Makkah, persis.or.id - Kepala Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah, Nurul Jamal menyampaikan, berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag, hingga Sabtu (25/5/2025) hari ini jemaah haji Indonesia yang wafat berjumlah 15 orang, baik di Madinah, Jeddah, maupun Makkah.
Ia menegaskan, seluruh jemaah yang wafat merupakan jamaah haji memiliki riwayat penyaki berisiko tinggi (risti).
“Semua almarhum/almarhumah merupakan jamaah haji Indonesia berisiko tinggi (risti),” kata Kadaker Nurul kepada tim Media Center Haji, di kantor KKHI Makkah, Sabtu (25/5/2024).
Untuk mencegah kematian jamaah, lanjut Nurul, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pun telah menyiapkan berbagai fasilitas kesehatan.
Selain itu, dalam melayani jamaah, pihaknya sudah menyiapkan beberapa fasilitas yang bisa digunakan, mulai dari fasilitas klinik atau rumah sakit.
"Kalau ada apa-apa yang tidak bisa kita atasi, itu nanti dirujuk ke rumah sakit pemerintah Arab Saudi maupun swasta," ujarnya.
Sejak 15 Mei 2024 lalu sampai hari ini, menurut dia, pihaknya sudah merawat sekitar 30 jamaah. Menurut dia, ada tiga kasus penyakit yang paling banyak ditangani.
"Saat ini masih ada tiga kasus yang terbanyak, yaitu Pneumonia, Penyakit Jantung dan Diabetes," pungkasnya. []
*Dari Madinah, Henri persis.or.id tim MCH melaporkan.