Bandung, persis.or.id - Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH. Cholil Nafis didaulat memberikan tausiyah pada acara Halaqah Kebangsaan PP Pemuda Persatuan Islam bekerjasama dengan Institut Agama Islam PERSIS Bandung dengan tema “Urgensi Peran Da’i Pemuda Dalam Merajut Ukhuwah di Tahun Politik” di aula Kampus IAI PERSIS, Bandung, Senin (27/11/2023).
Dalam kesempatan itu Kiayi Cholil menyampaikan tentang 4 pilar ukhuwah, yaitu saling mengerti (ta’aruf), saling memahami (tafahum), saling membantu (ta’awun), dan saling melindungi (takaful).
“Empat pilar ini penyenggah keutuhan ukhuwah sekaligus kesatuan Negera Kesatuan Republik Indonesia,” kata Kiai Cholil dikutip dari akun intsagram @cholilnafis.
Ketua MUI menambahkan, pilar ukhuwah akan lebih kokoh dengan prinsip mendahulukan kepentingan umum dari padai kepentingan kelompok dan mendahulukan kepentingan kelompok dari pada kepentingan pribadi.
“Maka asas inilah perekat pesaudaraan dan persatuan masyarakat,” tegas dia.
Kiai berpesan, kepada para da’i Pemuda Persatuan Islam (Persis) agar menjadi perekat persatuan dan menjaga NKRI.
“Pemilihan umum itu untuk memilih yang terbaik dari tiga calon apapun kondisinya,” ucap Kiai Cholil.
Pada Pemilu 2024 nanti, Kiai Cholil memberikan amanat, jangan sampai masyarakat Indonesia ada yang tidak memilih. Sebab, menurutnya, bahaya tak ada pimpinan lebih besar daripada adanya pemimpin yg tak ada yang ideal atau karena zhalim. Boleh memilih pasangan capres nomor 1, 2 atau 3 sesuai kecenderungan pemilih.
“Yang tidak boleh adalah memilih semuanya atau tidak memilih dari semua cepres,” sebutnya.
Pemilihan adalah dasarnya agama, yaitu perintah Allah SWT, tapi jangan sampai menistakan agama yang lain karena alasan keyakinan agama. Sudah seharusnya agama dijadikan sarana pemersatu bukan alat untuk bikin seteru.
“Pemilihan pemimpin adalah tanggung jawab keagamaan sekaligus kebangsaan,” paparnya.
Terakhir dalam tausiyahnya Kiai Cholil kembali berpesan, amati seluruh rekam jejak, gerakan dan kampanye capres dan cawapres tapi harus bijak menerima dan meresponsnya. Saaat ada isu atau informasi tertentu, pastikan mendapat informasinya yg utuh kemudian “tarik nafas” sejenak utk memilah dan memilih yg benar sebagai dasar utk menyikapinya secara proporsional.
“Jika kita bisa objektif dimulai dari sendiri maka akan menebar kebaikan dan keadilan untuk kepentingan orang banyak. Ayo dukung untuk jujur dan adil dalam pelaksanaan pemilu yang dimulai dari diri sendiri dalam bersikap jujur dan adil. Bismillah,” tutup Kiai Cholil.
Halaqah Kebangsaan Pemuda PERSIS menghadirkan Ketua Umum PP PERSIS DR. Jeje Zaenudin, Ketua PP Pemuda PERSIS Ibrahim Ali Fahmi S.Pd, Ketua Bawaslu Kabupetn Bandung Kahpiana M.Pd, Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH. Ahamd Zubaidi, MA, Wakil Ketua Komisi Infokom MUI Pusat Dr. Ismail Fahmi dan Sekum PP Pemuda PERSIS Ridwan Rustandi S.Sos. (/HL)