Mujahid Dakwah Itu Telah Tiada

oleh Reporter

21 Juli 2022 | 05:42

Penulis: Yusup Tajri
(Ketua Bidgar Dikdas PD Persis Kabupaten garut)

 


"Tum, nulis tèh teruskeun! Di Bina Dakwah ana mah geus teu kawaktuan. Geus teu kasiwer. Ieu ayeuna mah loba tugas Bidjam ka luar Jawa (Tum, lanjutkan menulis!  Di Bina Dakwah, saya sudah tidak sempat lagi. Sekarang banyak tugas di Bidjam ke luar Jawa)."

Itulah yang saya dengar secara khusus dari Ustaz Uu, dalam obrolan di ruang Bidjam sebelum musyawarah bidang HMK PP PERSIS. Rupanya itu obrolan serius beliau kepada penulis terkait dakwah beberapa waktu lalu. Sedangkan, pertemuan terakhir adalah ketika Sidang Dewan Hisbah di Lembang. 

Ustaz Uu menjadi sapaan utama pria bernama Uu Suhendar. Lelaki kelahiran Tasikmalaya 9 Januari 1962 ini menikah dengan Ibu Dra. Hj. Onih Suwartika. Dari pernikahannya Ia dikaruniai tiga putra. Ustaz Uu adalah dai, dosen, penulis, dan mujahid dakwah. 

Selepas mesantrèn di Pesantren Persatuan Islam (PPI) 1 Pajagalan, Ustaz Uu aktif berdakwah. Apa yang Ia dapat di pesantren kemudian disampaikan ke jamaah dan masyarakat. Retorika yang tenang diselingi humor ringan berhias mantik dan balagoh menjadi khas gaya bicara Ustaz Uu. 

Tidak hanya secara lisan, Ustaz Uu pun piawai berdakwah melalui tulisan. Tulisannya senantiasa ada di Majalah Risalah terbitan Persatuan Islam. Terlebih di majalah bahasa Sunda Bina Dakwah terbitan Dewan Dakwah Jawa Barat. Ia memegang rubrik khusus selama bertahun-tahun sejak dibesarkan Ustaz Drs. Entang Mukhtar,  Z. A. Tulisan-tulisannya tersebut kemudian menjadi buku, dan Tafsir Al-Razi merupakan buku Ustaz Uu di samping buku-buku lainnya.

Di samping ceramah dan menulis, Ustaz Uu juga aktif dalam dunia pendidikan. Berpuluh-puluh tahun Ia menjadi guru di PPI 67 Benda Tasikmalaya. Bersamaan dengan itu, sejak tahun 1988, Ustaz Uu mendidik para mahasiswa dengan menjadi dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) PERSIS Bandung. Selepas dari LIPIA, Ustaz Uu direkrut oleh Ustaz H. Latif Mukhtar, M.A. untuk membina PPT yang kemudian menjadi STAI PERSIS Bandung. Di kampus inilah penulis dididik oleh beliau mulai tahun 2000-an. 

Ustaz Uu berdakwah pula melalui jamiyah. Berbagai jabatan penting di PERSIS pernah beliau duduki. Di antaranya, pada tahun 2000 hingga 2004 menjadi Ketua Pimpinan Daerah (PD) PERSIS Kota Tasikmalaya, dan terpilih kembali pada tahun 2008. Pada periode sekarang Ia menjadi penasihat PD PERSIS Kota Tasikmalaya.

Di Pimpinan Pusat (PP) PERSIS Ia juga malang melintang menjabat. Di masa kepemimpinan Ustaz Aceng Zakaria saat ini, Ustaz Uu menempati Bidgar Pembinaan Jamiyah. Posisi ini ditambah sebagai anggota Dewan Hisbah. 

Pada usia 26 tahun, Ustaz Uu sudah terlibat di kampus idealisme PERSIS, hingga meninggal di usia 60 ini tidak beliau lepaskan. Ceramah dan menulis pun hingga akhir hayat. Tulisan terakhir beliau di majalah Iber Anyar sedang di-layout.

Ahad, 17 Juli 2022 beliau sempat ngaji di masjid Manarul Islam Rancabango, Tarogong Kaler, Garut. Setelah pulang dari Garut sempat bercengkrama dengan keluarga di rumah. Namun, menjelang Subuh terasa ada yang mengganggu di perut hingga Ia dibawa ke rumah sakit. Takdir Yang Maha Mengetahui mengakhiri mujahid dakwah ini pada Kamis, 21 Juli 2022 pukul 03.37 WIB.

Semoga Allah Subḥänahu wa Ta'ala melimpahkan magfirah dan rahmat-Nya. Amin ya Rabbal’alamin. 

[]

Editor: Dhanyawan

Reporter: Reporter Editor: admin