Kuatkan Karakter dan Kompetensi, Mubaligh PERSIS Jakarta Ikuti Dauroh Mubaligh, Hadirkan 3 Nara Sumber

oleh Reporter

26 Oktober 2024 | 10:35

Jakarta - Pimpinan Wilayah Persatuan Islam  (PERSIS) DKI Jakarta menggelar seminar Dauro Mubaligh dengan mengangkat tema “Penguatan Karatkter dan Kompetensi Mubaligh Menyongsong Jakarta Kota Global”. 

Kegiatan yang memilik tujuan untuk penguatan para mubaligh di PERSIS Jakarta diisi oleh 3 narasumber handal, pertama, Ketua Umum PP PERSIS Ustaz Dr. KH. Jeje Zaenudin dengan judul materi Dakwah dan Problematika yang dihadapi, kedua, Ketua PW PERSIS DKI Jakarta, Drs. KH. Sofyan Munawar dan terakhir ketiga, Wakil Ketua 2 PW PERSIS DKI Jakarta, Ustaz H. AGus Rosyad Nurdin Ph.D.

Dihadiri oleh seluruh tasykil PW PERSIS DKI Jakarta, Badan Otonom dan perwaikilan PD PERSIS se DKI Jakarta, digelar di Hotel Balairung, Jakarta, Sabtu (27/10/2024).

Ketua Bidang Garapan Dakwah PW PERSIS DKI Jakarta, yang juga ketua panitia dauroh mubaligh, Ustaz Yono Sudiono S.Pd.I, menjelaskan tujuan dari seminar ini adalah untuk penguatan kompetensi dan karakter.

“Selain itu, kegiatan ini juga untuk memberikan edukasi kepada para mubaligh PERSIS DKI Jakarta agar dapat menumbuh kembangkan aspek-aspek dalam bidang keilmuan dalam berdakwah,” kata Ustaz Yono ketika membuka acara ini.

Harapannya, tegas Ustaz Yono, acara ini diharapkan dapat memberikan bekal bagi para mubaligh untuk menjadi mujahid da’wah yang tangguh dan mampu membentengi umat Islam.

Sesi pertama daurah yang dimoderatori oleh Ustaz Dudun Ramdhani Lc ini, dimulai dengan paparan dari Ustaz H. AGus Rosyad Nurdin Ph.D, menyampaikan, strategi dakwah dapat diartikan sebagai suatu proses dalam mengatur, mengarahkan, dan menentukan cara daya dan upaya untuk menghadapi sasaran dakwah dalam situasi dan kondisi tertentu agar apa yang menjadi tujuan dan sasaran dakwah dapat dicapai secara maksimal.

Ia juga menambahkan, dalam berdakwah para mubaligh harus memiliki tujian dakwah dan harus dilandasi Islam kaffah dengan Al Quran dan As Sunnah.

“Tantangan Menghadapi era digital dan perubahan sosial yang cepat, mubaligh perlu memahami karakteristik jemaah dan bagaimana menyampaikan pesan-pesan Islami yang relevan dengan cara yang menarik bagi mereka. Materi ini diharapkan memberikan pandangan baru dalam menyebarkan pesan agama,” jelas Ustaz Agus.

Selain itu, ungkap Ustaz Agus, Mubaligh harus memiliki materi atau konten dakwah berinovasi. Dan memiliki kompetensi, kreatif,  komukatif, dan kolaboratif.

Di era milenial dan digital ini, terdapat sarana dan metode dalam dakwah agar lebih efektif disampaikan kepada khalayak

Dalam berdakwah mubaligh harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya metode dakwah dan media dakwah, serta melakukan dakwah secara profesional apapun kondisinya.

“Dan menyampaikan pesan dakwah seacara profersional agar hasil dahwah maksimal,” tutupnya.

Reporter: Reporter Editor: admin