Pada umumnya hadits dhaif menarik perhatian orang, dikarenakan ganjaran yang dijanjikan sangat besar sekali, dengan membaca Yasin satu kali akan mendapat ganjaran tamat Qur'an sepuluh kali, dosa dalam satu tahun akan hapus bila nisfu sya'ban baca Yasin empat puluh satu kali, dalam Tempo tidak lebih dari satu jam. Siapa yang tidak tertarik dengan janji seperti itu?
Dengan bacaan Yasin yang sakit akan sembuh, barang yang hilang akan ditemukan kembali, yang mati dalam kubur akan selamat dll.
Adapun hadits palsunya ialah :
"Inna likulli syai'in qolban, wa Inna qolbal Qur'ani yasin, Man qoro'aha fakaannama qoro'aha 'asyro marrotin".
Artinya : " sesungguhnya bagi segala sesuatu ada hatinya, dan hati Qur'an adalah Yasin, barang siapa yang membacanya, maka ia seolah-olah telah tamat Qur'an sepuluh kali".
Hadits tersebut dicatat dalam kitab At-Tirmidzi dan Ad-Daromi, pada sanadnya ada seorang yang bernama Harun Abu Muhammad, dia itu majhul, yakni tidak dikenal siapa dia, dan ada hadits yang seperti itu dari Abu Hurairah, dalam At-Tahdzib dinyatakan : Penelitian yang shahih menunjukan hadits itu ,,Maudu,, Palsu ; Abu Hatim menyatakan kepada putranya, hadits itu batal tidak memiliki landasan, sebab pada sanadnya ada orang yang bernama Ibnu Sulaiman dia itu tukang dusta ; Demikian diterangkan dalam pentahkikan hadits tersebut dalam ,,Al-Ahaditsu Dhaifah wal Maudlu'ah,, hadits no 169.
Jadi yang biasa dilakukan orang sehubungan dengan bacaan Yasin dengan maksud-maksud seperti itu tidak berdalil, sumber dasarnya adalah hadits tersebut, hadits palsu (Maudlu).
■sumber Istifta.
Majalah Risalah.
*KH.E. Abdurrahman