sah, Ustadz Yogie berharap ada komunikasi yang intens guna mendapatkan arahan dan bimbingan dari Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda PERSIS Provinsi NTT dan Pimpinan Pusat sesuai prosedur organisasi yang belaku.
Saat ini, telah ada tiga alumni PPI 373 Cinaya yang merupakan putra daerah asli NTT dan telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) sebagai anggota resmi PC Pemuda PERSIS Darangdan, Purwakarta. Selain itu, mereka mencatat ada sedikitnya 20 calon anggota lainnya yang siap bergabung dalam barisan dakwah Pemuda PERSIS.
Langkah ini menjadi tonggak penting dalam ekspansi dakwah dan kaderisasi PERSIS di wilayah timur Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur—terkenal dengan hewan purbanya, yaitu komodo—yang semakin menunjukkan kesiapan dan potensi luar biasa dalam menyambut kebangkitan gerakan Islam yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah.
BACA JUGA:Manggarai Timur NTT Menanti Kehadiran Kafilah Du’at PERSIS