Mekah, persis.or.id - Menjelang pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tenaga kesehatan haji Indonesia melakukan peninjauan lokasi yang akan menjadi pos kesehatan (Poskes).
Tim kesehatan haji yang melaksanakan peninjauan yaitu gabungan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, KKHI Madinah dan Tenaga Kesehatan Bandara. Tim kesehatan haji melaksanakan peninjauan bersama Kantor Urusan Haji (KUH) Republik Indonesia.
“Kami melaksanakan peninjauan di lokasi yang telah disediakan oleh KUH untuk menjadi Poskes di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Poskes inilah yang nantinya akan memberikan pelayanan kesehatan jemaah haji selama prosesi Armuzna," ujar Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi 1444 H/2023 M, dr. M. Imran.
Berdasarkan rencana operasional kesehatan haji 2023 pada fase Armuzna, di Arafah didirikan satu Poskes utama dan 5 Poskes satelit. Poskes utama di Arafah dioperasikan oleh tim kesehatan bandara.
Poskes di Arafah inilah yang akan memberikan pelayanan kesehatan kepada jemaah haji yang melaksanakan prosesi wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijah atau 27 Juni.
Selain Poskes utama di Arafah, disiagakan juga 5 Poskes satelit yang operasionalnya dilaksanakan oleh Emergency Medical Team (EMT). Poskes Arafah akan menyelenggarakan pelayanan kegawat daruratan, observasi, rujukan dan evakuasi untuk para jemaah haji Indonesia.
"Setelah menjalankan wukuf di Arafah, jemaah haji akan bermalam di Muzdalifah dan mengumpulkan batu untuk lontar jumrah. Di Muzdalifah telah disiagakan 11 unit Poskes yang dioperasikan oleh tim kesehatan dari KKHI Makkah. Tim ini siap memberikan layanan kegawat daruratan, rujukan dan evakuasi," ungkapnya.
Pada 10 Dzulhijah atau 28 Juni, jemaah haji akan bermalam selama 3 hari di Mina untuk melaksanakan prosesi lontar jumrah. Untuk pelayanan kesehatan di Mina, disiagakan satu Poskes utama dan satu Poskes satelit. Pelaksana Poskes utama Mina adalah Tim Kesehatan KKHI Madinah.
"Dengan peninjauan bersama KUH ini,diharapkan juga tim kesehatan haji yang akan bertugas dapat memiliki gambaran untuk kesiapan dan menyamakan persepsi layout Poskes dengan KUH sebagai penyelenggara ibadah haji," katanya.
Dalam peninjauan ini tim kesehatan tidak hanya memastikan lokasi, namun juga memastikan kebutuhan daya listrik sebagai penunjang alat kesehatan, jalur evakuasi, hingga layout ruang perawatan.
“Tim kesehatan bisa melihat langsung tenda yang akan menjadi Poskes nantinya di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Harapannya persiapan operasional Poskes bisa lebih matang sehingga pelayanan kepada jemaah lebih optimal,” jelasnya.
Sesuai rencana operasional kesehatan haji, seluruh logistik kesehatan akan mulai masuk ke Poskes Armuzna dua hari sebelum ibadah wukuf di Arafah yaitu 7 Dzulhijah atau 25 Juni. (/ARF)