Turki, persis.or.id - Ketua Umum PP Pemuda PERSIS, Ibrahim Nasrul Haq Alfahmi menjadi delegasi Indonesia mewakili Organisation of Islamic Cooperation (OIC) Youth Indonesia dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi Halal Dunia (World Halal Summit) ke-7.
Dengan tema “New Era & New Normals: Necessity of Halal Production and Comsumption”, kegiatan tersebut diadakan pada Kamis-Sabtu (25-27/11/2021) di Istanbul Congress Center (ICC), Istanbul, Turki.
Dengan mengambil tema New Era & New Normals: Kebutuhan Produksi dan Konsumsi Halal, kegiatan tersebut bertujuan untuk mempertemukan para perwakilan berbagai negara anggota OKI, serta memamerkan karya-karya halal dalam rangka pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Menurut Ibrahim, World Halal Summit (WHS) kali ini adalah peluang bagi semua pihak yang berkepentingan dalam industri halal, tidak terkecuali Indonesia untuk menawarkan konsepsi industri halal sebagai upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi.
“Indonesia memiliki potensi sangat besar dalam pengembangan industri halal, maka pemerintah baik pusat dan daerah bersama-sama dengan masyarakat harus mampu melakukan akselerasi dalam implementasi strategi utama untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, makmur, dan madani dengan menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka dunia sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024,” ujarnya.
Terkait pengembangan industri halal, Ketua Umum PP Pemuda PERSIS ini mengingatkan kepada pemerintah untuk fokus melakukan beberapa hal strategis yang harus dilakukan. Di antaranya penguatan Halal Value Chain, penguatan keuangan syari'ah, penguatan UMKM, dan penguatan ekonomi digital.
“Saya mengingatkan kepemimpinan Presiden Jokowi-Ma'ruf memiliki hutang dalam melaksanakan 4 strategi tersebut, yaitu penguatan Halal Value Chain, penguatan keuangan syari'ah, penguatan UMKM dan penguatan ekonomi digital,” tambahnya.
Karena itu, untuk mencapai kemasalahatan ekonomi umat, dirinya berharap pemerintah fokus dan konsisten untuk mendorong pengembangan ekonomi halal dengan menjaga kondusifitas masyarakat agar tidak disibukkan pada perdebatan yang tidak perlu.
“Implementasi strategi tersebut akan sulit dilakukan jika pemerintah tidak fokus serta membiarkan pernyataan dan sikap pejabat negara yang dapat memancing kekisruhan umat Islam Indonesia. Maka saatnya bersatu untuk Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya.
Pelaksanaan World Halal Summit ke-7 tersebut dibuka secara langsung oleh Wakil Presiden Turki Fuad Oktay bersamaan dengan 8th OKI Halal Expo (25-28 November 2021), yang diselenggarakan oleh Discover Events atas nama Islamic Center for Development of Trade (ICDT) dan Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC) sejalan dengan kerangka kerja sama kesepakatan antara dua lembaga.
WHS 2021 dilaksanakan berupa konferensi, seminar, diskusi panel serta pengalaman interaktif dengan sesi tanya jawab selama 3 hari, dimulai dari hari pertama pendaftaran dan opening ceremony serta dimulai dengan dua sesi pertama setelah penyambutan.
Selama tiga hari program dilaksanakan mencakup berbagai topik yang berkaitan dengan halal. Di sana para pembicara memberikan pandangan strategis tentang penelitian halal, berbagi hasil eksperimen dan inovasi terbaru dalam industri halal dunia, serta acara start-up dan 4 hari OKI Halal Expo akan diselenggarakan secara bersamaan di tempat yang sama.
Topik yang didiskusikan pada konferensi ini seputar wisata halal, makanan halal, keuangan syariah, kosmetik halal, gaya hidup halal dan solusi ilmiyah.
Ketua Umum Pemuda PERSIS menuturkan, pengembangan ekonomi halal ini senafas dengan visi gerakan Pemuda PERSIS hari ini yang mengangkat tema berdakwah dan berdampak. Sebab ekonomi halal tidak hanya berbicara produksi dan konsumsi halal melainkan juga berbicara dakwah Islam, di mana Islam selalu menawarkan jawaban persoalan hidup dan mengutamakan kesejahteraan umat manusia.
(RLS/FAR)