Madinah - persis.or.id, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) PPIH Arab Saudi sudah mulai diisi oleh Jemaah. Sebagian besar Jemaah ke klinik untuk menjalani perawatan akibat masalah kesehatan.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan KKHI PPIH Arab Saudi, dr Indro Murwoko menjelaskan, berdasarkan data KKHI daerah kerja (daker) Madinah hingga kemarin (14/5) pukul 15.00 Waktu Arab Saudi (WAS), total sudah ada 26 orang CJH yang mendapat perawatan di klinik tersebut.
“Dari jumlah itu, enam pasien sempat masuk ruang rawat inap. Tiga di antaranya akhirnya dipulangkan setelah kondisinya dianggap membaik. Sedangkan, dua lainnya masih dirawat. Satu lagi dirujuk ke rumah sakit,” kata dr.indro kepada MCH di klinik, Selasa (15/5/2024).
Ia menambahkan, mayoritas CJH yang sempat dirawat di klinik mengalami gangguan kesehatan ringan. Paling banyak akibat sakit gigi.
”Sebagian besar sudah bisa pulang. Namun kami minta agar menjaga kondisinya,” papar dia.
Sedangkan sebagian pasien lainnya, tambah dr. Indro, masih membutuhkan penanganan lebih lanjut sehingga menjalani rawat inap.
Sejak tiba di tanah suci, para jemaah itu memang sudah memiliki masalah kesehatan. Mulai dari hipertensi, vertigo, hingga masalah lain.
“Selain itu, ada faktor lain yang membuat kondisi para jemaah itu drop, yakni menahan buang air di sepanjang perjalanan mereka di dalam pesawat. ”Padahal, hal itu sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan pasien,” katanya.
Karena itu, kemarin, tim KKHI PPIH Arab Saudi menerbitkan imbauan kepada seluruh CJH yang hendak terbang.
”Kami minta kepada kepala rombongan (karom) dan kepala regu (karu) untuk menyosialisasikannya,” katanya.
Tim KKHI juga memberikan imbauan potensi gangguan kesehatan lain untuk jemaah akibat cuaca.
“Berdasarkan hasil perkiraan cuaca yang sudah diterima PPIH, diperkirakan suhu udara di Makkah maupun Madinah bisa mencapai 50 derajat pada saat puncak musim haji,” pungkasnya. []
(Dari Madinah, Henri persis.or.id anggota MCH melaporkan)