Madinah, persis.or.id - Kepala Seksi Lansia PKP3JH (Penanganan Krisi dan Pertolongan Pertama Jemaah Haji), Agus Pribowo, menjelaskan, saat ini, Masjidil Haram sudah dipadati oleh jemaah haji dari seluruh penjuru dunia yang akan melaksanakan ibadah haji.
Pantauan saat ini menunjukkan kondisi yang sangat padat, terutama di waktu-waktu tertentu, yaitu setelah salat maghrib, isya’, dan subuh.
Berdasarkan kondisi tersebut, Kementerian Agama mengimbau kepada jemaah untuk selalu menjaga kesehatan fisik,” kata Agus kepada Media Center Haji, Selasa (04/06/2024).
Ia pun mengimbau kepada seluruh jemaah haji Indonesia untuk menjaga kondisi kebugaran fisiknya, karena tidak sampai dua minggu lagi kita akan melaksanakan Armuzna.
“Jemaah haji diminta untuk tidak sering bepergian ke Masjidil Haram ataupun ziarah-ziarah ke daerah-daerah yang telah ditetapkan oleh KBU,” ujarnya.
Hal ini dikarenakan dapat mengakibatkan kelelahan fisik. Sebagai gantinya, jemaah bisa melaksanakan salat di hotel atau berjamaah di musola dengan jemaah lainnya.
Dia juga menegaskan bahwa tujuan ke Masjidil Haram adalah untuk melaksanakan ibadah haji, bukan untuk berumrah.
“Jadi diimbau kepada jemaah, tidak terlalu sering umrah sunnah ataupun salat fardu lima waktu,” tegas Agus.
Selain itu, ia menilai, ibadah haji merupakan ibadah yang memerlukan fisik sekitar 95% dan doa sekitar 5% .
Menurutnya, karena jarak penginapan dengan Masjidil Haram agak jauh, sering datang ke Masjidil Haram dan melaksanakan salat fardu lima waktu akan menyebabkan kelelahan fisik yang nantinya berdampak pada puncak haji di Armuzna.
“Misalnya, setelah salat isya’. Jemaah akan menunggu bus salawat lewat. Karena load dari bus salawat dari Syib Amir kurang, jemaah harus menunggu lama dan akhirnya bisa menyebabkan kelelahan,” tambah dia.
Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Kemenag telah menyiapkan skenario dengan membuat leaflet berisi imbauan kepada jemaah.
Harapannya, jemaah akan melaksanakan imbauan tersebut. PPIH berupaya untuk melindungi jemaah, baik dari segi kesehatan, fisik, maupun ibadah.
“Skenario dari PPIH sudah dibuat leaflet-leaflet oleh Kementerian Agama tentang imbauan kepada para jemaah. Mudah-mudahan leaflet tersebut sudah sampai kepada jemaah sehingga bisa dilaksanakan oleh para jemaah,” ungkap Agus.
Saat ini, jemaah haji Indonesia yang sudah sampai di Mekkah perhari Senin (03/06/2024) berjumlah 162.961 orang. Jumlah ini akan bertambah sampai operasional keberangkatan gelombang kedua berakhir pada tanggal 10 Juni mendatang. Tercatat sudah 36 orang wafat.
Pada tahun 2024, Kemenag mengeluarkan kebijakan istithaah kesehatan sebagai syarat pelunasan biaya haji. Istithaah kesehatan merupakan kemampuan kesehatan jemaah haji secara fisik dan mental dengan pemeriksaan kesehatan yang terukur. Dengan demikian, syarat untuk berhaji tidak hanya ditentukan kemampuan secara finansial atau perbekalan, namun juga kesehatan fisik dan mental yang bertujuan sebagai ikhtiar perlindungan jemaah.
Dari Makkah, Henri persis.or.id tim Media Center Haji (MCH) 2024 melaporkan.
[11.31, 5/6/2024] Bang Henri Foto: 👇