Bandung – persis.or.id, Salah satu gebrakan program yang digelontorkan oleh bidgar pendidikan PW Persis Jawa Barat adalah Halaqah Tarbiyyah.
Program tersebut muncul setelah bidgar pendidikan Persis Jawa Barat tour ke 26 Pimpinan Daerah (PD). “Ternyata tak semua PD punya bidgar pendidikan dan lembaga pendidikan, ditambah berbagai dinamikanya”, ujar H. Rofiq Husen, S.IP, M.Sc, bidgar pendidikan I PW Persis Jabar, sabtu (04/02/2017)
Bidgar Pendidikan PW Persis Jabar kemudian menginisasi adanya Halaqah Tarbiyyah. “Kami menginisiasi pertemuan bidgar pendidikan se-Pimpinan Daerah Jawa Barat, tanggal 25 Februari mendatang di kantor PP”, tutur Rofiq.
Halaqah Tarbiyyah ini akan menyamakan konsep tentang bidgar Pendidikan. “Kami ingin ada kejelasan tata kelola mudir dengan mudir am, ingin kita clear-kan. Sekaligus lebih mengharmoniskan pesantren dengan jamiyyah”, ungkap Rofiq.
Bidgar pendidikan II PW Persis Jabar, Dr. H. Yusep Solehudin, menambahkan bahwa di jamiyyah Persis, pesantren diberikan otonomi. PP memberikan kurikulum, pengelolaannya diberikan pada daerah.
“Majunya Pesantren tergantung leader atau mudir ‘am nya
yang diberi otonomi penuh untuk tata kelola pesantrennya” terang Dr. Yusep.
Sebab itulah pentingnya Halaqah Tarbiyyah diadakan, bukan hanya sekedar pembinaan lebih dari itu bisa menampung aspirasi, pendataan dan pemetaan bagi pengembangan serta kemajuan pendidikan pesantren Persis khususnya di Jawa Barat.
“Tanggal 4-5 Maret 2017, kami akan undang seluruh mudir pesantren untuk ikut halaqah tarbiyyah di garut”,
“Dan tanggal 18 Maret 2017, kami akan adakan kopdar bagi para operator sekolahnya di kantor PW Persis Jabar. Sementara, 50 orang operator pesantren dulu”, papar Rofiq.
Diharapkan dengan penguatan tata kelola pesantren yang baik, ditambah dengan harmonisasi pesantren dengan jamiyyah serta diperkuat dengan operator pesantren yang mumpuni, insyallah Pesantren Persis lebih maju. (HL/TG)