Jelang Musda 2024, PD PERSIS KBB Gelar Muskerda IV

oleh Reporter

26 Februari 2023 | 06:51

Bandung, persis.or.id - Pimpinan Daerah Persatuan Islam Kabupaten Bandung Barat (PD PERSIS KBB) menggelar Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) ke-IV, pada Ahad (26/2/2023).

Bertajuk ‘Pemanfaatan Teknologi Informasi Secara Cerdas dalam Meningkatkan Dakwah Jam'iyyah', kegiatan Muskerda tersebut dilaksanakan di Gedung PUSDAPI KBB.

Muskerda IV PD PERSIS KBB ini menjadi musyawarah terakhir, sebelum diselenggarakannya Musyawarah Daerah (Musda) yang rencananya akan digelar pada 2024 nanti.

Dari total 16 Pimpinan Cabang (PC) yang ada, 12 PC dapat hadir dalam kegiatan Muskerda kali ini dengan total 70 peserta.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh lembaga-lembaga yang berada di bawah kordinasi PD PERSIS KBB. Di antaranya Brigade PERSIS, Laz PERSIS, Sigab PERSIS, dan Pusdapi Media.

Dalam laporannya, Ketua Panitia Muskerda Ustaz Heri Priatna menegaskan bahwa kegiatan tersebut menjadi panggilan suci dalam sebuah amanah bagi jam'iyyah.

"Sebuah amanah yang dibebankan. Besar harapan kita mampu melaksanakan amanah-amanah tersebut. Dengan banyak usaha yang dilaksanakan dan mendapat rencana pada mufakat yang baik hari ini,” ungkap Ustaz Heri.

Ketua PD PERSIS KBB Uus Firdaus menambahkan, program kerja bukan hanya mencerdaskan tasykil tetapi juga cerdasnya para umat.

Dirinya kemudian mengutip surat Az-Zariyat ayat 10-11 yang juga sudah dibacakan dalam pembukaan, yang menjadi pembicaraan jamaah dari hati ke hati.

Menurutnya, arti terkutuk adalah orang-orang dusta dan terbenam dalam kebodohan. Disadari oleh jam'iyyah PERSIS, kata dia, apabila keimanan dan amal sholeh sudah melekat dalam hati, maka jauhlah disebut dari kata terkutuk.

"Umat Islam tidak bodoh dan tidak mudah dibodohi. Jam'iyyah PERSIS menghempas kebodohan dan mencegah terbenamnya umat yang lalai," ujarnya dalam sambutan.

Selain itu, seluruh tasykil mesti berpikir dan bertindak ikhlas, demi untuk mengemban amanah perjalanan yang jelas dan perjalanan luas dalam berjama’ah.

"Dalam jam’iyyah ialah berusaha sekuat tenaga,  dalam arti berjual diri terhadap baiat kepada Allah Swt," sambungnya.

Dirinya menambahkan bahwa berjama'ah adalah kenikmatan. Yajni kenikmatan berhimpun yang bisa ditemukan saat berjamiyyah di PERSIS.

“PERSIS itu jam'iyyah dengan wawasan Al-Jama'ah. Kenikmatan berjama'ah patut disyukuri dan dipertanggung jawabkan. Kita adalah orang-orang terhormat, karena pada waktu siang dan malamnya sudah mewakafkan dari yang dititipkan Allah SWT,” lanjut Ustaz Uus.

Oleh karena itu, baik tasykil ataupun jama’ah harus dan mampu mentaati peraturan, karena itu sudah menjadi kewajiban ketika berjama'ah.

“Lebih dari pada itu, perjalanan manusia harus ada perhitungan, seperti terlaksananya Muskerda ke IV PD PERSIS KBB pada hari ini,” tutupnya.

[]

Kontributor: Pusdapi Media

Editor: Fia Afifah

Reporter: Reporter Editor: admin