Info Haji 2024: Kisah Sajeriah, Tuna Netra Asal Parepare Sulsel Berangkat Haji Setelah Menunggu 14 Tahun

oleh Reporter

16 Mei 2024 | 09:00

Madinah, persis.or.id - Ibadah haji itu merupakan panggilan dan Allah Swt aampukan ummat-Nya untuk beribadah ke Tanah Suci dengan berbagai macam kondisi. 

Hal ini diungkapkan salah seorang jemaah haji asal Parepare, Sulawes Selatan, Sajeriah (65) penayandang disabilitas netra kepada tim MCH, di Hotel Arjwan Aldzahbi, Madinah, Rabu (15/5/2024). 

Meski memilik keterbatasan, Sajeriah nampak memiliki semangat yang luar biasa.Sambil meneteskan air mata, ia mengungkapkan rasa syukurnya bisa berangkat menunaikan ibadah haji pada tahun ini. Walaupun harus menunggu selama 14 tahun.

Sajeriah yang tergabung dalam kloter 03 Ujungpandang berangkat ibadah haji didampingi keponakannya asal Pinrang, Hasmia (53). 

Walaupun memiliki kekurangan, Sajeriah nampak tidak mau merepotkan. Ia nampak semangat dan selalu tersenyum.

Bahkan ia juga sudah sangat ikhlas apapun yang Allah berikan untuk dirinya. Bahkan meninggal di Tanah Suci pun ia sudah ikhlas. 

“Ini sudah takdir dari Allah,” ungkap dia.

Ia menjelaskan, bisa berangkat ibadah haji atas bantuan dana dari adiknya. 

"Saya dibiayai adik saya untuk beribadah haji," terang dia.

Selain itu, ia juga menceritakan, sebelum berangkat, orang-orang di kampungnya memberikan uang untuk keperluannya selama di Tanah Suci. Dan mengingatkan Sajeriah agar tidak usah repot-repot bawa oleh-oleh. 

"Keluarga ada yang kasih saya uang lima puluh ribu dan seratus ribu. Mereka bilang jangan beli oleh-oleh. Saya disuruh beli makanan saja," ujar Sajeriah.

Perjalanannya ke tanah suci bukan yang pertama kali. Sebelumnya dia pernah berumrah. Tapi kata dia, itu sudah lama.

Sajeriah menyampaikan pesan kepada orang-orang yang senasib dengannya untuk tidak khawatir menunaikan ibadah haji. 

"Ada Allah SWT yang membantu. Apalagi mereka yang bisa melihat,” kata Sajeriah yang mengalami kebutaan ketika berusia tujuh tahun karena panas yang tinggi yang mengakibatkan matanya tidak bisa melihat. 

Sementara tenaga kesehatan haji Fida Saleha yang mendampingi Ibu Sajeriah dari awal mulai manasik haji menyampaikan, ibu Sajeriah sejauh ini tidak memilik penyakit bawaan apapu.

“Bu Sajeriah sehat wal a’fiat sejak dari manasik sampai tiba di Madinah,” ujar dia.

Tadi pun hasil kadar gula dalam darahnya sangat bagus, padahal ia baru saja sarapan pagi.

“Harapannya, semoga Ibu Sajeriah sehat selalu termasuk seluruh Jemaah haji Indonesia. Sehingga bisa kembali ke tanah air dengan predikat haji yang mabrur,” pungkasnya.

Dari Madinah, Henri persis.or.id anggota MCH melaporkan.

Reporter: Reporter Editor: admin