Pasca muktamar 2010 & waktu itu saya diamanahi memangku jabatan Sekum PP Persis (2010-2015). Waktu beberapa pekan mulai melaksanakan tugas. Datang sosok yang tegap dan santun ke ruangan saya, sambil menyapa dengan gaya yang khas : "Assalamualaikum mohon izin Ust. Saya mau melapor" kata-kata tsb menjadi kata2 yang terus menerus selama Saya menjabat Sekum selama Lima tahun.
Dan saya suka memanggil kepada Ust Prawoto (karena adik angkatan cukup jauh di Pesantren Persis Bentar no 19 Garut).
Saya suka menyapa dg kalimat : " wassalam Mas Prawoto". Saya memanggil Mas Prawoto karena hurup vocalnya "O" semua, ini dari Jawa, eh ternyata dari Palembang.
Ybs selalu melaporkan perkembangan brigade PP Persis, mengajukan anggaran untuk pelatihan, untuk seragam brigade. Kadang2 berdiskusi di kantor cukup lama terutama keinginannya mengembangkan dan memajukan Brigade. Dia sangat mencintai Brigade, dan selalu bangga dengan memakai seragam brigade.
Dan kalau PP Persis mau mengadakan acara, selalu dikontak ust. Prawoto untuk koordinasi di lapangan.
jadi Salah satunya atas peran dan kontribusi yg besar Ust Prawoto Perkembangan dan Wibawa Brigade Persis dihormati dan dicintai oleh Jamaah Persis.
Sosok Ust. Prawoto terkenal sigap dan cekatan. Dia juga guru bela diri Sufu Thai sukan (sekarang shurul khan).
Selama berinteraksi dengan saya, belum pernah dia mengeluh atau mengeluarkan kata-kata tidak bisa. Kalau berbicara sorot matanya selalu menatap orang yang diajak bicara, sosoknya cukup serius kalau berhubungan dengan saya.
Sepengetahuan saya beluau juga aktif menjadi mubalig, materi yang disampaikan cukup normatif tidak aneh-aneh
Dikalangan brigade cukup berwibawa, disiplin, humble dan dicintai kawan sejawat dan murid2nya.
Sosok-sosok seperti Ust Prawoto agak sulit ditemukan, pribadinya ihlas, mudah utk mengerjakan sesuatu yg diperintah dan tanpa pamrih.
Meskipun sekarang sosok itu sudah kembali ke Pemiliknya, bagi saya Mas Prawoto meninggalkan kesan keteladanan, integritas yang tinggi, kedisiplinan, keteguhan dan loyalitas yang kuat kepada Islam (dan jamiyyah Persis).
Kepergiannya sudah terencana dalam Taqdir yang Maha Kuasa, selamat jalan wahai Mujahid Islam.
Semoga Allah melapangkan di quburnya. Memaafkan segala khilaf, dosa dan salahnya, ditetima amal sholehnya, amiiin YRA
(Dr Irfan Safrudin, MAg, Ketua Bidang Tarbiyah PP Persis)