Ketum PERSIS Catat Dinamika Haji 1446 H: Syukur, Evaluasi, dan Harapan Perbaikan

oleh Henri Lukmanul Hakim

28 Mei 2025 | 19:29

Ketum PERSIS Catat Dinamika Haji 1446 H: Syukur, Evaluasi, dan Harapan Perbaikan

Makkah, persis.or.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS), Dr. KH. Jeje Zaenudin, menyampaikan sejumlah catatan penting terkait pelaksanaan ibadah haji 1446 Hijriah. Dalam keterangannya dari Makkah Al-Mukarramah pada Selasa malam (27/5/2025) Waktu Standar Arab Saudi, ia mengungkapkan rasa syukur atas takdir yang mempertemukan beberapa tasykil PP PERSIS dalam satu misi mulia di Tanah Suci.

“Alhamdulillah, pada musim haji tahun ini, empat orang tasykil PP PERSIS mengemban amanah membimbing jemaah. Saya sendiri membimbing haji khusus Karya Imtaq, Sekretaris Umum PERSIS Dr. KH. Haris Muslim menjadi pembimbing utama KBIHU PERSIS, Kabid Infokom Dr. KH. Ihsan Setiadi Latief membimbing Kloter 37 Kota Bandung, dan Kabid Dakwah Drs. KH. Uus Muhammad Ruhiat mendapat amanah sebagai Mustasyar Diny dari Kementerian Agama RI,” ungkap Kiai Jeje.

Ia menegaskan bahwa keterlibatan ini bukan sesuatu yang direncanakan sebelumnya, melainkan murni takdir Allah SWT yang patut disyukuri.


Ketum PERSIS juga menyampaikan apresiasinya kepada Kerajaan Arab Saudi atas kebijakan yang memperketat akses masuk ke Kota Makkah. Menurutnya, penerapan visa haji dan kewajiban memiliki Kartu Nusuk sangat penting untuk menghindari jemaah ilegal.

“Ketegasan regulasi ini patut diapresiasi. Jemaah hanya bisa masuk ke Kota Makkah dengan visa haji dan kartu Nusuk yang diverifikasi sebelum memasuki Masjidilharam. Ini langkah baik untuk menjaga ketertiban,” jelasnya.


Di sisi lain, Kiai Jeje menyoroti dampak penerapan sistem 8 syarikah dalam penyelenggaraan haji 2025. Ia menyatakan bahwa meski sistem ini memiliki niat baik untuk ketertiban dan layanan, dampak negatifnya tidak bisa diabaikan, khususnya terhadap jemaah dari KBIHU PERSIS.

“Banyak jemaah dari satu kloter yang akhirnya terpisah, termasuk pasangan suami istri dan lansia dengan pendamping. Ini juga berdampak pada perbedaan penginapan dan transportasi di Makkah,” ujarnya.

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di musim haji tahun-tahun berikutnya.

“Mari jadikan ini sebagai pengalaman yang berharga untuk pelaksanaan haji yang lebih baik ke depan,” imbuhnya.


Di akhir catatannya, Ketum PERSIS kembali menyampaikan rasa syukur atas kesempatan berkumpulnya para tasykil PP PERSIS di Tanah Suci. Momen ini dinilainya sebagai sarana mempererat silaturahmi dan berbagi ilmu serta pengalaman berharga dalam pelayanan umat.

“Semoga semua jemaah diberikan kelancaran dan keselamatan hingga kembali ke tanah air dengan predikat haji mabrur,” pungkasnya.


BACA JUGA:

Dampak Regulasi Syarikah, PERSIS Minta Jemaah Calon Haji Fokus Ibadah dan Jaga Kesehatan