Tasikmalaya – persis.or.id, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Persis(PP.IPP) menyelenggarakan muskyernas digedung Aulia Hall Centre (AHC) Tasikmalaya pada Sabtu (26/01), untuk merumuskan program kerja setengan periode kedepan, dengan mengusung tema “Reaktualisasi Peran dan Fungsi Ikatan Pelajar Persis Untuk Melahirkan Kader Arrasikuuna Fil’ilmi yang Dibutuhkan Negara dan Jam’iyyah” diharapkan menjadi semangat untuk tasykil PP.IPP sehingga program kerja yang hendak dilaunchingkan bisa menjadi sebuah solusi bagi permasalahan jam’iyyah persis dan negara pada umumnya.
Sekaligus sebagai pembuka acara, PP IPP-pun selenggarakan acara penyerta yang dihadiri oleh majelis penasehat PP.Persis, PP Himi Persis, serta pimpinan daerah otonom persis tasikmalaya, juga menghadirkan ketua bidjam PP.Persis, ust.Ihsan Setiadi Latief dan Prof.DR.KH. Maman Abdurrahman, MA untuk mengisi materi terkait tema yang diusung pada musykernas kali ini.
Adapun hal yang paling mengejutkan serta penting dari semua rangkaian kegiatan musykernas kali ini ialah hadirnya SK(Surat Keterangan) pembentukan serta pengesahan ikatan pelajar persis secara ‘de jure’ oleh PP.Persis yang dibawa langsung oleh bidang jam’iyyah PP.Persis, bagi IPP ini adalah sebuah awal untuk langkah yang lebih percaya diri karena melalui SK ini pertanyaan-pertanyaan tentang legalitas IPP bisa terjawab seluruhnya.
Tentunya kehadiran SK ini adalah ikhtiar yang memang sudah di gaungkan sejak kepemimpinan IPP periode pertama, serta dikuatkan oleh kepemimpinan periode kedua dan ketiga namun atas izin Allah SWT serta melalui berbagai audiensi yang dilakukan oleh PP.IPP SK baru bisa diterima bersamaan dengan musykernas kemarin.
Dihadiri oleh seluruh pimpinan daerah IPP antara lain Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis-Banjar, pemaparan program kerja tiap bidang berjalan cukup dinamis serta alot hingga menghasilkan 4 program kerja yang dianggap menjadi prioritas oleh ketua umum diantaranya :
Penguatan ilmu pengetahuan dalam bidang Sains & Matematika.
Melihat realita yang muncul dirasa para pelajar persis memang kuat dalam ilmu-ilmu keagamaan namun “agak” gagap dalam ilmu keduniaan, ini menjadi pertanyaan sekaligus tantangan besar bagi IPP untuk bagaimana bisa para pelajar persis unggul dalam keduanya.
Meningkatkan kesadaran ekonomi untuk menumbuhkan jiwa mandiri kader.
Berkaca pada Abdurrahman bin Auf bahwa dakwah tidak akan lepas atau harus ditunjang juga dengan materi, seperti halnya para sahabat nabi yang memiliki harta berlimpah namun jika telah ditanamkan ruh Islam dalam dirinya maka distribusi harta tidak akan jauh untuk menunjang kebutuhan dakwah. Dirasa strategis juga jika kader IPP ditanamkan semangat untuk berwirausaha sehingga tidak ada lagi alasan materi yang menghambat gerak juang kader untuk berdakwah.
Menambah kuantitas kader.
IPP yang sudah resmi menjadi bagian dari keluarga besar persis dijadikan pemicu untuk membenahi system kaderisasi sehingga pelajar persis merasa perlu untuk menjadi bagian dari IPP, dan ini adalah salah satu upaya yang IPP lakukan untuk memperkuat pemahaman tentang persis sebelum pelajar lulus dari mualimien, serta upaya IPP agar pelajar persis tidak terjerumus kedalam wadah-wadah yang notabene menjauhkan mereka dari nilai-nilai kebaikan, karena IPP merupakan tangga awal perkaderan dijam’iyyah Persis.
Menumbuhkan jiwa organisatoris.
Ini dilatarbelakangi ketika IPP turun ke pesatren-pesatren masih ada pelajar yang acuh terhadap dunia organisasi, jika kultur ini terus berlanjut maka akan menghambat proses pengkaderan bagi persis, dan IPP bertekad untuk menghentikan budaya apatis ini sehingga terlahir pemimpin-pemimpin yang tidak hanya memiliki background keulamaan tapi juga background keorganisasian.
Unutk itu PP.IPP berharap dengan program kerja yang telah dirumuskan bisa terealisasi dengan maksimal sehingga sedikitnya membantu jam’iyyah persatuan islam terkhusus dalam ranah kepelajaran yang memang memiliki permasalah yang sangat kompleks, PP.IPP pun mencoba untuk bisa terus bersinergis dengan seluruh badan-badan yang terhimpun dalam naungan keluarga besar persatuan islam untuk menyerap saran bahkan kritikan sehingga gerak langkan kami menjadi gerak langkah yang maslahat dan berada dalam petunjuk Allah SWT. (Irsan Muzaki Fadilah/Kominfo PP.IPP)