Bandung, persis.or.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. menjadi pembicara terakhir Dauroh Ekonomi PP PERSIS yang berlangsung selama dua hari, Jumat dan Sabtu (14—15/1/22) di Hotel Horison Bandung.
“Salam hormat saya kepada Ketua Umum PP PERSIS KH. Aceng Zakaria yang selalu produktif menulis dan selalu mengirimkan buku kepada saya. Saya senang membaca bukunya, karena sangat up to date dan ringkas dibaca, memberikan makna, serta penuh manfaat,” hal ini dikatakan Sandiaga ketika memulai paparannya.
Dalam kesempatan ini, Ia juga menyampaikan beberapa poin: Pertama, produk halal menjadi gaya hidup dan tren Baru. Kedua, potensi pasar produksi halal semakin besar dan tambah besar.
Peluang usaha sangat terbuka lebar bagi pelaku usaha kreatif, karena saat ini Indonesia banyak mengimpor produk-produk halal. Indonesia mempunyai kesempatan besar menjadi pusat halal dunia.
“Kita akan menjadi penonton kesuksesan negara lain dalam produk halal atau jadi pemain? Kita harus mampu bermain, karena kita didukung oleh pasar yang sangat besar,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, angka pasar produk halal di Indonesia mencapai 220 miliar dolar, dan produksi halal akan mencapai 330 miliar dolar pada 2024. Jika angka sebesar ini tidak dimanfaatkan oleh produsen halal dalam negeri, akan datang produk halal impor dari China, Kolombia, dan Jepang karena mereka semua sedang mengembangkan industri halal.
Lebih lanjut Sandiaga menyebutkan, mengembangkan ekonomi kreatif dengan mengusung halal lifestyle sudah menjadi prioritas pemerintah saat ini. Mendukung industri halal Indonesia dan menjadikan Indonesia tuan rumah di negeri sendiri.
“Saat ini kami di pemerintah sedang merumuskan pengembangan industri halal, dan diharapkan mampu memenuhi produk halal dalam negeri serta berperan dalam pengembangan industri halal. Indonesia juga memiliki master plan ekonomi syariah, meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM ekonomi kreatif.” katanya.
Beragam ide inovatif juga telah dirancang dan diimplementasikan sebagai upaya memulihkan ekonomi, meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, dan mendayagunakan UMKM.
Sandiaga menyoroti ekonomi Islam kreatif yang terus berkembang serta banyaknya anak-anak muda yang berhijrah. Menurutnya, mereka bergaya hidup halal dan mengembangkan usaha sebagai wirausaha di industri halal.
“Kita mempunyai beberapa aspek utama, yaitu kreatif inovatif berlandaskan syariah dengan memiliki dampak sosial,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Sandiaga menyampaikan ucapan selamat dan doanya untuk penyelenggaraan Daurah Ekonomi PERSIS. Ia berharap PERSIS dapat konsisten menjadi wajah dan forum untuk terus membangun serta mendukung industri halal di Indonesia.
Sandiaga menutup paparanya dengan membacakan pantun,
“Berolahraga main bulutangkis, sambal minum jus pepaya. Selamat dan sukses kepada PERSIS, mari bersama kembangkan industri halal Indonesia,” tutupnya.
(HL/dh)