Medan - persis.or.id, Bertempat di Kantor Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sumatera Utara ahad (29/7/2018) dilaksanakan Rapat Koordinasi Daerah (rakorda) MUI KAB/KOTA se Sumatera Utara dan Ormas- ormas Islam.
Pembukaan acara oleh Ketua Mui Sumut Prof.H. Abdullah Syah. Tema yang diusung dalam rakorda tersebut "Merajut Ukhuwah Islamiyah dan Integrasi Bangsa Pasca Pilkada Sumut"
Rakorda itu turut hadir dari Pimpinan Wilayah Persatuan Islam Sumatera Utara, Ir. Tauhid Ichyar, Mawardi Tanjung dan Abdul Aziz.
Dalam sesi pertama diawali oleh Rektor Universitas Islam Sumatera Utara, Prof.Dr.K.H. Saidurrahman M.Ag. "Peran Kepemimpinan Dalam Membangun Peradaban Islam Perspektif Historis"
Warisan Peradaban Islam di masa Rasullulah, Khalifah Rasyidin dilanjutkan Umayyah dan Abbasiyah.
Menurutnya, warisan peradaban Rasullulah adalah warisan fundamental yang akan berlaku hingga akhir zaman yakni Alqur'an dan As- Sunnah.
Dalam Islamic Justice in Islam nya Sayid Qutub menjabarkan tentang Siyasah Fil Hukmi dan siyasah Fil Maali, pastikan hukum dan Maal harus benar- benar adil.
Yang tidak kalah pentingnya disampaikan dalam pertemuan ini adalah Revitalisasi Persatuan dan Kesatuan Bangsa membangun Sumatera Utara Pasca Pilkada yang baru lalu dan menghadapi tahun politik 2019.
Isu yang hangat belakangan ini adalah isu Islam Nusantara dimana MUI Sumatera Barat menolak dengan tegas tentang Islam Nusantara.
Hal itu menjadi pokok bahasan dalam Rakorda ini nanti akan dilakukan Komisi Litbang Bagaimana sikap MUI Sumut selanjutnya.
Sekretaris Pimpinan Wilayah Persatuan Islam Sumut, Abdul Aziz yang juga Caleg Anggota DPRD Medan 2019-2024 yang diusung Partai PKS.
Menyampaikan tidak setuju dengan pengkotak-kotakan Islam Nusantara yang membuat gaduh negeri ini, cukuplah Berislam dengan benar agar murka Allah tidak turun di negeri yang kita cintai ini. (*)