Jamiyyah Yes, Keluarga Oke

oleh Reporter

08 November 2017 | 10:06

Jihad berasal dari kata Aljahdu yang berarti kesusahan, kesulitan. Dan Al juhdu yang berarti kekuatan, kemampuan, dan kesungguh-sungguhan. Berjuang dimanapun tempatnya, tentulah menemukann kesulitan dan kesusahan, oleh karena itu jihad butuh kekuatan, kemampuan dan kesungguh - sungguhan meraih apa yang diharapkan. Juga jihad adalah mengerahkan semua kemampuan untuk meraih cintanya Allah dan menjauhi bencinya Allah. Sekencang apapun badai yang menghadang , jika tujuannya adalah Allah tidak akan ada yang sulit. Karena sejatinya perdagangan yang tidak akan menuai kerugian apapun adalah dengan beriman kepada Allah, Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah. Dimana kita harus berjihad❓ [caption id="attachment_5499" align="aligncenter" width="640"] Kegiatan di PC Pemudi Persis Kutawaringin[/caption] keluarga dan jamiyyah Manusia bukanlah penduduk hutan yang hidup sendiri, manusia senantiasa bergantung kepada yg lain dan tetap akan membutuhkan orang lain. Ketika fisiknya mengalami kelemahan, maka keluargalah yang menjadi tempat kembali dan bernaung, karena medan dakwah pertamapun adalah keluarga. Dan ketika butuh dorongan masyarakat dalam menopang gerak dan langkah maka jamiyyah tempatnya. Kenapa harus berjamiyyah❓ Karena sendiri itu lelah.. Lidi yang hanya 1 bisa membersihkan halaman yg kotor namun akan terasa lelah dan memakan waktu yang lama. Beda hal nya dengan menyatukan tiap lidi dan membuat pengikat lidi itu, yang mempunyai visi misi tujuan yang sama, pastilah akan mudah dan ringan dan pengikat itu adalah jamiyyah. Jamiyyah atau keluarga❓ Pilihlah dan cintai keduanya, cintai dengan full jangan setengah-setengah, berikan 100% untuk jamiyyah dan 100% pula untuk keluarga. Caranya, ketahui dan fahami kapan dan apa yang harus diprioritaskan terlebih dahulu. Ketika keluaga meminta haknya berikanlah, ketika jamiyyah membutuhkan, tunaikanlah. Karena jamiyyah dan keluarga masih bisa berdampingan bahkan saling mendukung dan menguatkan. Keluarga bukan alasan untuk tidak hidup berjamiyyah, pun jamiyyah bukan alasan untuk mengabaikan keluarga. (*)
Reporter: Reporter Editor: admin