Cerita Haru Siti Komalasari, Dari Keputusasaan hingga Bantuan Tak Terduga untuk Ibadah Haji

oleh Reporter

22 Mei 2024 | 10:32

Jeddah, Persis.or.id – Siti Komalasari, seorang perempuan asal Kerawang, masih terpesona oleh kenyataan bahwa ia berhasil tiba di Tanah Suci. Awalnya, hampir tidak mungkin baginya untuk berangkat karena tidak mampu melunasi biaya perjalanan.

Akhirnya, dengan tekad yang kuat, perempuan paruh baya tersebut melintasi Pemeriksaan X-Ray di Bandara AMAA Madinah sendirian, air mata pun mengalir ketika akhirnya ia mewujudkan impian dan memulai ibadah haji.

“Saya masih belum percaya,” ungkap Komalasari kepada Media Center Haji pada hari Selasa (21/5/2024).

Sambil berjalan menuju bus, Komalasari berbagi kisah perjuangannya untuk mencapai Tanah Suci.

“Saya masih merasa tidak percaya bisa menginjakkan kaki di Tanah Suci, karena panggilan haji begitu misterius. Ada yang menunggu lama tanpa mendapat kesempatan, yang tidak merencanakan malah dipanggil. Bahkan, ada yang hampir berangkat namun akhirnya gagal karena tidak mampu melunasi biaya,” ceritanya.

“Saya hampir tidak bisa berangkat. Salah satu alasan adalah karena saya tidak bisa membayar sebelum batas waktu yang ditentukan. Saya bisa sampai di sini berkat bantuan dari orang lain,” tambahnya.

Komalasari merasa sedih karena pada saat itu ia tidak memiliki cukup uang untuk melunasi biaya perjalanan. Ia bahkan sudah siap menerima kenyataan bahwa tahun ini tidak akan menjadi tahun di mana ia bisa mengunjungi Tanah Suci.

“Ketika waktu pelunasan hampir habis, saya bertanya apakah masih memungkinkan untuk membayar melewati batas waktu. Namun, petugas menyatakan bahwa itu tidak mungkin. Jadi, saya pasrah,” ujarnya.

“Saya berangkat ke sini atas kehendak Allah saja,” tambah Komalasari dengan wajah sedih.

Ternyata, panggilan untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci benar-benar nyata bagi Komalasari. Ada seseorang yang baik hati, pengasuh pesantren di daerahnya, yang membantunya melunasi biaya perjalanan. Komalasari mengucapkan terima kasih dan berdoa untuk Ummi Neng, pengasuh pesantren Al-Umm Karawang.

“Saya berterima kasih dan berdoa semoga Allah SWT membalas kebaikan Ummi Neng,” ucapnya saat ditanya tentang doa yang akan dipanjatkan saat tiba di Tanah Haram.

Ia juga berdoa agar anak-anaknya di rumah selalu diberi rejeki berlimpah dan suatu hari nanti dapat mengikuti jejaknya untuk mengunjungi Tanah Suci. []

 

*Dari Madinah, Henri, Persis.or.id, tim MCH melaporkan.

 

Reporter: Reporter Editor: admin