Hubungan Pakistan - Amerika Serikat Menegang

oleh Reporter

03 Januari 2018 | 17:12

Pakistan membalas balik setelah tuduhan yang dilancarkan Trump melalui cuitannya. Ia menyebut Pakistan menipu AS dan melindungi para teroris. Pada cuitan pertamanya di tahun 2018 di hari senin yang lalu, Trump mengancam akan menghentikan bantuan kepada Pakistan karena dugaannya bahwa Pakistan berbohong kepada AS dan hanya memberi sedikit bantuan dalam perburuan terhadap para teroris di Afghanistan. “AS telah dengan bodoh memberi Pakistan bantuan sebanyak lebih dari 33 milyar US di masa 15 tahun terakhir, sementara mereka hanya membalasnya dengan kebohongan dan tipuan, mereka menganggap para pemimpin kita sebagai orang dungu,” ujar Trump di cuitannya. “Mereka melindungi para teroris yang kita buru di Afghanistan dengan memberikan sedikit bantuan saja. Tidak akan lagi! (ada bantuan)” Sebagai respon atas cuitan ini, Shahid Khaqan Abbasi, Perdana Menteri Pakistan, mengadakan pertemuan dengan Komite Keamanan Nasional (NSC), yang terdiri dari Panglima Angkatan Darat, Laut, Udara, kepada intelijen dan sejumlah menteri lainnya pada hari selasa kemarin untuk membicarakan tindakan yang akan mereka lakukan di masa mendatang (terkait tuduhan AS tersebut). Setelah pertemuan tersebut, NSC menyatakan “kekecewaan mendalamnya” atas komentar-komentar Trump. Dalam sebuah pernyataannya disampaikan bahwa ujaran-ujaran yang disampaikan oleh pimpinan AS “sama sekali tidak dapat dimengerti karena ujaran-ujaran tersebut dengan jelas bertentangan dengan kenyataan, dengan sangat tidak sensitif menghantam rasa saling percaya yang ada di antara dua negara yang telah terbangun selama sekian generasi, serta menafikan puluhan tahun pengorbangan yang dilakukan oleh bangsa Pakistan.” Jawaban ini disampaikan setelah Khawaja Asif, menlu Pakistan menyatakan bahwa Trump berusaha untuk mempersalahkan Pakistan atas kegagalan AS memenangkan perang di Afghanistan. Secara terpisah, Khurram Dastagir, menhan Pakistan menyatakan tekadnya untuk membela kedaulatan negaranya. Kantor Kemenlu Pakistan telah memanggil dubes AS di Islamabad pada hari Senin dan menyampaikan protesnya atas cuitan Trump. Richard Snelsire, jubir kedubes AS membenarkan bahwa David Hale dipanggil oleh kantor kemenlu Pakistan. Hubungan antara AS dan Pakistan memburuk setelah pemerintahan Trump mulai mengambil sikap keras terhadap Afghanistan. Zahid Hussain, seorang analis keamanan, menyatakan bahwa pesan “kasar” Trump tidaklah mengejutkan. “Kita telah menyaksikan bahwa hubungan antara Washington dan Islamabad telah mengalami ketegangan dan semakin memanas akhir-akhir ini,” ujarnya melalui telepon kepada Al Jazeera dari Islamabad.(/Al Jazeera dan dialih bahasakan oleh Lukman).
Reporter: Reporter Editor: admin