Israel Berencana Ambil Paksa Tepi Barat, Hamas dan Fatah : Ini akhir Proses Perdamaian !

oleh Reporter

02 Januari 2018 | 16:10

Faksi-faksi di Palestina, Fatah dan Hamas mengutuk keras rencana Israel untuk mengambil secara paksa sebagian besar wilayah Tepi Barat yang kini ada dalam jajahannya. Hamas dan Fatah mengatakan bahwa rencana tersebut merupakan “akhir dari sisa-sisa proses perdamaian” dan akan “menyebabkan muculnya lebih banyak lagi perlawanan rakyat Palestina.” Pada hari Minggu (31/12) yang lalu, kurang lebih 1500 anggota partai Likud yang mendukung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara aklamasi menyuarakan desakannya agar Israel mengambil dan menguasai “Judea dan Samaria” sebuah sebutan dalam bahasa Israel untuk wilayah pendudukan Palestina. “Keputusan Likud untuk memaksakan kekuasaan Israel atas wilayah pendudukan Tepi Barat merupakan akhir dari sisa-sisa proses perdamaian,” ujar pihak Fatah, faksi Palestina yang diketuai oleh pimpinan otoritas Palestina, Mahmoud Abbas. “Keputusan ini adalah satu hantaman besar terhadap seluruh perjanjian yang pernah ditandatangani sebelumnya, dan sebuah pelanggaran tak termaafkan terhadap resolusi-resolusi PBB, di mana yang paling akhir adalah resolusi nomer 2334 yang menyatakan bahwa wilayah Tepi Barat termasuk Jerusalem adalah wilayah jajahan.” Hamas juga mengutuk manuver Likud ini dengan menyebutnya sebagai sebuah “kebijakan agresi terhadap rakyat Palestina”, agresi yang “memanfaatkan posisi AS, termasuk pernyataan Donald Trump yang sangat berbahaya “ – pengakuannya bahwa Jerusalem adalah ibukota Israel pada tanggal 6 Desember lalu. (/Al Jazeera dan dialih bahasakan oleh Lukman)
Reporter: Reporter Editor: admin