Jakarta, persis.or.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah mengevaluasi kembali mekanisme penyaluran bantuan sosial (bansos), dengan fokus pada ketepatan sasaran. Salah satu langkah yang digagas adalah menyaring penerima bansos yang terindikasi terlibat praktik judi online (judol).
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Persatuan Islam (PW PERSIS) DKI Jakarta, Ustaz Dr. Mohammad Idrus, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan tersebut.
"Kami, PERSIS DKI Jakarta melihat fenomena judi online ini sebagai ancaman serius terhadap ekonomi dan akhlak masyarakat. Banyak keluarga yang seharusnya memanfaatkan bansos untuk kebutuhan dasar, justru terjerat dalam lingkaran setan judi online. Ini tentu sangat memprihatinkan dan bertentangan dengan semangat pemerataan kesejahteraan yang ingin dicapai melalui program bansos," ujar Ustaz Idrus dalam keterangannya, Senin (28/7/2025).
Sebagai salah satu pengurus MUI DKI Jakarta, ia menilai bahwa kebijakan selektif ini bukan hanya soal efisiensi anggaran, tetapi juga bentuk perlindungan terhadap masyarakat dari dampak sosial dan moral judi online.
"Kebijakan pemerintah DKI untuk meninjau ulang dan menyaring penerima bansos adalah langkah strategis dan solutif. Ini tentang memastikan bantuan sampai kepada yang benar-benar membutuhkan dan menggunakannya secara produktif," tambahnya.
Ustaz Idrus juga menekankan pentingnya transparansi dan keakuratan dalam proses seleksi penerima.
"Kami berharap proses seleksi ini dapat dilakukan secara transparan, akuntabel, dan berbasis data yang valid. Pemerintah perlu memiliki mekanisme kuat dalam mengidentifikasi individu atau keluarga yang terindikasi terlibat judi online, tanpa mengorbankan hak-hak warga yang benar-benar layak menerima bantuan," jelasnya.
Sebagai bentuk dukungan konkret, PERSIS DKI Jakarta menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dengan pemerintah serta elemen masyarakat dalam mengedukasi bahaya judi online dan mengawal implementasi kebijakan bansos selektif ini.
"Mari kita bersama-sama menciptakan masyarakat DKI Jakarta yang berintegritas, sejahtera, dan terbebas dari jeratan kemaksiatan," pungkasnya.
BACA JUGA:Infokom PP Persis Dukung Penutupan 1.3 Juta Konten Judi dan Pornografi