إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS At Taubah : 18).
Al-Hafizh Ibn Katsir menjelaskan, melalui ayat ini Allah swt bersaksi atas keimanan seseorang yang memakmurkan masjid. Jika tidak maka Alloh swt tidak bersaksi sedikitpun. Maka dari itu Nabi saw bersabda "Jika kalian melihat ada seseorang yang rutin kemasjid, maka saksikanlah oleh kalian orang itu beriman. Nabi saw lalu membacakan firma Alloh swt: Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Alloh ialah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan kepada hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Alloh [QS At Taubah : 18]. (shahih Ibn Khuzaimah no. 1502).
Maksudnya kalau seseorang masih jarang atau jauh dari masjid berarti imannya diragukan. Dengan kata lain, orang yang beriman itu adalah orang yang siap selalu memelihara dan menghidupkan masjid. Orang yang selalu pedulu dengan kebersihan masjid, keindahannya, adzan dan iqomatnya sebab masjid yang tidak ada adzan jelas matinya, sholat berjama'ahnya, pengajiannya, pendidikannya, samapi pada fungsi dakwah dan sosialnya, sperti peduli pada fakir miskin dan anak-anak putus sekolah. Jika seseorang sudah terlibat aktif dalam menghidupkan masjid sperti itu berarti ia beriman danndijanjikan surga. Jika belum, maka jaminanpun belum ada.
Orang yang memiliki kriteria seprti diatas, disebutkan oleh Nabi saw sebagai orang yang hatinya senantias bergantuh dimasjid, saking cintanya: "Salah satu dari tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan disaat dikumpulkan di mahsyar sesudah kebangkitan adalah) orang yang hatinya senantiasa tergantung dimasjid (dalam riwayat lain: saking cintanya dari keluar masjid sampai kembali ke masjid) (shahih al-Bukhari no. 660 dan Fathul-Bari).
Maksud hadits diatas, seseorang yang pasti diselamtkan oleh Alloh pada hari kiamat adalah orang yang selalu sibuk memikirkan masjid dan selalu menjadikan masjid didalam hatinya.
Terkait hadits diatas Imam al-Bukhari jug memberikan tarjamah: Bab man jalasa fil-masjid yantazhirus-sholat. Artinya, tentang orangbyang duduk dimasjid menunggu sholat. Maksudnya, orang yang sudah datang dari sejak sebelum adzan dikumandangkan. Hadits lain dicantumkan Imam al-Bukhari: "Para malikat senatiasa mendo'akan kesejahteraan salah seorang diantaramu selama ada ditempat sholatnya dan selama ia belum hadats/batal. Do'a malaikat: Ya Alloh ampunilah orang ini. Ya Alloh rahamtilah orang in. Seseorang diantaramu selamanya dinilai shalat selamania tertahan oleh shalat dan tidak ada yang menghalanginya untuk pulang kerumah kecuali shalat."(shahih al-Bukhari no. 660).
Apakah kita termasuk orang yang Alloh bersaksi atas keimana kita?
Risalah NO. 5 TH. 53
Agustus 2015.